Cita PoV
Kenapa suasana disini sangat mencekam? Semua orang yang duduk disini hanya diam. Rencana makan malam diluar dan bertemu klien semua gagal total. Belum lagi Theo yang memandang tajam ke arah Leos dan Evan juga Naomi yang sedari tadi diam. Yaa, kami semua disini (minus Kyana) sudah mengetahui kejadian di hotel tadi,bagaimana seorang anak dan ibu yang berjumpa setelah sekian lama."Jelaskan sekarang siapa sebenarnya kalian?! Terutama lo!" Akhirnya ada yang bersuara walaupun itu Theo dengan pose menunjuk kearah Leos.
Leos hanya mengernyit tidak suka atas jari telunjuk yang diarahkan Theo padanya."Mohon turunkan tangan anda dan jangan pernah sesekali menunjuk tuan Leos dengan jari anda!" Kata Evan yang kini tidak bersandiwara lagi. Yaa karena itulah tugasnya menjaga sang pangeran dari apapun.
"Hahaha... Ini lucu! Cita bersanding dengan anda yang ternyata bukan seorang manusia. Mungkin. Tapi pasti! Adik anda aja seorang monster." Ucap Theo dengan menatap sinis Leos sedikitpun dia tidak menghiraukan Evan.
"Adikku bukan seorang monster!" Jawab Leos masih dengan nada normal dan terlihat santai.
"Hah? Kalau bukan monster jadi apa? Hahaha seorang manusia pastinya akan mati jika ditusuk tepat di jantungnya. Lalu dia? Dia hanya tertidur seperti tidak terjadi apapun. Lalu itu yang kau katakan dia bukan monster?"seru Theo kaliini dengan suara yang agak lebih keras dari sebelumnya.
"Theo jaga ucapanmu!" Kaliini akupun harus bertindak menyuarakan pendapatku yang memang Kyana itu bukan monster.
"Oh kaliini Cita yang menjawab. Atau jangan-jangan kau juga bukan manusia? Kau seorang monster? Oh aku lupa kau kan tunangan Leos yang juga seorang monster mungkin." Kata Theo yang sukses membuat mataku membulat juga membuat Naomi mengalihkan pandangannya ke Theo.
BBUUGG... Suara tinjuan yang aku pastikan itu sangat sakit. Dan APA?! Leos sendiri yang meninju muka Theo bukan Evan. Membuat Naomi histeris dan Evan yang menahan Leos.
"Theo!! Yaampun!!" Akupun mencoba membantu Theo berdiri karena posisi Theo sekarang sedang tersungkur di lantai.
"Stop! Jangan sentuh gue! Gue gatau lo manusia apa gak?"kata Theo yang sukses membuatku berdiam kaku ditempatku.
Naomi yang membantu Theo berdiri hanya memberi semangat padaku dari raut wajahnya.
"Dengar! Cita sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan ini! Cita 100% manusia murni sama halnya dengan kau juga Naomi. Tapi..... Sesuai ucapanmu kami ber-3 memang bukan manusia!" Kata-kata Leos mampu membuat semua orang disini terkejut. Baik aku dan Evan yang mengetahui asal-usul mereka. Hanya saja aku tidak menyangka bahwa Leos akan jujur akan hal itu.
"Haha...hahaha lelucon apa ini. Seorang yang bukan manusia hidup di dunia ini. Lalu apa kalian sebenarnya? Jin, hantu, monster atau apa?!" Pertanyaan Theo membuat Leos diam seribu bahasa.
Akupun mengerti bagaimana sulitnya cara menjelaskan kepada Theo dan Naomi siapa mereka sebenarnya. Sedangkan menjelaskan ke aku saja Leos menggunakan alam bawah sadarku untuk masuk dalam mindlinknya.
"Kakak!"sebuah suara menghilangkan kesunyian ruangan ini. Kyana berlari memeluk Leos. Dan Leospun membalasnya layaknya seorang kakak yang menyayangi adiknya.
"Biar aku yang menjelaskannya kak. Maaf karena aku, kita ketahuan. Sungguh maafkan aku!" Ucap Kyana dengan nada yang sedih.
"Tidak! Tidak apa! Cepat atau lambat kurasa kita tidak bisa menyembunyikan pada mereka ber-2 siapa kita. Karena kita selalu berada disekitar mereka. Bukan salahmu kok,Ky." Jawab Leos sambil mengusap rambut Kyana.
KAMU SEDANG MEMBACA
SkakMAT(E)
FantasySIRLEOS GRIFFER, satu-satunya keturunan dan penerus tahta dari dunia kegelapan. Memiliki pesona yahh bisa dibilang wanita manapun bersedia berlutut dihadapannya. Tapi tidak dengan 1 gadis, CITA AMORA gadis dari dunia manusia yang jelas berbeda denga...