HMDHMH #15

18.2K 518 3
                                    

"lepaskan dia...." suara baritone itu terdengar begitu lantang dengan sorot mata tajam membunuhnya. Rahangnya mengatup keras benar-benar menandakan orang itu tengah marah sekarang
"Justin" desis Debby dengan senyum merekahnya sontak Austin menoleh kesumber suara dan wajahnya terlihat tegang dan bingung tapi detik berikutnya seringaian muncul dibibir tipisnya
"hay Just how are you?" Tanya Austin dengan seringaian bengisnya, senyumnya juga terpancar begitu kejam
"tutup mulutmu bajingan!! Lepaskan istriku atau kau akan mati ditempat ini!!" ancam Justin sarkastik dengan rahang mengatup keras mata hazle kelamnya menyorot Austin tajam bak dia adalah mangsanya
"ohh Justin Bieber bisakah kita bersantai? Jangan kaku begitu rileks saja aku tidak akan mengambil istrimu dengan cara kotor kok" ujar Austin terdengar begitu mengejek membuat emosi Justin benar-benar tersulut karna Austin mendekap Debby dengan satu tangannya
"lepaskan tanganmu Austin" bentak Justin dengan mengeja tiap katanya. Wajahnya benar-benar memerah menahan marah sementara Debby sudah benar-benar tidak berdaya karna darahnya terus mengalir dari tangannya
"bagaimana kalau begini?" Tanya Austin seraya mencium pipi Deby dengan mesranya. Tanpa babibu lagi pria bermata hazle itu langsung maju 2 langkah dan
*bugghhh
"jangan pernah sentuh istriku"
*bugghh
"bajingan sepertimu tak pantas hadir dihidupnya"
*buggghh
"damn!!!" umpat Justin begitu melihat Debby pingsan karna kehabisan darah
"Debbyy" teriak Justin dan langsung mendekati wanita itu tapi belum sempat tangannya terulur untuk mendekati Debby seseorang telah menarik kerah bajunya terlebih dulu. Austin Pria berambut blonde itu terus memukuli Justin habis-habisan dan menginjak dada pria bermata hazle itu. Bahkan Justin sampai muntah darah karna itu

"hentikan!!!" tiba-tiba Jeremy datang bersama Dane dan Greyson. Dane dan Greyson segera membantu Justin sementara Jeremy mengurus Austin dan membawa pria itu kepada security
"huuaakk Debby" lirih Justin seraya muntah darah lalu tak lama pria itu menutup matanya *bobo ya ntin? #plak


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

iris hazle itu perlahan terbuka dengan susah payah memancarkan iris coklat keemasan itu dan yang pertama kali dilihatnya adalah putih. Namun dia bisa mendengar jelas suara-suara orang yang ada disekitarnya
"dokter bilang dia tidak bisa selamat"
"kenapa bisa?"
"kau lihat bukan tadi darahnya berceceran dimana-mana?"
"jadi dia meninggal karna kehabisan darah?"
Justin mendengarkan betul suara yang keluar dari bibir Dane dan Zayn yang tengah mengobrol serius itu dan sontak hal itu membuat Justin langsung bangkit sampai melupakan selang infuse dan plester yang ada ditubuhnya
"hey Justin kau mau kemana?" Tanya Dane panik begitu melihat Justin bangun dari tempat tidurnya dan mencopot selang infusnya
"apa benar yang kau katakan tadi Dane? Dia sudah meninggal?" Tanya Justin parau menahan tangis yang sudah berada dipelupuk matanya
"yeah kasihan sekali dia" jawab Dane sedih
"apa? Kenapa Debby tega sekali padaku? Kenapa kau ambil Debby dariku secepat ini tuhan? Kenapa?" ucap Justin lirih benar-benar terdengar menyedihkan. Dane dan Zayn yang mendengar itu lantas mengerutkan kening mereka
"hey kenapa kau malah menyalahkan Debby? Pria itu kecelakaan dan kehabisan darah" ujar Dane membuat Justin mendongakan kepalanya
"pria?"
"ia tadi saat aku lewat ruang ICU ada pasien baru masuk seorang pria dan dia meninggal karna kehabisan darah" jelas Dane lalu Justin langsung
menjitak kepala Dane
"adduuhh" pekik Justin karna tangan kanannya terkilir
"Justin" suara sopran itu menggema diruangan kedap suara itu membuat Justin menoleh dan mendapati Debby tengah duduk dikursi roda dengan didorong Greyson
"Debby" Justin benar-benar melupakan selang infusnya dan langsung memeluk tubuh Debby yang masih duduk dikursi roda
"hey infusmu" ucap Debby memperingatkan tapi Justin malah acuh dan tetap memeluk istri tercintanya itu
"kau baik-baik saja?" Tanya Justin menatap dalam iris mata Debby
"harusnya aku yang menanyakan itu padamu bodoh" omel Debby menjitak kepala Justin
"hey itu sakit" desis Justin kesal lalu Dane, Zayn dan Greyson perlahan meninggalkan ruangan itu
"cepat pasang lagi infusmu" ucap Debby galak seraya melotot sok galak pada Justin
"tidak mau. Ayo kita keruanganmu saja" ucap Justin bangkit dari duduknya
"heh bodoh lepaskan dulu jarummu" ucap Debby menunjuk tangan Justin yang masih tertancap jarum infusan
"sekali lagi kau menyebutku bodoh aku akan memberikan little bieber untukmu" ancam Justin sarkastik
"oh yeah? Ciyuusss? Cungguh bica memberikanku little bieber? Cumpah? Mieapah? Bodoh" ujar Debby dengan gaya alay yang benar-benar dibuat-buat
"jadi kau tidak percaya?" goda Justin mendekati Debby
"tidak karna kau itu bodoh" ucap Debby meledek
"kemari kau" Justin langsung membopong tubuh Debby dan menidurkannya diranjang berukuran sedang itu
"heh kau gila? Jangan bil-" Debby mencoba terus berceloteh agar Justin tidak berhasil menciumnya tapi laki-laki itu justru dengan mudah mencium bibir Debby membuat Debby benar-benar bungkam.

He's My Directure and He's My Husband ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang