-2nd problem-
Hanbin terus mencari Seulgi disemua tempat. Tiba-tiba ia teringat bahwa Seulgi menyukai taman mungkin saja Seulgi ada disana. Hanbin menaiki mobilnya pergi menuju taman. Hanbin sangat berharap kalau Seulgi ada disana.
Hanbin tiba di taman. Ia melirik kesemua tempat ditaman itu. Hanbin tertuju kepada seorang wanita yang sedang duduk sendirian sambil menangis. Wanita itu Seulgi. Hanbin menghampiri Seulgi. Dari belakang Hanbin memeluk Seulgi. Seulgi yang merasa bahwa ada seseorang yang memeluk nya dari belakang langsung membalikkan tubuhnya. Saat melihat bahwa itu Hanbin, Seulgi tak berdaya seolah-olah ia tidak memiliki tenaga untuk berkata apapun. Air mata nya makin membasahi pipi lembutnya.
"Kau jangan salah paham Seulgi" Hanbin mengeratkan pelukannya.
Tidak ada jawaban dari Seulgi. Seulgi hanya bisa diam dan menangis. Hatinya benar-benar sakit saat ini. Hanbin melepaskan pelukan nya dan duduk disamping Seulgi. Seulgi tidak mau menatap Hanbin, ia malah menatap kebawah menatap rerumputan yang hijau. Hanbin mengangkat dagu Seulgi bermaksud Seulgi menatapnya, namun Seulgi tidak menatap Hanbin ia masih saja melihat ke bawah walau wajahnya bertatapan dengan Hanbin.
"Seulgi-ah mianhae jeongmal mianhae em?" Hanbin terus menerus mengatakan kalimat itu bahkan lebih dari sepuluh kali namun tidak ada respon dari Seulgi. Seulgi hanya diam membisu sambil menangis.
"Aku ingin pulang" Seulgi beranjak dari bangku taman dan pergi meninggalkan Hanbin. Hanbin mengejar Seulgi.
"Biar aku antar" ucap Hanbin sambil memegang tangan Seulgi yang dingin, namun Seulgi melepaskan pegangan itu dan pergi menaiki taxi.
Siang pun berganti malam. Seulgi menghempaskan badanya ke bed dengan kasar. Hari ini sangat melelahkan bukan lelah karena fisik melainkan lelah dengan hatinya dan juga matanya yang terus menangis.
Satu pesan masuk dari Hanbin, Seulgi meraih ponsel nya dimeja belajarFrom: Hanbin
Seulgi-ah mianhae:(Seulgi melemparkan ponselnya, ia tidak membalas pesan dari Hanbin. Ia benar-benar kesal bahkan dengan Sunbae yang belum ia ketahui namanya itu. Rasanya ia ingin sekali membakar sunbae itu.
Tepat jam 23.00pm KST, Seulgi belum juga menutupkan matanya. Ia tidak bisa tidur. Berkali-kali ia memeriksa ponselnya namun tidak ada hasil. Hanbin tidak lagi mengirimkan pesan untuknya. Seulgi menarik nafas dengan kasar.
Tidak lama setelah itu sebuah pesan masuk dari Hanbin. Seulgi dengan cepat membuka pesan itu
From : Hanbin
MianhaeLagi dan lagi Hanbin hanya mengucapkan kalimat itu. Seulgi tidak membalas nya dan ia tertidur.
Hari sudah pagi, bulan berganti matahari yang cerah. Mungkin bukan cerah tepatnya mendung. Hari sangat mendung bahkan gelap. Padahal hari ini Seulgi harus pergi ke sekolah karena ingin mempersiapkan acara untuk farewell party. Ia memutuskan untuk menaiki taxi lagi.
Diperjalanan Seulgi hanya diam dan memikirkan Hanbin. Apakah ia keterlaluan berprilaku seperti ini? Seulgi memecahkan pikirannya. Ia tiba disekolah. Semua siswa sudah ada disana namun ia tidak melihat mobil Hanbin terpakir di parking area sekolah.
Semua siswa melihat Seulgi aneh. Tidak biasanya Seulgi sendirian, biasanya ia bersama Hanbin. Seulgi yang merasa semua siswa menatapnya seperti itu hanya bisa membalas dengan senyuman kecil. Ia tau mengapa semua siswa menatapnya seperti itu.
Seulgi mengunjungi ruangan pentas. Dimana semua orang sibuk mendecor ruangan itu. Seulgi mengambil sebuah pita dan meletakkan nya di sebuah tiang. Menghiasnya secantik mungkin.
"Ya seulgi-sshi, bisakah kau naik tangga dan menggantungkan lampion ini?" Pinta seorang ketua decoration.
Tentu saja Seulgi tidak bisa menolak, kalau ia menolak mungkin saja ia akan disiksa habis-habisan.Seulgi mengambil tangga dan menaikki tangga itu tanpa ada yang membantu memegangi tangga itu agar tidak jatuh. Tidak ada yang peduli dengan Seulgi. Sejujurnya Seulgi takut ketinggian namun ini permintaan seorang ketua decoration ia tidak bisa menolaknya.
Tiba-tiba tangga itu bergoyang, badan Seulgi pun terombang-ambing. Semua orang berteriak berlari menuju Seulgi. Hanbin yang baru saja tiba di ruangan pentas langsung berlari menuju Seulgi dan alhasil Hanbin menangkap Seulgi. Seulgi jatuh di tangan Hanbin. Seulgi langsung menangis ia takut sekali, badannya bergetar. Hanbin langsung membawa Seulgi ke UKS agar Seulgi tenang.
Hanbin merebahkan Seulgi di kasur UKS. Seulgi hanya menangis tak henti. Ia tidak bisa berkata apa-apa, Seulgi sangat syok. Hanbin mengelus lembut kepala Seulgi.
"Seulgi-ah mianhae, kau tau aku tidak mungkin menyukai wanita lain kan?" Hanbin memecahkan keheningan.
"Ta-pi si-a-pa wa-ni-ta it-u?" Jawab Seulgi sambil terisak dalam tangisnya, membuatnya sulit berbicara.
"Dia adalah Lee Bona mantan kekasihku. Dia selingkuh dibelakangku saat itu lalu aku mengakhiri hubungan ini namun dia terus saja mengganggu ku tapi tidak lama aku bertemu denganmu kau membuat hidupku menjadi sebuah bunga yang dulunya layu jadi mekar sekarang seulgi-ah, mianhae em?" Jelas Hanbin, ia tidak ingin kesalah pahaman ini semakin panjang. Jujur saja ia tidak bisa melihat Seulgi yang selalu diam tanpa kelakuan kekanak-kanakannya itu.
Seulgi menatap hangat Hanbin dan mengangguk tanda memaafkan kesalapahaman ini. Hanbin memeluk Seulgi erat. Ia tidak ingin kehilangan Seulgi.
Setelah keadaan Seulgi mulai membaik, Hanbin mengantar pulang Seulgi ke apartemen nya. Seulgi hanya tersenyum saat Hanbin mengantarnya sampai kekamar apartemen nya.
"Jalja seulgi-ah" Hanbin tersenyum hangat sambil memeluk Seulgi didepan apartemen. Seulgi hanya diam dia hanya membalas anggukan dan hanya membalas dengan kalimat 'em' saja. Mungkin Seulgi masih syok dengan kejadian tadi.
Seulgi membasahkan wajahnya dengan air. Ia menatap wajah nya dicermin toilet. Seulgi tidak percaya bahwa semua ini terjadi begitu saja. Sunbae itu bahkan saat ia akan jatuh dari tangga.
Apakah ini ulah sunbae itu
-Seulgi-Yey update lagi🙋
Guys rencana aku goal in 12 atau 16 chapter nih hehe terus aku mau bikin FF yang baru lagi:vDont be silent riders
Vote&commentHug.ajeng