HMDHMH #2

32K 1.1K 10
                                    

Author POV*

Sudah 2 hari Justin dan Debby berada di Canada untuk mengurusi masalah yang tengah dihadapi salah satu cabang Bieber Grup tersebut dan sudah 2 hari pula Justin merasa
Debby mengacuhkannya dan lebih focus pada laptopnya tanpa pria itu ketahui apa yang dilakukan gadis itu, dan itu sedikit membuat Justin kesal karna Debby hanya berbicara
seadanya padanya
"Debby sebenarnya apa yang terjadi padamu? Kenapa kau
berubah begitu?" Justin termenung sendiri di mejanya memperhatikan Debby yang masih asyik dengan layar monitor serta tumpukan file diatas meja kerjanya
"ketemuuu!!!!" tiba-tiba Debby bersorak girang dan mem-print beberapa lembar data yang dia perlukan gadis itu terlihat begitu berbinar saat hasil kerja kerasnya selama ini tidak sia-sia

"apanya yang ketemu?" Tanya Justin ketus, dia terkejut karna teriakan Debby tadi
"ini lihat ini, ternyata dialah pelakunya, sudah lebih dari 3
bulan dia korupsi disini dan ini datanya" Debby memberikan
hasil print-an nya tadi ketangan Justin dan pria itu mulai membacanya dengan teliti
"astaga jadi selama ini kau mencari ini?" Tanya Justin tak percaya
"yeah dan ternyata usahaku tidak sia-sia" mata Debby benar-benar berbinar ceria meskipun lingkar mata hitam menghiai bawah matanya
"terimakasih banyak" dengan gerakan tak terduga ternyata
Justin langsung memeluk erat tubuh Debby sebagai ucapan terimakasih dan itu membuat debby terkesiap kaget

Sesaat suasana tetap seperti itu sampai ada seseorang yang masuk keruangan mereka tanpa izin dan ternyata itu adalah Jeremy Bieber
"astaga maaf mengganggu" Jeremy berdeham lalu mulai menutup kembali pintu kayu itu dan tersenyum dalam diam
"engh maaf Debb tadi itu aku engh aku" Justin menatap Debby gusar, pria itu bersumpah tadi itu adalah gerakan reflek
"emm tak apa, sebaiknya kau temui ayahmu dulu" Debby tak berani menatap lensa coklat keemasan itu karna perbuatan Justin yang tadi
"ada apa dad dating kemari?" Tanya Justin begitu dia telah sampai di hadapan Jeremy
"aku hanya ingin mengecheck saja dank u rasa aku tak perlu khawatir "Jeremy terkekeh geli sementara itu justin menatapnya bingung
"apa yang dad bicarakan?" sunggutnya kesal
"ehem.. bagaimana Just apa kau sudah menemukan penyebab kebangkrutan di perusahaan ini?" Tanya Jeremy sambil berdeham sedikit untuk menetralirkan tawanya yang akan meledak

"sudah dad, barusan Debby yang menemukannya, ini" Justin
memberikan lembaran yang tadi diberikan Debby untuknya,
dengan teliti Jeremy membaca tiap huruf demi huruf dari tulisan itu
"dad sudah menduga, berikan surat pemberhentian padanya kalau bisa jangan dengan cara hormat" ujar Jeremy tegas dan terkesan penuh amarah
"baik dad nanti akan langsung ku buatkan"
"dan bagaimana hubunganmu dengan Debby?" Jeremy menatap putra sulungnya dengan pandangan jahil sementara yang ditatap
hanya melongo bodoh
"apa maksud dad?" Tanya justin kelewat polos
"astaga Just jangan bohongi dad, kau suka pada Debby kan?" goda pria paruh baya itu jahil
"dad itu bicara apa? Sudahlah aku mau bekerja lagi" Justin
menyembunyikan wajahnya yang mulai memerah dari Jeremy
"oh ya dad karna semua ini sudah selesai bagaimana kalau besok aku dan Debby pulang" pinta Justin
''tidak Just kau lebih baik tetap disini, kau harus mengembalikan perusahaan ini dalam keadaan normal" tolak Jeremy
"tapi bagaimana perusahaan kita yang di los angles?" sanggah Justin
"disana ka nada Zayn jadi kau tenang saja" Jeremy terlihat begitu santai sementara itu Justin menatapnya kesal

'dad menyebalkan sekali, apa dad tidak tahu kalau aku dan Debby terus disini aku harus membutuhkan jantung baru? Ergg daddy menyebalkan!!' gerutu Justin sambil menuju keruangannya






Debby Ryan POV*

aku senang sekali karna hasil usahaku ternyata tidak sia-sia, aku akhirnya bisa menemukan srigala berbulu domba yang bekerja di Bieber Grup dan aku takkan membiarkan orang itu terus bertahan disini huehehe

Saat aku sedang sibuk mengetik beberapa data penting
tiba-tiba i-phone ku bergetar membuatku kaget dan dengan segera aku mengangkatnya tanpa melihat nama yang tertera dilayar
"ya halo" jawabku
"kau sedang apa Debb?" aku melihat nama yang ada dilayar dan tertera nama Zayn disana
"aku sedang bekerja Zayn, kenapa?" "tidak, kapan kau pulang? Aku bersumpah Debb aku benar-benar kesepian dikantor tanpamu" adu Zayn penuh dengan memelas
"haha kau ini bisa saja Zayn, aku tidak tahu disini sampai
kapan kau tahu sendiri perusahaan disini pemasukannya begitu merosot"
"hmm begitu ya? Tapi aku sangat
berharap kau bisa segera pulang ok"

He's My Directure and He's My Husband ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang