Lucas' Solution

630 24 4
                                    

"Lana, Baby, I miss youuuu!!!" Seseorang menghambur memeluk Lana dari belakang.

"Wow, wow who is this?" tanya Lana sesak. Semua orang di hadapan Lana hanya melongo melihat bosnya diperlakukan seperti itu.

"Lucas, babe," jawab Lucas sambil mengeratkan pelukannya.

"Luke, can't... breathe..."

"Really? Let me give you 'napas buatan', babe," Lucas membalik tubuh Lana hingga berhadapan dengannya. Dia memonyong-monyongkan bibirnya, meminta sebuah ciuman. Dengan sigap Lana menampar bibir seksi Lucas yang sudah maju sekitar lima sentimeter. Sambil cemberut Lucas melepaskan pelukannya.

"Where's Al?" tanyanya sambil celingukan. Lana memutar bola matanya.

"Udah balik, Luke." Lucas menghembuskan napas lega. "Kenapa?" tanya Lana ketika melihat Lucas mendesah sambil mengelus dadanya.

Tiba-tiba Lucas memicingkan matanya. "Lo sama Al-" belum sempat Lucas menyelesaikan kalimatnya, Lana dengan terburu-buru membekap mulutnya yang beberapa menit lalu masih maju beberapa centi untuk meminta ciuman.

Lana tersenyum singkat pada orang-orang di sekitarnya kemudian dengan satu tangan masih membekap Lucas, dia menyeretnya menuju ruangannya. "Di ruangan gue," katanya dengan nada mengancam.

Dengan tersaruk-saruk Lucas mengikuti Lana. Dia berjalan menyeret kakinya sambil membungkuk, karena Lana membekapnya dan secara teknis, Lucas lebih tinggi sekitar dua kepala dibandingkan dengan Lana. Semua orang yang melihat adegan itu memandang dengan bingung.

Dalam hati mereka berpikir, kenapa bosnya sangat beruntung?

Siang tadi di hampiri pria tampan sekaliber Al, dan kini datang lagi yang baru bernama Lucas-Luke? Yang tampangnya tidak jauh berbeda dengan Al? Yang bahkan berkali lipat membuat orang melongo?

Gila. Sepertinya semua pria tampan mengenal Lana.

Dengan satu hentakan keras dari kakinya, pintu ruangan Lana terbuka lebar, mempersilakan Lana dan Lucas untuk masuk. Semua mata yang sedari tadi mengekori mereka membelalak kaget melihat kekuatan tendangan Lana. Sedangkan Lucas yang sudah terbiasa dengan hal itu hanya mendengus sambil terkekeh dalam bekapan Lana.

Sesaat setelah mereka masuk, Lana melepaskan Lucas dan menutup pintu di belakang mereka kemudian menguncinya satu kali.

Tidak menghiraukan Lana, Lucas berjalan dengan santai menuju kursi 'panas' Lana dan duduk dengan nyaman di atasnya.

"Your surgery?" tanya Lana membuka percakapan.

Lucas mengedikkan bahunya. Terlihat tidak peduli dan malah dengan seenaknya membuka file-file dalam PC Lana.

Lana mendesah jengkel. Kadang dia lupa seperti apa Lucas aslinya. Karena Lucas lebih sering berpura-pura tertawa di hadapan semua orang.

Jika mereka-Pierre, Al, Mario, Denis, Lucas, dan Lana-jalan bersama, orang pasti akan langsung mengira bahwa yang paling ramah, kekanakan, dan baik hati adalah Lucas. Salah besar. Semua yang ditunjukkan oleh Lucas selama dia berada di luar hanyalah sebuah topeng tebal yang telah menemaninya entah untuk berapa lama.

Hanya kepada beberapa orang Lucas berani melepas topengnya tanpa takut dijudge oleh mereka, tanpa takut dikritik dan direndahkan seperti dia dulu. Dan Lana termasuk salah satu dari sedikit orang itu.

Persahabatan mereka memang sangat kuat dan tentunya cukup rumit. Entah sejak kapan hubungan itu terjalin, mungkin sejak Pierre mulai datang ke SMA mereka? Jika mengingat hal itu, Lana tidak akan pernah jauh-jauh dari memikirkan segala sesuatu tentang Pierre dan masa tujuh tahun yang lalu.

Grey SummerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang