HMDHMH #37

11.8K 407 10
                                    

Dane menggangguk ragu tanpa melihat Justin dan Debby yang tengah gusar menanti jawabannya, dengan gerakan kepala Pria itu membuat emosi pria kanadian itu meluap-luap bahkan wajahnya pun menjadi merah padam menahan amarahnya sendiri.

Infus yang menancap di tangan kirinya dia lepas asal dan segera bangkit dari tempat tidur yang sudah 14 hari ini sebagai alas tidurnya

"Justin kau mau kemana? Jangan melakukan hal gila" Cegah Debby dengan mata penuh air mata. Justin menatap wajah wanita itu sendu lantas meraup wajah Debby dengan kedua tangan kekarnya secara lembut

"Aku tidak bisa biarkan Jovan berada di tangan peneror busuk itu. Tidak akan pernah, Aku akan menggambilnya walaupun nyawaku taruhannya" Ucap Justin tegas dan berwibawa, pria itu tak mengindahkan tangannya yang berlumuran darah karena selang infusnya yang dicopot paksa

"Just kau masih sakit kau harus istirahat biar Dad Jeremy dan Daddy Dave yang mengurus semuanya, kalau kau pergi semuanya akan bertambah kacau" Saran Dane Debby mengangguk setuju
"Tapi Dane nyawa anakku ditangan pengecut itu" Umpat Justin emosi

"Aku yakin Dad Jeremy dan Dave bisa mengatasi semuanya" Ucap Dane menenangkan, Debby menatap Justin dengan padangan agar pria itu menuruti apa kata adiknya

Dengan pasrah Justin menyerah dan kembali ketempat tidurnya, dengan cepat Debby menghubungi suster untuk memasang kembali selang infus yang Justin lepas tadi

"Dok aku mau keluar dari sini! Kapan aku bisa keluar?" Tanya Justin begitu dokter sedang memeriksanya, Dokter bernama William itu mendesah dan menatap Justin dibalik lensa kacamata tebalnya

"Kondisi anda belum pulih benar Justin kau masih perlu banyak istirahat dan tidak boleh kelelahan" Jawab dokter berkumis tipis itu pada Justin pria kanadian itu mendengus kesal

"Tapi aku ingin menyelamatkan anakku dok anakku sedang diculik" Erang Justin menatap Dokter penuh harap. Tatapan mata Debby yang tajam tak diperdulikan olehnya

"Kondisi anda memang benar-benar belum pulih, mungkin sekitar 2 atau tiga hari lagi anda bisa pulang" Jawab Dokter itu santai membuat Justin kian kesal
"Daddyyyyy" Lengkingan suara sopran dan langkah kaki mungil seorang balita membuat Justin langsung menoleh kearah seorang yang memanggilnya tadi, dia sudah hafal betul dengan anaknya yang terkenal 'kepo' itu

"Sayang Daddy rindu sekali padamu, Dane tolong gendong dia kemari" Pinta Justin dan Dane segera menggendong tubuh mungil Javin keatas ranjang tempat tidur Justin dan dengan segera pria kanadian itu memeluk dan mencium penuh rindu anak bungsunya itu

"Dadddyy I miss Daddy" Ucap Javin dengan aksen cedalnya yang kentara membuat pelukan Justin kian mengerat
"yeah sayang Daddy juga merindukan mu" Jawab Justin

"Daddy Jovan mana?" Tanya anak itu setelah Justin melepas pelukannya, Air mata Justin entah kenapa menetes dengan deras
"Daddyyy" Javin merengek lantas menghapus air mata Justin membuat Debby, Greyson dan Dane terharu

"Daddy tidak akan pernah biarkan kau diambil juga" Ucap Justin kembali memeluk Javin membuat anak itu kebingungan
"Javin kau tidak merindukan Mommy?" Tanya Debby dengan sedih membuat Justin melepas pelukannya, Javin menatap Debby lantas memeluk wanita berambut ikal coklat madu itu

"I miss mommy" Ucap anak itu menggemaskan Debby tersenyum lantas mencubit halus pipi chubby Javin
"Mommy Jovan mana?" Tanya anak itu lagi pada Debby membuat wanita itu kebingungan untuk menjawabnya

"Dia pasti akan baik-baik saja" Ucap Dane sambil menyodorkan sebuah jeruk kesukaan anak berambut darkbrown itu dan dengan manis dia menerimanya
"Telima kacih uncle Dane" Ucap anak itu manja Justin terkekeh lantas mengacak pelan rambut Javin




He's My Directure and He's My Husband ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang