Part 18

582 39 17
                                    

Hari sudah kembali pagi. Semua manusia menjalankan aktivitas harian mereka seperti biasa. Begitupula dengan Jihyun yang menjalani aktivitasnya sebagai murid sekolah pada umumnyaㅡpergi sekolah. Sekarang ini Minseok memang tinggal bersamanya, tapi bukan berarti dirinya akan diantar jemput oleh kakak sepupunya ituㅡyah, memang tidak untuk hari ini. Berhubung Minseok baru menghubungi orang rumah kemarin malam untuk mengantarkan mobilnya yang sudah menjadi penghuni tetap garasi selama tiga bulan belakangan, jadi Jihyun harus berjalan kaki ke depan komplek sedikit pagi demi mendapatkan bus yang mengambil rute ke sekolahnya. Itulah mengapa sekarang perempuan yang memakai seragam sekolah lengkap dengan tas ransel berwarna peach yang senada dengan earbudnya ini duduk di kursi single bus dua dari belakang. Jihyun menopang dagunya setelah membetulkan posisi earbud yang nyaris menggantung bebas. Menikmati perjalanan sambil mendengarkan lagu dari playlist miliknya memang menjadi kegiatan rutin bagi Jihyun, apalagi jika naik bus begini. Perjalanan dari rumah ke sekolah yang lumayan jauh memang sangat membosakan baginya, ditambah sebuah fakta yang menyatakan bahwa ia harus melewati rute ini seorang diri. Bisa dibayangkan betapa flat dan tidak menariknya perjalanan ke sekolah seorang Park Jihyun.

Tigapuluh menit di dalam bus yang mulai sedikit ramai ini akhirnya selesai. Jihyun turun dari bus ketika kendaraan umum itu berhenti di halte yang berada di sebrang sekolahnyaㅡyah, tidak tepat berada di sebrang sekolah sebenarnya. Untuk mencapai sekolahnya harus berjalan kaki melewati jalanan yang dibalut aspal di samping toko bunga. Yup, sekolahnya memang 'sedikit' masuk ke dalam. kira - kira 500 meter dari jalan raya.

Ketika Jihyun menginjakkan kakinya di halaman sekolah, sekolah masih sangat sepi padahal 15 menit lagi bel masuk berbunyi. Tapi, bukan murid Yoomin High School namanya jika sekolah ramai sebelum bel berbunyiㅡmaklum, murid - murid sekolah ini memang suka menampakan batang hidung mereka ketika bel masuk berdentang. Yah, baguslah, itu berarti Jihyun bisa leluasa menggunakan earbud di halaman sekolahㅡdalam maksud tidak ada yang melaporkan dirinya menggunakan barang yang bukan keperluan belajar mengajar di sekolahㅡJihyun cukup malas mencabut earbud kesayangannya dari headphone jack. Apalagi musik yang sedang terputar adalah lagu kesukaannya.

"Hana!!!! Tungguin ih!" Jihyun yang menyetel volume tidak begitu nyaring tersentak ketika mendengar suara dari belakang. Tak lama setelah itu ia melihat teman sekelasnya, Hana, berlari sedikit kencang menuju gedung kelas mereka berada.

"Hanㅡ"

bug!

Perempuan yang baru saja menubruk pundak Jihyun itu menoleh, wajahnya sedikit kagetㅡmerasa bersalahㅡnamun, ketika mengetahui siapa yang baru saja ia tubruk, wajahnya berubah menjadi sedikit malas dan kesal. Lantas, perempuan itu kembali berbalikㅡmenyusul Hana yang sudah menghilang diantara gedung - gedung sekolah.

"Masih menjauhiku rupanya."

***

Ingat masalah skors Jongin bukan? Hari ini adalah hari pertama dia masuk kembali setelah mengalami skors tiga hari. Tentu saja hal ini disambut dengan senang oleh kawan - kawannya. Namun tidak dengan Jihyun yang merasa sebaliknya. Dari awal Jongin menampakan dirinya di depan kelas, Jihyun sudah mendapatkan tatapan sengit dari laki - laki yang bertubuh lebih tinggi dari dirinya itu. Awalnya Jihyun tidak ambil pusing, namun selama pelajaran berlangsung Jihyun merasa kesal dengan Jongin yang terusㅡentah sengaja atau tidak, tapi Jihyun yakin laki - laki itu sengajaㅡmenjahilinya. Entah mendorong kursi milik Jihyun, melemparkan kertas ke area tempat duduk Jihyun, atau menjegal kaki Jihyun ketika perempuan itu berjalan melewatinya.

Untungnya sekarang sedang jamkosㅡjangan tanyakan mengapa kelas ini sering mendapatkan jamkos di bulan - bulan yang sudah dekat dengan ujianㅡjadi Jihyun bisa menenangkan dirinya dari gangguan - gangguan menyebalkan yang dilakukan oleh Kim Jongin. Jihyun mengeluarkan ponselnya, mengecek sosial media untuk mengisi jamkosㅡsekolahnya memang memperbolehkan menggunakan ponsel tapi tidak dengan earbud, mengingat ponsel bisa menjadi salah satu sumber belajar ketika materi yang diajarkan tidak terdapat dibuku. Lain dengan earbud yang fungsinya hanya untuk mendengarkan musik secara pribadi.ㅡada beberapa notifikasi dari aplikasi chatting miliknya. Beberapa chat tidak begitu pentingㅡseperti broadcast atau grup chat kelas maupun alumniㅡnamun ada satu pesan dari Suho yang baru saja masuk. Entah apa alasan Suho mengirimkan pesan padanya, yang jelas ada kata - kata maaf terkandung di dalamnya. Jihyun yang merasa penasaran segera membuka chat tersebut.

Suho K.
Aku minta maaf atas kelakuan Jongin
12:30

Jihyun mengangkat alisnya. Kenapa Suho yang minta maaf? Apa laki - laki bernama Kim Jongin itu tidak tahu caranya minta maaf?

Suho K.
Dia hanya sedang kesal
12:30

Suho K.
Dan entah kenapa melampiaskannya padamu
12:30

Suho K.
Atas nama dia aku minta maaf
12:30

Park Ji
tidak apa.
sudah biasa kok.
read|12:30


Yah, tidak berlebihkan kan mengatakan seperti itu? Mengingat Yumin dan teman - temannya membully Jihyun dengan lebih parah.

Suho K.
Akan kuperingatkan dia untuk tidak melakukannya lagi
12:30

Suho K.
Dia belum tau kalau kamu ikut membantu kasusnya. Aku yakin kalau dia tau pasti dia merasa bersalah akan hal ini
12:30

Park Ji
jangan beritahu dia.
read|12:31

Suho K.
Kenapa?
12:31

Park Ji
just don't tell him ok.
read|12:31

Suho K.
Ok
12:31

Suho K.
Can i ask something?
12:33

Park Ji
sure.
read|12:33

Suho K.
Apa ini ada hubungannya sama kamu yang balik ke rumah?
12:33

Park Ji
enggak.
read|12:33

Park Ji
Kak Minseok datang, jadi buat apa aku tetap tinggal disana kalau ada keluargaku?
read|12:33

Park Ji
Have any question left?
read|12:33

Suho K.
No.
Maaf kalau kelihatannya aku terlalu ikut campur
13:33

Jihyun menghela nafas, lega karena Suho tidak akan mencampuri urusannya lebih jauh lagi. Jujur saja, Jihyun tidak ingin persahabatan dua manusia itu rusak karena dirinyaㅡmaksudnya, jika tadi Suho memaksanya untuk menceritakan apa masalah antara dirinya dengan Jongin dan Suho ingin membantu menyelesaikannya dengan cara memberitahu Jongin fakta (yang pastinya membuat Suho terlihat dengan jelas berpihak pada Jihyun) lalu Jongin tidak terima dan menyeㅡah sudahlah, rasanya sudah seperti sinetron saja. Mungkin Jihyun harus mengurangi konsumsi hal - hal yang berbau seperti sinetron.

Suho K.
Hei!
12:40

Suho K.
Mau pulang bareng?
12:40

Oh Tuhan, tolong selamatkan Jihyun dari dunia ini.

-tbc-

[✓] Just DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang