Debby terus berjalan tanpa memperdulikan Justin yang sudah jatuh tersungkur. Tangan kekarnya bahkan sobek karena selang infusnya terlepas otomatis darah mengalir deras dari tangannya tapi Justin tak pantang menyerah dia takkan kembali melepaskan Debby istri tercintanya. Pria itu bangkit seraya terus menyerukan nama Debby yang mulai berjalan menjauh
"Deb-Debb-y ku mo-hon ja-ngan pe-pergi la-gi" lirih Justin tetap berusaha mengejar Debby meskipun merangkak dan darah ditangannya kian mengalir deras dan karena
kehamilannya Debby hanya berjalan cepat keluar dari ruangan yang membuat dadanya sesak itu tapi belum sempat berjalan jauh tiba-tiba Waliyha menarik tangan Debby"kembali kak" seru Waliyha tegas seraya menatap Debby tajam Debby terdiam lalu tiba-tiba Justin muncul dengan darah yang mengalir deras dari tangannya Debby tersentak menatap wajah Justin yang sudah benar-benar pucat
"ja-ngan ti-ng-nggal-kan a-ku la-gi" ujar Justin parau lalu sedetik kemudian tubuhnya tumbang Debby terus terisak dipelukan Waliyha mulutnya terus menggumamkan do'a untuk sang suami yang kembali masuk ruang UGD karena kehabisan darah dan keadaannya yang benar-benar lemah. Greyson hanya diam menatap lurus kedepan bersama Pattie
"siapa keluarganya?" tanya dokter begitu keluar dari ruangan bersuhu rendah itu sontak Debby, Waliyha, Greyson dan Pattie bangkit
"saya istrinya dok" seru Debby menatap dokter serius sokter itu mengangguk lantas mendesah berat
"kondisi mental dan fisiknya benar-benar buruk dia butuh istirahat dan makan-makanan yang bergizi agar tubuhnya kembali bertenaga selain itu jangan buat dia berfikir terlalu berat hingga membuat mentalnya kembali drop" ujar dokter serius Debby mengangguk lantas mengucapkan terimakasih pada dokter sebelum dokter itu pergi tiba-tiba Greyson berlutut didepan Debby"Debb aku serius Debb aku mohon jangan pergi lagi daribJustin kau lihat sendiri bukan bagaimana dia tanpamu? Aku yakin Justin akan menjelaskan semuanya. Ku mohon
Debb" ujar Greyson serius Debby terdiam seraya menatap Greyson nanar
"benar Debby please maafkan Justin" ujar Waliyha menggenggam erat tangan Debby*******
Tangan mungil itu terus menggenggam erat tangan kekar
yang dingin dan pucat itu. Dikamar bernuansa soft brown itu Debby terus terisak karena semua masalah yang
dihadapinya belakangan ini perlahan tangan kekar itu bergerak membalas genggaman tangan mungil milik Debby yang sejak beberapa jam lalu tak bergeser dari tempatnya"ja-ngan me-nangis" ucap Justin dengan suara parau, tangannya terulur untuk menghapus butiran air mata istri tercintanya saat mata coklat madunya bertemu dengan mata hazle gradasi keemasan itu tiba-tiba hatinya luluh
"wanita hamil tidak boleh banyak menangis nanti bayinya jelek sepertiku" lanjut Justin mengelus sayang pipi kemerahan Debby wanita itu terdiam tetapi terus menatap
mata hazle suaminya
"bukankah kau tidak percaya ini anakmu?" tanya Debby menahan butiran air matanya Justin mendesah lantas menatap Debby serius"biarkan aku sehat dulu setelah itu aku janji aku akan menjelaskan semuanya" lirih Justin parau seraya menatap Debby dalam wanita itu terdiam tetapi mengangguk kecil
"jangan tinggalkan aku lagi" lanjut Justin tersenyum manis benar-benar manis seolah musim semi baru saja datang ke hatinya
"jadi bagaimana kondisi kedua calon anak kita?" tanya Justin antusias namun tetap dengan nada suara parau dan lemah sorot matanya memancarkan kebahagiaan yang tak pernah terpancar sebelumnya"eng keadaan mereka baik-baik saja" ujar Debby gugup menutupi kejanggalan dihatinya
'tapi maaf salah satu anak kita cacat' lanjut Debby dalambhati tak bisa menatap mata hazle Justin"cacat?" lirih Justin karena mendengar suara fikiran Debby wanita itu terlonjak lantas merutuki dirinya sendiri
"eng tidak bukan begitu eng tapi eng-"
"jelaskan padaku Debb!" paksa Justin menatap serius mata Debby
"salah satu anakku ak-"
"mereka juga anak-anakku" potong Justin kesal Debby mendengus lantas
kembali bercerita
"salah satunya akan cacat karena aku kurang makan, olahraga dan terlalu banyak fikiran"
"tapi kata dokter kemungkinan untuk sembuh dan tidak cacat itu masih ada asalkan aku menjaga pola makan, tidur, olahraga da-"
"baiklah kalau begitu mulai dari sekarang kau tidak boleh telat makan walau hanya 1 detik, kau juga tidak boleh terlalu lelah dan sering-sering olahraga agar anak kita tidak cacat. Mengerti" perintah Justin membuat
Debby mendengus. Dia saja sedang sakit kenapa malah memerintah orang yang sakitnya tidak begitu parah? Fikirnya jengkel

KAMU SEDANG MEMBACA
He's My Directure and He's My Husband ✔
FanficCerita tentang seorang gadis polos dan lugu bernama Debby Ryan yang diam diam dijodohkan oleh kedua orang tuaya dengan pria bernama Justin Bieber. Justin adalah CEO muda yang bersifat Es, mampukah Debby mencairkan sifat Justin? check this out guys P...