Hari demi hari pun berlalu hingga tak terasa sudah sebulan lamanya ayah sering memperhatikan ibumu dari atas karena kelas ayah berada di lantai tiga sedangkan ibumu di lantai dua.
Ayah mulai tau kebiasaan-kebiasaannya, setelah keluar dari kelas maka dia akan selalu ke kamar mandi, kemudian kantin, dan di hari jumat dia akan memilih menghabiskan waktunya di perpustakaan selama istirahat.
Sejak pertama kali ayah melihatnya di kantin. Ayah belum pernah bicara secara langsung pada ibumu. Selama sebulan penuh setelahnya yang ayah lakukan hanya bisa mengamati dan mengintai ibumu secara diam-diam.
Melihat kebiasaannya hingga ayah hafal.
Ayah tidak punya cukup nyali waktu itu untuk mengajaknya bicara nak.
Yang bisa ayah lakukan hanya menjadi seorang pecundang. Sampai suatu hari Matty dan Andy membuat ayah harus berbicara pada ibumu.
"Ash, kata Mr. Brendon kau disuruh ke ruangannya sekarang." Ujar Andy pada ayah dan diangguki oleh Matty.
Ayah sangat panik saat itu, karena Mr. Brendon adalah seorang guru BP. Ayah merasa ayah tidak melakukan kesalahan yang melanggar aturan sekolah.
"Kenapa memanggilku? Aku kan tidak melakukan kesalahan apapun?" Elak ayah saat itu yang sebenarnya sangat takut. Mengira-ngira dalam hati hukuman apa yang akan Mr. Brendon berikan untuk ayah.
"Dasar penakut, kesana saja dulu daripada buang-buang waktu terus mengintai Bryana!" Matty pun mendorong punggung ayah untuk segera ke ruangan Mr. Brendon.
Matty, Andy dan Frank memang sudah tau kebiasaan ayah yang satu itu 'mengintai Bryana' kedengaran kriminal memang tapi jujur nak, ayah sangat takut walaupun hanya untuk menyapanya saja.
Maka dari itu yang bisa ayah lakukan hanya mengintainya sepanjang hari. Padahal pada gadis lain di sekolah ayah bisa bersikap biasa saja.
Tapi ibumu adalah pengecualian.
Dengan jantung yang serasa mau copot dan perasaan cemas, ayah pun melangkah lunglai menuju ruangan Mr. Brendon.
Saat ayah sudah sampai di depan pintu, ayah hanya bisa berdiam diri tanpa melakukan apapun.
Beberapa menit kemudian ayah pun berhasil mengetuk pintu tersebut dengan sangat hati-hati dan segera masuk ke dalam ruangan setelah mendengar izin masuk dari suara Mr. Brendon yang ada di dalamnya.
Saat ayah membuka pintu, baru setengah saja terbuka, ayah tidak bisa menutup mulut ayah yang mungkin sudah menganga lebar.
Di depan meja Mr. Brendon duduk seorang yang semakin membuat ayah gugup.
Orang itu adalah ibumu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terrible Things
Short Story[3/4 5SOS serial] Hai Shawn, bagaimana kabarmu nak? Ini ayahmu, Ashton Irwin. [inspired by: Mayday Parade - Terrible Things] Copyright © 2016 Todos los Derechos Reservados por: JOSIE