-WILL YOU MARRY ME SEULGI?-
Tn.Kim dan Tn.Kang memang sudah berteman lama, apalagi kedua putra dan putrinya memiliki hubungan spesial tentu saja membuat mereka semakin akrab. Tn.Kim ingin cepat-cepat kedua pasangan kekasih itu menikah, Hanbin memutuskan untuk membantu ayahnya bekerja diperusahaan sedangan Seulgi melanjutkan pendidikan di Unversitas Seoul. Walau mereka jarang bertemu namun bisa membagi waktu satu sama lain.
Tn.Kang mengundang keluarga Tn.Kim untuk makan malam bersama sekalian ada yang ingin dibicaran entah tentang apa.
Makan malam ini serasa formal menurut Seulgi, ia disuruh berpakaikan dress purple yang membuatnya sangat anggun. Hanbin mengenakan texudo biru malam yang membuatnya gagah dan juga tampan.
Tn.Kang membuka acara makan malam ini dengan sebuah doa entah apa maksud semua ini. Hanbin dan Seulgi hanya melakukan apa yang dilakukan semua orang yang ada di sini.
"Aku ingin membicarakan hal yang sangat penting" dengan nada suara yang serius Tn.Kang menatap Seulgi hangat
"Aku ingin Hanbin dan Seulgi segera menikah bagaimana?" Sambung Tn.Kang. Membuat Seulgi tersedak karena perkataan ayahnya yang secara tiba-tiba. Hanbin hanya tersenyum lebar dan merasakan kegembiraan saat ada kalimat 'menikah' .
Semua keluarga mengangguk tanda setuju. Lagipula Hanbin dan Seulgi sudah menjalin hubungan yang sangat lama. Seulgi hanya tersenyum tanda ia setuju.
Acara makan malam ini begitu spesial bagi Seulgi, hatinya sedang berbunga-bunga sekarang. Ia masih memikirkan apakah ini mimpi atau bukan, kalau bukan mimpi mungkin Seulgi bisa saja berteriak karena senang.
Hanbin menarik tangan Seulgi, "eodiga calon istriku?" menggoda Seulgi dengan kata-kata 'calon istriku' rasanya Seulgi ingin meleleh
"Tentu saja aku akan pulang, eomma dan appa sudah menungguku dimobil aku harus pergi. Hanbin-ah saranghae" Seulgi berjalan meninggalkan Hanbin didepan restaurant.
3hari sudah berlalu, undangan pernikahan sudah tersebar dimana-mana. Hanbin dan Seulgi akan segera melangsungkan pernikahan. Mereka sudah membicarakan ini dengan matang bahkan mereka sudah membeli apartemen baru. Tn.Kang dan Tn.Kim sibuk mengurus tempat pernikahan yang akan dilaksanakan nantinya.
Hanbin mengunjungi sebuah toko bunga untuk membeli bunga mawar. Tentu saja bunga itu untuk Seulgi. Seulgi sangat menyukai bunga mawar.Hanbin memasuki toko bunga, warna-warni bunga mnghiasi toko itu.
"Ada yang bisa saya bantu?" Ucap seorang pelayan toko bunga
Hanbin menunjuk bunga mawar putih dan merah, "aku ingin yang ini, mawar putih 10 dan mawar merah 10"
Pelayan itu merangkai bunga menjadi sangat indah, pita pink semakin menambah cantiknya rangkaian itu.
Hanbin mengendarai mobilnya menuju apartemen Seulgi. Ia tidak memberitahu kepada Seulgi bahwa ingin berkunjung, ya semacam kejutan.
Saat tiba di apartemen Seulgi, Hanbin berlari menuju kamar Seulgi. Menekan tombol bel kamar Seulgi. Seulgi membukakan pintu dan ia melihat se bucket bunga mawar merah dan putih berada dihadapan nya. Seulgi terkejut saat melihat yang membawa bunga itu adalah Hanbin, rasanya Seulgi ingin menangis bahagia.
"OMONAA HANBINNIE~" teriak Seulgi sambil memeluk Hanbin. Hanbin membalas pelukan hangat Seulgi.
"Ini untukmu calon istriku" Hanbin melepaskan pelukan nya dan memberikan bunga itu kepada Seulgi. Seulgi tersenyum lebar ia sangat senang sekali.
Seulgi membuatkan hot chocolate untuk Hanbin. Walaupun Hanbin tidak terlalu suka dengan chocolate namun inilah yang ada didalam lemari makanan Seulgi. Hanbin menghampiri Seulgi dan memeluk Seulgi dari belakang. Sontak Seulgi kaget dan memukul pelan kepala Hanbin.
"Tidak bisakah kau bilang dulu kalau ingin memeluk ku? Kau membuatku jantungan hanbin-ah" cetus Seulgi sambil mengaduk hot chocolate nya
"Haruskah aku seperti itu? Aku rasa tidak Seulginnie~" balas Hanbin dengan suara aegyo nya
Hanbin dan Seulgi duduk bersama di ruang makan. Mereka bermaksud untuk makan siang bersama. Seulgi memesan pizza dan Hanbin memesan jjajangmyun.
30menit sudah lalu, makanan pesanan mereka akhirnya tiba. Hanbin memakan lahap jjajangmyun nya terlihat wajah lapar Hanbin.
"Kau bisa masak?" Tanya Hanbin kepada Seulgi
"Tentu saja pabo-ya" ejek Seulgi. Tentu saja Seulgi bisa masak, kalau dia tidak bisa masak bagaimana bisa ia menjadi istri seorang Kim Hanbin yang hobinya makan.
Hari demi hari telah terlewatkan, persiapan pernikahan mereka pun semakin matang. Hanbin tengah sibuk dengan urusan pekerjaan nya yang menumpuk, ia harus menggantikan posisi ayahnya karena ia adalah pewaris perusahaan ini. Hanbin menghela nafas dengan kasar, seandainya ada Seulgi saat ini mungkin ia akan semangat letih pun juga tidak terasa.
Seulgi menyandarkan kepala nya dimeja. Ia sangat bosan sekarang, pelajaran di universitas sangatlah sulit. Rasanya Seulgi ingin menggulingkan badannya dikasur begitu akhir pelajaran tiba. Mungkin tidak, Seulgi ingin mengunjungi Hanbin di kantor setelah selesai kuliah nanti.
Hentakan air turun dengan derasnya dari langit, Seulgi menarik nafas dengan kasar. Hujan turun deras sekali, membuat Seulgi kesulitan untuk pulang. Ia harus mengawaikan tangan nya agar taxi datang tapi apadaya payung saja dia tidak membawanya bagaimana bisa Seulgi pergi ke pinggir jalan untuk memanggil taxi.
10menit sudah namun hujan belum juga reda, tidak ada pilihan Seulgi berlari ke pinggir jalan untuk memanggil taxi. Seulgi rela hujan-hujanan agar bisa mengunjungi Hanbin di kantor. Tidak lama ia mendapatkan tumpangan, taxi menghampiri nya.
From: Seulgi
Hanbin aku sedang menuju kantormu, kau jangan pulang duluHanbin menerima pesan dari Seulgi, Hanbin tersenyum hangat. Ia menyandarkan badan nya di kursi kerja yang empuk dan nyaman sambil menunggu kedatangan Seulgi, Hanbin meminta bawahan nya untuk membelikan hot chocolate dan cream sup.
Seulgi tiba dikantor Hanbin, sebuah perusahaan besar milik ayah Hanbin. Seulgi basah kuyup dan juga kedinginan, belum melangkahkan satu langkah Seulgi terhenti bagaimana ia bisa masuk ke dalam kalau kondisi nya sekarang basah kuyup. Seulgi menelpon Hanbin
"Waeyo chagi?" .Hanbin
"Aku sudah tiba didepan kantor tapi aku tidak bisa masuk. Aku basah kuyup karena kehujanan Hanbin-ah" .Seulgi
"Kau ini selalu saja, tunggu disana eoh? .Hanbin
Hanbin berlari menuju lantai dasar. Ia khawatir saat mendengar Seulgi kehujanan bagaimana kalau Seulgi akan demam karena kehujanan.
Hanbin melihat Seulgi didepan pintu masuk sambil memeluk badannya sendiri tanda kedinginan. Hanbin berlari menghampiri Seulgi.Seulgi membalikan badannya saat mendengar langkah kaki Hanbin, "Eoh, Hanbin-ah"
"Lihat kau kedinginan, seharusnya kau menelpon ku untuk menjemputmu Seulgi-ah" Hanbin mengelus tangan dingin Seulgi bermaksud untuk menghangatkan badan Seulgi.
-Love You Hanbin-
SeulgiYeay udah sampe sini ka kerasa heheh:v gimana ceritanya chingu😘minta comment an nya ya:v
Vote&comment💞
Hug.ajeng