Matahari menembus gorden putih apartemen, Seulgi membuka sedikit matanya, melihat ke arah jam yang menunjukkan pukul 6.30am KST. Seulgi membangunkan badan mungilnya, melihat Hanbin yang sedang tertidur lelap disampingnya. Hari ini Hanbin harus kembali bekerja begitu juga dengan Seulgi, ia harus pergi ke kampus.
"Ya Hanbin bangun ini sudah siang" Seulgi berusaha membangunkan Hanbin dengan menepuk tangan Hanbin
"Eugh.. aku rasa ini masih pagi chagiya" balas Hanbin dengan suara yang terdengar serak karena efek setengah sadar dari tidurnya
Seulgi memajukan bibirnya, "apa kau bilang? Kalau begitu tidak usah bangun tidur saja smpai sore" balas Seulgi kesal
Mendengar suara Seulgi yang terlihat kesal, Hanbin tersenyum jail. Entah mengapa saat Seulgi marah terlihat sangat lucu, sebuah lelucon bagi Hanbin
"Aigoo, mianhae em? Jangan marah chagiya" ucap Hanbin sambil membangunkan tubuhnya yang kekar. Wajah Seulgi masih terlihat marah, dengan susah payah Hanbin membujuk Seulgi agar tidak marah
"Aku tidak marah" jelas Seulgi singkat sambil berjalan menuju kamar mandi, Hanbin hanya tertawa melihat kelakuan istrinya itu
Hanbin menunggu Seulgi di meja makan, Seulgi yang habis bersiap-siap ke kampus langsung menghampiri Hanbin
"Ayo kita berangkat, nanti aku akan terlambat" ucap Seulgi dengan kata seadanya
"Kalau kau tidak marah dengan ku berikan aku morning kiss" goda Hanbin sambil menunjuk bibirnya
Seulgi memajukan bibirnya lagi, lalu mendekatkan kepalanya ke Hanbin dan
Chu~
Ciuman singkat dibibir Hanbin bukti bahwa Seulgi tidak marah kepada Hanbin. Seulgi tersenyum lebar sambil menatap Hanbin.
"Gomawo chagiya" Hanbin memeluk Seulgi sambil mencium kening halus Seulgi
-
Seulgi berjalan ditaman kampus, sekarang jam istirahat, Seulgi tidak nafsu untuk pergi ke kantin ia lebih senang membaca buku atau menghubungi Hanbin. Seorang wanita datang menghampiri Seulgi, namun Seulgi hanya acuh dia tidak mengenali wanita itu.
"Kau..." ucap wanita itu
"Ne?" balas Seulgi dengan sopan
"Perkenalkan aku Park Halla" membuka percakapan dengan memperkenalkan diri membuat suasana akward datang
"Aaa nee, naneun Kang Seulgi" balas Seulgi memperkenalkan balik dirinya
"Kau.. apakah kau istrinya Kim Hanbin-sshi?" sontak perkataan Park Halla mengagetkan Seulgi darimana dia tau bahwa Seulgi adalah istri Hanbin
"Nde, waeyo?" tanya Seulgi penasaran
"Apakau tidak mengingatku? Aku kakak kelas SMA mu dulu aigoo" Seulgi membalikkan badannya ia mencoba mengingat wanita itu, maklum ia murid pindahan jadi tidak mengingat orang-orang yang berada di SMA dulu
"Aku temannya Hanbin" lanjut Park Halla
"Aaa, aku ingat" balas Seulgi sambil tersenyum
Park Halla adalah teman sekelas Hanbin waktu SMA dulu, Park Halla atau sering dipanggil Halla itu sikapnya ramah dan dia juga pernah menyukai Hanbin
-
Hanbin menyandarkan kepalanya dimeja, ia merasa sangat lelah. Pekerjaan terus saja datang tanpa hentinya, jadwal meeting juga begitu padat. Rasanya ia ingin mengambil cuti yang panjang untuk merelekskan pikiran dan otot-otot tubuhnya.
Tidak terasa jam sudah menunjukkan waktu 4.00pm KST, jam seperti ini Seulgi sudah kembali dari kampus. Hanbin ingin sekali menjemput Seulgi pulang tapi akibat jadwal meeting yang 2menit lagi dimulai membuatnya tidak bisa melaksanakan niatnya.
Hanbin menggeser layar ponselnya, ia menerima sebuah pesan dari SeulgiFrom: Seulgi
Hanbin hari ini aku pulang sedikit agak larut, aku harus mengerjakan tugas diperpustakaanMinggu ini Seulgi sangat disibukkan dengan tugas, tentu saja sebentar lagi Seulgi akan lulus dari universitas ini. Ia harus menyeselaikan tugasnya secepat mungkin.
-
Hanbin menghempaskan tubuhnya di king bed, ia merasa sangat lelah hari ini. Hanbin melihat ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 9.00pm KST namun Seulgi belum juga tiba dirumah. Hanbin mulai merasa khawatir dengan istrinya. Mengirim pesan pun tidak ada, kalo saja Seulgi memberitahukan keadaan nya mungkin Hanbin tidak merasa khawatir.
Hanbin pergi membersihkan badan dikamar mandi. Memakai baju tidur bermotif garis-garis berwarna biru, Hanbin menengok ke jendela kalau saja Seulgi ada diluar atau didepan apartemen tapi sia-sia.
-
Seulgi mengemas barang-barangnya, menengok ke arah jam dinding perpustakaan yang sudah menunjukkan pukul 9.00pm KST. Ini sudah terlalu larut untuk mencari taxi, Seulgi memikirkan Hanbin, apakah Hanbin sudah makan malam? Itulah yang berada dibenak nya sekarang. Merasa ponselnya bergetar, Seulgi mengambil ponselnya didalam tas. Ia menggeser layar ponselnya, tiba-tiba ponselnya mati,yaa batrai nya habis.
"Ahh jinjja" gumam Seulgi
Seulgi berjalan keluar perpustakaan dengan tujuan untuk mencari taxi, namun tidak ada satupun taxi yang lewat disekitar sini. Terpaksa, Seulgi berjalan menuju halte bus yang jaraknya lumayan jauh dari universitas. Angin malam menembus baju Seulgi, hari nya sangatlah dingin. Sejujurnya, Seulgi takut berjalan sendirian dimalam hari namun mau tidak mau ia harus berjalan agar bisa tiba dirumah.
25menit Seulgi berjalan akhirnya ia tiba di halte bus, bus tujuannya pun datang. Perjalanan bisa memakan waktu 20menit kira-kira.
-
Seulgi tiba didepan apartemen, dengan berjalan malas ia memasuki apartemen. Seulgi merasa sangat lelah sekali.
Pintu terbuka, Hanbin langsung berlari menuju pintu, ia melihat Seulgi dengan keadaan tidak semangat. Hanbin berlari menghampiri Seulgi
"Ya kenapa kau baru tiba eoh? Aku sangat khawatir chagi" ucap Hanbin terdengar sangat khawatir
"Mianhae Hanbin-ah, larut malam begini taxi tidak ada yang lewat jadi aku harus berjalan ke halte bus" jelas Seulgi
"Kenapa kau tidak mehubungiku, aku sudah mengirimkan pesan kepadamu" balas Hanbin menatap hangat mata Seulgi
"Batrai ponselku habis, jeongmal mianhae" Seulgi tertunduk merasa bersalah, seharusnya ia menghubungi Hanbin terlebih dahulu
"Gwenchana Seulgi" Hanbin memeluk Seulgi dengan erat.
Haloo:v sukurnih udah seleai TOnya:v
Gimana ceritanya chingu?^^
Vote&comment
Hug.ajeng