7. Zaynie met Lima

553 46 50
                                    

Saat ini Harry sedang bersama Zayn di kelas musik mendengarkan teori yang di bicarakan oleh Mr. Rey. Mata Harry sangat fokus dan kepalanya mengangguk-angguk mengerti setiap kalimat yang telah Mr. Rey lontarkan tapi tidak dengan Zayn, lelaki itu sibuk menatap Harry tanpa berkedip sedetik pun.

"........Baiklah apa sudah jelas?" Ujar Mr. Rey kepada semua mahasiswa yang berada pada kelasnya.

Zayn pun tersadar dan mengangkat satu tangannya keatas, "Memangnya ada apa Mr. Rey?"

Harry mengerutkan keningnya dan menatap Zayn, "Zayn!"

"Gue gafokus tadi serius dah"

"Apa yang kau pikirkan Zayn sampai tak mendengarkan saya sedari tadi?" Mr. Rey bertanya kepada Zayn. Zayn menggelengkan kepalanya, "T-tidak ada. Aku hanya kurang fokus maaf Mr. Rey. Bisakah anda mengulangnya?"

"Ya baiklah jadi karena sebentar lagi kampus kita akan mengadakan festival musik, saya selaku pembimbing kelas musik beserta dewan guru menginginkan kalian secara berpasangan menampilkan sebuah lagu, satu orang bermain musik dan satu yang lainnya bernyanyi. Untuk alat musik bebas terserah kalian, dan juga saya sudah mengacak nama nama kalian sehingga kalian tidak perlu repot-repot mencari pasangan duet kalian. Baiklah saya akan mengambil daftar nama-nama yang telah saya buat. Sebaiknya kalian jangan ribut." Setelah berkata Mr. Rey meninggalkan kelas menuju ruangannya.

"Anjir gue hampir lupa! Avenue Music Fest bentar lagi Har, gimana bisa gue lupa!? Biasanya gue selalu nunggu nunggu ini setiap tahunnya. Dan lo tau apa yang menarik? Disini bakal diuji mereka yang suaranya bikin juri kesemsem bakalan dapet liburan gratis ke NY! Ya walaupun gabegitu wow tapi tiap momentnya itu gabakalan bisa dilupain astoge Har!!!" Zayn mengoceh panjang lebar seperti biasa pada Harry.

"Terus?" Harry bertanya dengan singkat. Ia tak begitu peduli dengan event yang berada di kampusnya, walaupun itu berhadiah menuju ke luar angkasa sekalipun ia tak akan peduli. Yang terpenting saat ini menurutnya hanyalah mendapat gelar sarjana diumurnya yang menginjak 18tahun.

"Ya lo harus ikutan lah bego, gua tiap tahun selalu ikutan event ini tapi gapernah menang hahaha"

Harry menghembuskan nafasnya gusar "Gua gabisa nyanyi bro. Gua gademen event event kek gini. Norak dan ngabisin waktu."
"Yaampun siapa yang tau lo gabisa nyanyi? Nyoba aja belom, lagian mau gak mau lo bakal disuruh juga kan?" Harry mengangkat bahunya, setelahnya Mr. Rey kembali dengan 1 jurnal ditangannya.

"Sepertinya saya tidak jadi membacakannya karena 2 menit lagi kelas saya habis. Saya akan menempelkannya pada mading, saya harap kalian berlatih dengan sungguh sungguh. Okay good luck !"

Setelah Mr. Rey dan yang lainnya keluar kelas dan sebagian berhambur ke mading, Zayn dan Harry masih tetap berada di kelas. Baru saja Harry ingin bangkit dari tempat duduknya, Zayn menahan tangan Harry membuatnya duduk kembali.

Harry mengerutkan keningnya, "What?"

"Lo mau kemana?" Zayn bertanya pada Harry dan melepaskan genggamannya.

"Pulang lah. Hari ini gue 2 kelas doang. Kenapa?"

"Gue nebeng dong bro. Gua gabawa mobil."

Harry mengangguk dan mereka berjalan berdua menuju parkiran. Diparkiran ia bertemu beberapa wanita yang tadi pagi sibuk mengerubungi Harry seperti lalat.

"Itu dia!"

"Mana bodoh?"

"Ituuu dia bersama---Zayn? Bagaimana bisa Harry bersama Zayn? Jangan-jangan mereka berdua pacaran?" Ujar salah satu wanita berambut cokelat lurus.

"Tidak mungkin! Harry hanya untukku, Chloe!" Taylor menambahkan.

"Tapi bisa saja Zayn merebutnya, Zayn kan gay." Ujar wanita yang sibuk pada ponselnya.

Begin Of Kik⚡LarryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang