Liya
Huh setelah perjalan tiga puluh menitan mungkin, akhirnya sampai juga dan oh kalian tau gue di bawa keman sekarang ama si iyan? Huh pasti kalian pada ngiri eh? Nggak deng.
"Yakkkkk pantaiiii " ucap gue langsung membuka pintu dan pergi menuju pinggir pantar.
Gk perduli lah gue apa kata si iyan yang penting sekarang gue ada di pantai ya di pantai tempat kesukaan gue dari kecil, yang dimana orang tua gue masih memperdulikan gue gak seperti sekarang yang di pikirkan mereka hanya kerja kerja kerja tanpa harus pusing memikirkan gue dan abang gue, tepukan di punggung gue mulai membawa gue ke dunya lagi, dan....
"Jangan di lamunin terus dong pantainya" ucap seseorang di pinggir gue.
"Eh" ucap gue sambil melihat ke arah kiri gue dan udah pasti pelakunya adalah ya si iyan sableng ini.
Pletakk ...
"Adawww " pekik ku ni manusia kunyuk kenapa sih hobby banget ngejitak jidat cantik princes
"Haha" tawanya dan gue gk bisa tinggal dieum
"Awas ya lo" ucap gue , dan dia langsung terbirit lari menyusuri bibir pantai dan gue langsung mengejarnya terus.
Hingga pada akhirnya.
"Hosh... Hoshh... Udah nai gue udah gk kuat" ucapnya.
"Ets gk bisa lo harus terima ini hiyaaa" gue langsung melompat ke punggung nya dan..
"Kyaa nai turun"
"Arghh turun lo berat kunyuk" ringisnya
"Ish gk mau gue gak mau turun titik"
"Ishh bandel ya lo"ucapnya
"Haha biarin wlee" sambil terus mengeratka tangan gue di lehernya.
"Yakin gk mau turun huh?" ucapnyanya lagi, dan gue mengangguk seratus persen bahwa gue gk mau turun dari punggung nya dan..
"Dan akhh iyann berhenti ih yann gue takut haha" ucap gue sambil terus mengeratkan pegangan gue.
"Haha gk gk gue akan tetap lari haha".
"Udah yan ih ntar lo nya cape haha"
Dan akhirnya kami terjatuh di atas pasir sambil terus tertawa senang, dan terus tertawa.
----
"Gue pengen rasa coklat yan"rengek gue
"Yaudah kalo gk mau beli aja sendiri" katanya sambil terus memakan dua mangkok es cream rasa vanilla.
"Ih iyan plis beliin gue"
"Gue ogah"
"Ishhh lu kan cowo yan sana beli " rengek gue semakin keras.
"Ishh kalo gue cowo emangnya kenapa huh? Dan awasin tangan lo jangan pegang pegang tangan gue " ucapnya, dan sepontan gue langsung diam dan melepaskan tangan gue yang tadi terus mengganggu tangannya.
Hingga gk tersa setetes airmata mulai membasahi pipi gue, sial kenapa gue cengeng banget.
Dan disaat gue mau pergi tangan gue di pegang dan spontan gue langsung kembali duduk lagi.
"Gue aja yang beli" ucapnya, dan gue langsung terbengong bengong melihat tingkah nya sambil terus menatap punggungnya yang mulai mengecil.
Tuhan apa aku sanggup hidup tanpa seseorang yang bisa membuat aku kembali tertawa?
Lo pasti sanggup lah kan tau n taun kemarin lo maasi hidup tanpa adnya dia di hiduplo! Ucap seseorang di dalam pikiran gue"Itu beda bodoh lo gk bakaln ngarti" ucap gue ngomong sendiri.
Huftt... Tuhan kuatkan aku untuk bisa melepasnya untuk bisa menjaga hatinya untuk bisa bertahan tanpany untuk bisa segalanya.
Mungkin gue akan selalu merindukan momen momen seperti ini sampai empat tahun kedepan.
"Nih" ucapnya sambil memberikan se mangkuk ice cream ke hadapan gue. Dan gue langsung berbinar dan langsung memeluknya
"Eh eitss ntar aja peluknya nih takut jatuh ice cream nya"
"Ehh iya " ucap ku kikuk dan langsung engambi ice ceramnya yang langsung gue makan huh yummy ini emang kesukaan gue pantai dan ice cream rasa coklat.
"Pelan pelan ish kan belepotan" ucapnya sambil menyentuh ujung bibir gue, huh pasti sekarang gue udah blushing sial.
"Ih apaan si biarin aja dulu ini kan Enak" ucap gue sambil terus memakan ice crim gue.
"Lo mau?" tawar gue, dan hanya di jawab oleh gelengan kepalanya
"Gue juga punya" sambil mengangkat dua mangkok ice cream.
"Dua malahan " ucapnya lagi sambil tersenyum jail.
"Ishh nyebelin" ucap gue yang langsung memasukan sesendok penuh ice cream ke dalam mulut gue sambil mendelikan mata ke arahnya.
"Haaha" tawanya
"Dieum ish gue kan jadi gk hushu makan ice creamnya" celoteh gue.
"Haha iya iya deh cepet habisin kita kan udah gk ada banyak waktu lagi!" ucapnya sambil terus mengelus puncak kepala gue.
"Ayayay kapten" sambil berhormat di hadapanya.
----
Great udah abis ice cream nya haha senang nya hati ini karna bisa memakan dua mangkok ice cream rasa coklat dalam sehari, dan gue lagi lagi melihat dia menggelengkan kepalanya haha...
"Mau nambah lagi?" tanyanya lagi.
"Nggak ah, ayo sekarang kita mau kemana lagi huh?"
"Rahasia dong" ucapnya sambil terus memegang tangan gue dan membukakan pintu mobilnya untu gue dan gue langsung masuk dan duduk di bangku penunmpang srbelahnya , dan juga gue lihat dia berjalan memutar mobil dan ya dia langsung membuka pintu mobil duduk menutup pintu nya lagi dan langsung memstater mobilnya .
Entah mau di bawa kemana lagi gue sekarang, yang terpenting sekarang gue ada di sisinya di saat terakhir dia mau pergi dari hidup gue yang pastinya untuk sementara, ya untuk sementara.
Tbc---
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomorrow possible [COMPLETED]
RomanceJANGAN DI BACA, LOM REVISI+GAJE Coba bayangkan Dan Lihat ........ Di harapkan jangan membaca cerita ini, masyaallah gajenya nggak ketulungan dear...