17. Why can't you see

545 45 14
                                    

"Woi lo ngapa? Lemah banget lo gitu doang mimisan. Nih gue bawain coke" Zayn menyerahkan sekaleng coke less sugar pada Louis tanpa wajah berdosanya. Louis mengerutkan keningnya bingung namun menerimanya dari tangan Zayn.

Louis terkekeh, "Sumpah lo gadanta banget. Lo ngasih minum orang sakit kek ginian? Yang ada gue langsung tewas"

"Anjing mana gue tau. Udah gue beliin bukannya bersyukur. Kita tuh ya harus bersyukur atas segala pemberian tuhan.." Zayn memulai khotbahnya dan Louis kembali berdecak sebal.

"Tapi kan lo bukan tuhan"

Zayn menggaruk tengkuknya, "Ya juga ya. Ah pinter juga lu. Yaudah sini balikin coke dari gua kalo lu gamau. Gue mau balik lagi ke kelas, tadi gue ijin keluar alesan ke dosen gue beser makanya dibolehin" Zayn menatap sekelilingnya, "Harry mana dah?"

"Harry lagi ke kantin. Kenapa?"

Zayn mengangguk, "Oh yaudah gua balik ke kelas dulu ye. Gue ditunggu si blonde irish boyot di kelas. Gws bro!"

Zayn pun berlari kecil meninggalkan unit kesehatan namun kembali berbalik kearah pintu dan berteriak, "COKE NYA BUAT LO AJA. GUA CUMA BERCANDA, BOO!"

Louis terkekeh dan kembali membaringkan tubuhnya. Ia merogoh ponselnya disaku celananya dan mengirim pesan Kik pada Harry.

10.44 a.m
Louist91 : Haz
Louist91 : Kok lama
Louist91 : Tadi Zayn kesini
Louist91 : Nganterin coke -_-

5 detik kemudian ponselnya berkedip.
Harryes : Sabar
Harryes : Gue lagi ngobrol sama Taylor bentar. Nanyain music fest.
Harryes : Coke? Are you kissing me?

Louist91 : Whateva. Taylor everywhere anywhere anytime bitch I don't like her making converstation with you!
Louist91 : kissing¿ *shocked emoji*

Harryes : Why
Harryes : *kidding
Harryes : Shit taipo gue fuck
Harryes : Jempol gue meleset

Louist91 : Dunno!
*read*

Louis meletakan kembali ponselnya. Wajahnya memberengut karena kesal. Nama Taylor terngiang-ngiang di kepalanya, ia benci setengah mati dengan gadis itu. Bagaimana bisa Harry melupakannya yang terbaring lemah di unit kesehatan seorang diri sedangkan dirinya sibuk mengobrol bersama gadis itu.

"Louis?" Louis menegakan tubuhnya ketika melihat Brianna yang tiba-tiba berada di samping ranjangnya. "Kamu kenapa yaampun. Tadi Taylor ngechat aku katanya kamu sakit makanya aku langsung kesini. Aku rela bolos kelasnya Mr. Joe demi kamu"

"Gue gapapa dan lo bisa pergi sekarang. Gue mau istirahat jangan ganggu gue"

"Sampe kapan sikap kamu dingin gini sama aku, Louis!" Ujar Brianna sedikit berteriak.

"Sampe lo pergi dari hidup gue" Jawab Louis enteng.

"Apa aku salah kalo aku cinta sama kamu? Kapan kamu ngerti perasaan aku Lou. Apa gara-gara kejadian itu kamu menjauh dari semua cewe. Seakan kamu benci sama semua cewe di kampus ini." Brianna menarik napasnya, "Sampe kapan kamu bersikap kayak gini!"

Louis tersenyum kecut, "Dariawal gue udah bilang kalo gue gak suka sama lo. Kenapa lo tetep kekeh ngejer-ngejer gue. Gue gak habis pikir sebenernya apa yang ada di kepala lo sampe lo segininya. Dan gak usah ngungkit-ungkit masalah itu. Gue udah nggak percaya sama cewe di dunia ini selain nyokap gue. Tolong berhenti bersikap seakan gue bakalan suka sama lo Bri.."

"Tapi apa salahnya kamu nyoba suka sama aku? Aku kurang apa, Lou?"

"Gue udah terlanjur suka sama seseorang. Dia emang nggak cantik kayak lo tapi dia punya tempat tersendiri di hati gue.."

Begin Of Kik⚡LarryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang