Hari ini adalah hari pengumuman kelulusan. Semua murid kelas 12 memadati aula sekolah, katanya akan ada satu dua kata sambutan dari kepala sekolah sebelum pengumuman kelulusan disebarkan.
Sekarang Jihyun sedang berdiri di tepi ruangan, menunggu sahabatnyaㅡKim Yuriㅡyang katanya akan sampai 5 menit lagi. Alasan Jihyun tidak menunggu di luar aula adalah karena wali kelasnya yang beberapa saat lalu tidak sengaja melihatnya berdiri di samping pagar utama sekolah menyeretnya untuk segera masuk ke dalam aula. Jihyun sudah mengatakan bahwa ia sedang menunggu Yuri, namun wali kelasnya tetap memaksa dirinya untuk segera memasuki aula dengan alasan Yuri bisa memasuki aula sendiri nanti.
Dan disinilah Jihyun sekarang, berdiri tak jauh dari pintu aula sambil memandangi satu persatu siswa siswi yang berdatangan, berharap bahwa Yuri segera memunculkan batang hidungnya.
"Hei, Park Jihyun! Ayo baris!" Jihyun menoleh ketika merasakan seseorang menepuk pundaknya. Chanyeol berdiri di sana dengan headphone putih tulang yang bertengger di lehernya. Pemudi Park sedikit kebingungan mendapati Chanyeol yang notabenenya jarang berbicara dengannya secara empat mata kini berdiri di sampingnya dan terlebih lagi mengajaknya bicara. "Hei, nungguin apa sih? Ayo buruan baris, acara udah mau dimulai loh."
Jihyun yang tersadar dari lamunannya segera mengalihkan pandangannya pada pintu aula yang kebetulan sedang ditutup oleh staf sekolah sebelum menjawab pertanyaan Chanyeol. "Aku sedang menunggu Yuri."ucapnya setelah itu.
"Sudah tidak usah ditunggu, nanti juga datang. Ayo buruan masuk barisan!" Chanyeol kembali menyuarakan perintahnya.
"Tapi..."
"Ck, lama." Chanyeol menarik lengan kanan Jihyun, kemudian membawanya menuju barisan kelas mereka. Jihyun sempat menoleh ke belakang ketika Chanyeol menarik lengannya, ia bernafas lega ketika melihat Yuri memasuki aula bersama dengan Suho, paling tidak ia tidak harus merasa begitu bersalah karena sudah mengingkari janji. Oh iya, Entah mengapa akhir - akhir ini Suho dan Yuri terlihat akrab sekali.
Tapi, sejujurnya Jihyun tidak mempermasalahkan hal itu, Yuri terlihat senang sekali berada di sekitar orang yang menjadi crushnya selama dua tahun belakangan dan Suho juga tidak mengchat dirinya sesering duluㅡketika Suho belum dekat dengan Yuri.Si pemudi Park terlihat menikmati acara sambutan dari kepala sekolah yang tak disadari telah berlangsung selama dua puluh menit, mungkin karena ini adalah saat - saat terakhir dirinya bisa mendengarkan ocehan dari kepala sekolahnya itu. Disamping itu, puluhan murid menyuarakan keluhannya sendari tadi; kakinya sakitlah, kepala sekolah terlalu banyak omonglah, dan bahkan ada beberapa yang dengan sengaja mengumpat. Jihyun yang mendengarnya hanya menggidikkan bahu sambil membatin "persetanan dengan keluhan kalian, cobalah hargai kepala sekolah untuk terakhir kalinya."
Beberapa menit setelahnya kepala sekolah turun dari podium diiringi oleh tepukan tangan oleh murid - muridㅡsebagai bentuk pencitraanㅡdan beberapa guru yang hadir di sana. Setelah itu salah seorang guru yang diketahui seluruh sekolah sebagai wakil kepala sekolah dibidang kesiswaan menaiki podium, beliau memberikan beberapa buah kata sebelum mengumumkan kelulusan murid - muridnya.
Seperti yang diharapkan, semua murid yang bersekolah di sekolah ini lulus tanpa terkecuali. Para murid bersorak kegirangan setelah mendengar bahwa angkatan mereka lulus 100% yah setidaknya tidak ada acara uring uringan lagi bagi mereka yang beberapa hari belakangan ini mengkhawatirkan hasil dari ujiannya.
Setelah acara selesai, Pemudi Park memutuskan untuk berjalan - jalan mengitari sekolahㅡmau mengingat memori lama katanya.
Dan disinilah Jihyun berada sekarang, di depan pintu yang telah menjadi kelasnya selama sembilan bulan terakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Just Dream
FanfictionSerumah sama siswa paling tenar di sekolah? kok bisa? #9 on Kim Jongin 17/06/18