EYD dan Sastra

353 25 8
                                    

Oke, dengan menulis ini, gue otomatis siap kena Flame dari para Penulis, Kritikus, atau pun Pembaca. Perlu gue tambahkan sebelumnya juga, kalau gue masih amatiran, tapi ya sudahlah kalau kalian masih mau baca ini.

Siapkan Kompor dan Korek.

Wattpad. Yap, App/Web tempat kita bisa bebas baca atau nulis cerita/apapun itu. Mungkin banyak User  yang pengen menjadi Penulis. Sebagian cuma pengen membuang ide secara lebih produktif, sekalian buat Hobi. Dan, sebagian cuma pengen jadi pembaca. Ada juga yang pengen jadi terkenal (biasanya jadi niat terselubung, tapi ya ada). Gak ada masalah.

Gue sejujurnya agak kepikiran akhir-akhir ini dengan beberapa 'aturan', 'pedoman', atau 'petunjuk', atau apalah itu yang sering bahas mengenai kata baku-tidak baku, EYD, dan lain-lain, yang seharusnya gak perlu buat kepenulisan dalam konteks sastra.

Gini. Cerita adalah bagian dari Sastra, baik yang Fiksi maupun non-fiksi. Dan, dalam sastra, EYD, Tata Bahasa Baku, dan Penggunaan kata aturannya sangat-sangat Fleksibel.

Misalnya, di Harry Potter ada penggunaan 'You-Know-Who'. Tanda hubung di situ pada dasarnya gak ada dalam EYD (kita), cuma Variasi dalam dunia kesastraan. Atau penggunaan kata yang dimiringkan.

Waktu pelajaran Dasar-Dasar menulis gue pernah nulis 'Cyclop' tanpa dimiringkan atau digarisbawahi. Dan akhirnya salah. Kata dosen gue, dalam Bahasa Indonesia, Cyclop disebut Raksasa. Nah, dengan ini, udah berapa banyak penulis cerita Fantasi yang salah dalam EYD-nya?
Tapi, dalam Sastra, itu gak masalah. Tetep pakai nama binatang atau makhluk Mitologi lain tanpa mencetakmiringkan yang udah ada nama bahasa indonesia-nya itu gak masalah

Contoh lain, di EYD, 'Dan' nggak boleh di taruh di belakang tanda akhir kalimat (titik, tanda tanya, tanda seru). Tapi di Sastra itu boleh. Bahkan, mungkin banyak yang gak tau, tapi di aturan yang sesuai EYD, Tata baku, dan saudara-saudaranya, ada beberapa kata yang:

1. Punya Pasangan (Kata)

2. Punya Syarat Penggunaan

3. Punya Makna Ganda (Ambigu) yang seharusnya dihindari


1. Punya Pasangan (Kata)

Kata aja punya pasangan. Lu nggak? Rasain. Bercanda.

Ya, dalam tata baku bahasa indonesia, ada beberapa kata yang hanya boleh digunakan setelah kata lain, misalnya:

- Antara ... dan ...

- Bukan ... melainkan ...

- Tidak ... tetapi ...

- Baik ... maupun ...

- Dan ... serta ...

- Dll.


2. Punya Syarat Penggunaan

Beberapa kata punya syarat dan pantangan dalam penggunaannya, gak semuanya sebebas yang kita pikirkan. Misal:

- Sebelum kata 'Sehingga' tidak boleh ada tanda baca

- Sebelum kata 'Sedangkan' harus ada tanda baca

Itu contoh yang berbanding terbalik dalam ketentuannya. Kata 'Sehingga' hanya boleh digunakan untuk kalimat Sebab-Akibat, sedangkan kata 'Sedangkan' berfungsi buat perbandingan.

Beberapa kata lain yang punya kekhususan semacam itu adalah:

- Sendiri, kata ini seringkali tidak perlu digunakan, ada ketentuan tertentu yang bikin penggunaan kata ini bisa jadi pemborosan kata.

- Kata tanya (Apa, Bagaimana, dll. Di 5W+1H) tidak boleh digunakan dalam kalimat pernyataan.

- Sedangkan dan Sehingga tidak boleh di awal kalimat, kalau mau di awal kalimat harus diganti, Sedangkan menjadi Adapun, Sehingga menjadi Oleh karena itu atau Jadi.

Diari ala GueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang