9. Now we are friend or..?

496 56 25
                                    

'Tap Tap Tap'

Suara langkah kaki empat orang pemuda beriringan di koridor kampus mendapat perhatian para mahasiswi yang berdiri disana. Bagaimana tidak, empat orang tampan sekaligus lewat di hadapan mereka dengan rambut yang berkibar kibar tertiup angin. Terkesan dramatis namun begitulah kenyataannya. Yaela.

"Lou! Maen coc mulu lo coba sini gua pinjem" ujar Niall merebut ponsel Louis. Louis hanya berdecak sebal, "Ah apa apaansi lo sini, bentar lagi gue war itu!"

Louis pun kembali merebut ponselnya tanpa memperdulikan Niall dan teman temannya yang lain. "Bacot anjing lo berdua. Ayo Ni tinggalin ae bocah gamers atu ini" Zayn melangkah pergi bersama Niall menuju kelas selanjutnya. Sedangkan Harry hanya berdiri tegak di depan Louis.

"Lo ngapain disini?" Louis bertanya pada Harry

"Nungguin lo" Harry tersenyum. Senyum tipis namun tetap memperlihatkan lesung pipinya. Oh apa ia baru saja tersenyum untuk yang kedua kalinya untuk laki-laki yang baru dikenalnya ini?bukankah Harry tak pernah tersenyum kepada siapapun? Sepertinya pengecualian untuk laki laki yang lebih pendek didepannya.

Kedua pipi Louis menghangat, ia malu. Tapi malu untuk apa? Bodoh sekali. "N-nungguin gue? Maksud lo?" Louis bertanya menatap Harry.

"Iya.. gue mau minta hape gue yang sama lo" Bagai tersengat lebah Louis membuang napasnya gusar. Ia sudah berpikir yang tidak tidak tentu saja. ////Sialan lo har sialan/////

Louis pun merogoh saku belakang celananya dan mengeluarkan handphone berwarna gold milik Harry, "Nih" Harry lalu mengambil handphone nya dan mencubit gemas pipi kanan Louis, "Thanks cutie smol pie.." lalu tersenyum sangat lebar dan meninggalkan Louis yang membeku seketika dan tak menyadari jika ponselnya terjatuh dari genggamannya.

"Sialan tck sialan!" Louis menggerutu dan mengambil ponselnya yang terjatuh lalu melangkah dengan linglung menuju kelas selanjutnya, seni.

Harry

Anjir anjir anjir tadi gue ngapain aduh har lo ngapain tadi segala nyubit pipi Louis segala! Sialan muka gua mau ditaro mana sekarang? Tong sampah! Ya tong sampah!

"Harry? Lo ngapain berdiri di depan tong sampah?" Gue refleks nengok ke samping gue. Anyink ini cewe siapa coba kok dia bisa tau nama gue, jangan jangan dia cenayang apa mungkin psikopat/?

"Lo siapa?" Tanya gue dingin. Gue gademen tptp sama cewe gajelas K.

"Taylor. Taylor swift" dia senyum gitu sambil maksain mata nya merem gitu idie amid sok imut banget najesz. WhY s0 ExTrA.

"Oh"

Taylor berdecak, "Ih lo belom jawab pertanyaan gue Har!"

Gue cuma muterin bola mata gue, ini cewe apaansi yaela emang tadi doi nanya apaan weh?gue lupa HAHA. "Emang lo nanya apaan tadi?"

"Lo kenap-ADUH MATA GUE!" Tiba tiba si Taylor megangin matanya gitu sambil tereak lah ni orang ngapa dha-_-

"ADUH HAR TOLONGIN KEK SAKIT BEGO!"

"Lah anjir gua aja kaga ngapa-ngapain lo!" Gue berusaha stay cool walaupun jauh dilubuk hati gue sedikit panik tapi gasegampang itu bikin gue luluh apalagi cuma pura-pura.cih.

Taylor daritadi kaga berenti berenti hentakin kakinya ke lantai gitu sambil megangin matanya kasian juga si, yaudah akhirnya gua deketin tuh cewe. Gua Tanya "Mata lo kenapa?"

"Gatau har aduh sakit banget kayak ada yang ganjel gitu please help me please its so hurt!" Taylor teriak makin menjadi bikin gue tambah panik anjir sialan.

"Sini coba gue liat.. tangan lo awasin kampret!" Gue pun ngegenggam satu tangan kirinya biar dia diem terus gua tiup matanya.

"Pelan pelan!" Taylor lagi lagi tereak kek orang gila. Sumpah ini cewek bawel banget.

Begin Of Kik⚡LarryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang