HMDHMH #14

15.5K 498 12
                                    


Hari ini Justin kembali bekerja seperti biasa bekerja dikantor karna sudah 1 minggu dia absent. menjaga Debby dirumah sakit sebenarnya pria itu tak tega juga meninggalkan Debby dirumah sakit tapi apa daya dia sudah lama meninggalkan pekerjaannya yang pastinya sudah menumpuk.

Karna Justin bekerja jadi yang menjaga Debby dirumah sakit adalah Greyson, Jazzy dan Jaxon
"jaxon memangnya benar kau sudah memiliki kekasih?" Tanya Jazzy sambil memakan coklatnya
"yeah, kau kenal Jessie? Nah dia itu adalah kekasihku" jawab Jaxon bangga tanpa memperdulikan perasaan kakaknya tersebut
"heh? Kau sudah punya kekasih?" Tanya Greyson tak percaya, usia Jaxon baru 5 tahun tapi kenapa dia sudah mengerti pacaran? Fikir Greyson konyol
"yeah emm dan Jessie itu kekasih ke 3 ku" jawab Jaxon santai, Greyson dan Debby yang mendengar jawaban bocah itu hanya bisa membulatkan mulut mereka.
Benar-benar tak bisa dipercaya, bocah sekecil Jaxon sudah berpacaran sampai 3 kali? Ckckck
"huaaaaa kau jahat sekali Jaxon hiks hiks aku saja tidak pernah berpacaran kenapa kau sudah 3 kali? Huaaaaaaa" teriak Jazzy sambil menangis tidak jelas membuat Greyson dan Debby bingung

"ssstttt Jazzy tenanglah ini dirumah sakit jangan menangis begitu" ucap Greyson mencoba menenangkan Jazzy yang terus menangis. Tiba-tiba suster masuk disusul dengan dokter yang memakai masker
"maaf Mrs Debby ingin diperiksa dulu, bisakah kalian keluar?" perintah suster itu pada Greyson, Jazzy dan Jaxon
"yang benar Mrs Bieber bukan Debby" gerutu Greyson berjalan keluar dibelakang Jazzy dan Jaxon. Saat mereka sudah keluar tiba-tiba dokter membuka maskernya dan menatap Deby dengan seringaian bengisnya
"hello sayang" ucap orang itu menyeringai bengis. Debby duduk di ranjangnya dengan tatapan tak percaya pada pria itu
"aus-aust- Austin" ucap Debby tergagap, benar-benar shock dengan apa yang dilihatnya. Bagaimana mungkin Austin mantan kekasihnya ada disini? Fikirnya
" yeah this is me . Masih mengingatku sayang?" Tanya Austin mendekati ranjang Debby membuat wanita itu kian menggigil ketakutan karna tatapan mautnya yang benar-benar berbeda dari beberapa tahun lalu, saat mereka masih berpacaran
"mau apa kau?" Tanya Debby terdengar bergetar menahan takut akibat seringaian yang ada dibibir Austin. Pria itu terkekeh mendengar gemetar suara Debby lalu mendekati ranjang berukuran sedang tersebut
"ingin mendapatkanmu kembali. Masih ingat janjiku bukan sayang?" ucap Austin tetap dengan seringaian bengisnya perlahan tangannya terulur menyentuh pipi mulus Debby tapi dengan cepat gadis itu menampisnya
"don't touch me . ingin menepati janjimu kau bilang? Cih dasar busuk kemana kau saat aku terpuruk beberapa tahun lalu? Kemana kau saat aku benar-benar terjatuh saat kau tinggalkan? Kemana huh?" ucap Debby keras, dia tidak menyangka akan bertemu kembali dengan mantan kekasihnya yang pergi begitu saja beberapa tahun silam, wajah tampannya benar-benar membuat Debby harus mengingat masa lalunya bersama pria cute itu

"aku pergi karna aku kuliah sayang bukan pergi darimu" sanggah Austin mencoba menggenggam tangan Debby yang saat itu ada di pinggir ranjang
"yeah kuliah lalu berselingkuh. Ia kan? Dan jangan pernah memanggilku dengan panggilan menjijikan itu lagi!!" ketus Debby dengan sorot mata tajamnya, hatinya benar-benar sakit saat mengingat masa lalunya bersama pria itu
"kau yang berselingkuh!!. Lihat sekarang siapa yang menikah duluan huh? Dan memangnya kenapa kalau aku memanggilmu sayang? Apa suamimu yang banci itu akan marah?" ucap Austin tajam dan menusuk dia bahkan mencengkeram wajah Debby hanya dengan satu tangannya
"aku tidak pernah selingkuh. Aku menikah karna paksaan dan jangan pernah mengatai suamiku itu banci!!!!" sanggah Debby keras mencoba melepaskan cengkeraman tangan Austin di pipi mulusnya tapi tentu saja tenaga Debby jauh lebih kecil dibanding Austin

"karna paksaan? Jadi kau tidak mencintainya? Bukankah suamimu memang banci? Tidak gentle?" ucap Austin makin mendekati wajah Debby dengan seringaian bengisnya sementara itu Debby hanya bisa menggigil ketakutan karna Austin masih mencengkeram wajahnya
"terserah kau mau mengatainya apa yang jelas aku mencintainya dan akan selalu mencintainya, meskipun kami menikah dengan di jodohkan tapi aku dan dia saling mencintai" ucap Debby susah payah karna Austin terus mencengkram wajahnya bahkan kukunya yang panjang mengenai kulit wajah Debby
"oh yeah? Bagaimana mungkin? Hidupmu tidak bahagia bersamanya Debb, lihat sekarang kau keguguran karna dia bukan? Kenapa kau tetap mau bertahan bersamanya sayang?" Tanya Austin mengecup pipi Debby
"lepaskan Austin kau kurang ajar" pekik Debby, dia benar-benar tidak bisa berbuat apapun karna cengkraman Austin dan selang infuse ditangan kirinya
"kembalilah bersamaku sayang aku janji akan memberikan banyak anak untukmu" ucap Austin tersenyum licik
"Justin juga bisa memberikan anak untukku da-"
"bitch!! Yeah dia memang bisa memberikanmu anak tapi lihat sekarang? Kau tersiksa begini Debb kau keguguran ia kan?" ucap Austin kesal. Dia bahkan menampar wajah Debby hingga wanita itu mengerang kesakitan
"semua itu bukan salahnya. Aku mencintainya dan akan selalu begitu, aku keguguran karna karna karna"
"karna apa huh? Sadarlah Debby pria itu tidak pantas berdamping denganmu, dia tidak bisa menjadi suami yang baik untukmu" ucap Austin keras
"keluarlah Austin" ucap Debby parau, dia sudah benar-benar tidak berdaya akibat tamparan Austin tadi
"atau kau mau aku menyingkirkannya dari hidup kita?" Tanya Austin mengacuhkan ucapan Debby tadi
"apa maksudmu?" Tanya Debby tak mengerti
"kau tenang saja aku pasti akan memusnahkan pria itu dari hidup kita lalu kita hidup tenang" ucap Austin sambil terkekeh konyol membuat Debby benar-benar bingung
"apa maksudmu huh?" bentak Debby kesal
"aku akan membunuhnya. Yeah aku akan membunuhnya hahahaha" ujar Austin bak orang gila Debby yang mendengar itu hanya bisa bingung lalu dia terkesiap kaget karna tiba-tiba Austin mengecup pipinya






He's My Directure and He's My Husband ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang