HMDHMH #28

12K 403 0
                                    

"heh jangan makan itu..!!" Suara baritone Justin menggema keras diruang makan yang sepi itu, hanya ada Debby yang sedang duduk diatas kursi makan dengan semangkuk mie instant yang baru saja dibuatnya Debby mendengus menatap Justin lalu kembali ingin memasukan sesendok mie instant kedalam mulutnya tetapi tangan Justin lebih cepat menahannya

"ku bilang jangan makan itu.. Mie tidak baik untuk ibu menyusui" protes Justin menatap Debby jengkel
"oh ya? lalu apa perduli mu padaku huh? Bukankah kau bilang tidak ingin diganggu?" sunggut Debby tajam membuat Justin terdiam
"errr sudahlah biar ku masakan sup ayam untuk mu"
"tidak perlu, aku tidak lapar" tolak Debby bangkit dari kursinya

*krucuk krucuk*

Tiba-tiba suara perut Debby berbunyi dengan cukup keras diruangan sunyi itu, Justin terkekeh lantas mengacak pelan rambut Debby yang tengah menahan malu Debby terlihat begitu kesulitan mengganti popok Javin yang baru saja mengompol, karena biasanya Justin yang selalu menggantikan popok Jovan dan Javin tetapi berhubung sekarang mereka tengah bertengkar jadi Debby enggan
meminta tolong Justin untuk menggantikan popok Javin

"astaga Javin diamlah sedikit mom susah menggantinya" gerutu Debby karena daritadi kaki Javin bergerak terus membuat Debby kesulitan
"setelah dibersihkan dikasih apa lagi ya?" tanya Debby pada dirinya sendiri
"pakaikan bedak.. huh dasar payah sini biar aku yang gantikan" gerutu Justin tepat dibelakang Debby, rambutnya terlihat masih basah karena pria kanadian itu memang baru selesai mandi

"tidak perlu.. aku bisa sendiri" potong Debby merebut paksa bedak yang ada ditangan Justin
"ya sudahlah aku bermain bersama Jovan saja" ucap Justin mengalah
"tidak boleh!!! kenapa tidak kau urus saja sih pekerjaan mu yang lebih penting dari kami itu?" Debby menatap Justin tajam, menghalangi pria itu untuk mendekati keranjang tidur Jovan

"sudahlah Debb kenapa kau masih membahas itu sih? minggir, aku mau main dengan Jovan" Justin menatap Debby dengan lembut mencoba memberi pengertian pada wanita berambut ikal itu
"tidak boleh.. Kau tidak boleh menyentuh mereka sama sekali. Mengerti!!" ucap Debby keras kepala tiba-tiba Dane masuk kedalam kamar bernuansa soft purple itu

"ada apa Debb memanggilku kemari?" tanya Dane dengan muka polosnya karena pria itu tidak tahu Justin dan Debby tengah bertengkar
"kau tolong bawakan tas itu dan Jovan ya biar ku gendong Javin" ucap Debby menunjuk tas berukuran sedang yang berisi perlengkapan Jovan dan Javin, sontak Justin langsung melotot dibuatnya
"heh kau mau kemana?" tanya Justin menarik sedikit kasar tangan Debby, sorot matanya menajam dan berkilat marah

"aku ingin kerumahku.. orang tua ku baru datang hari ini dan aku, Jovan serta Javin akan tinggal disana" ucap Debby tajam dan membuat Justin semakin geram
"kenapa kau tidak izin dulu?" tanya Justin tajam dengan suara kerasnya membuat Jovan yang ada dalam gendongan Debby menangis keras

"kau!!! errrr sudahlah lagi pula bukankah kau tidak membutuhkan kami? urusi saja semua kepentingan
pribadimu" ucap Debby ketus lantas meninggalkan Justin sendirian
"DEBBYYYY AKU TIDAK MENGIZINKANMU PERGI!!!"

***

"hay mom hay dad" sapa Debby begitu masuk kedalam ruang keluarga rumahnya, Dave dan Diana Ryan terkejut karena melihat Debby dan Dane membawa dua bayi mungil ditangan mereka
"astaga Debb apa ini anak-anakmu?" tanya Diana yang langsung menghampiri Jovan yang ada dalam gendongan Debby

Rasa penat wanita itu setelah 10 jam dipesawat rasanya hilang sudah karena melihat cucunya yang tampan
"ia mom.. ini namanya Jovan Advent Bieber dan itu Javin Adrien Bieber" jawab Debby dengan senyum merekahnya
"astaga dia tampan sekali.. wajahnya hampir mirip dengan Justin" puji Diana sambil menggendong Jovan yang tengah menguap-menguap kecil

"dimana Justin Debb?" tanya Dave bingung karena Debby hanya ditemani Dane
"engh mom dad aku lelah sekali bisakah kalian mengizinkan ku istirahat?" tanya Debby bermaksud
mengalihkan pembicaraan
"ya sudah kau istirahat saja sana"

He's My Directure and He's My Husband ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang