Bab 50

899 17 0
                                    

Restu pov

Aku mendengar kabar klo Rani kecelakaan. Aku pun segera menuju rumah sakit tempat Rani dirawat.

Sesampainya disana dapat ku lihat ortu Rani. Ibunya terus menangis,bapaknya sangat khawatir,ada Ayu dan Bamz. Ayu sedang menenangkan Ibu Rani. Saat aku mau menghampiri mereka,Ana,Arum,Tya datang berbarengan. Aku pun segera memyusul

"Gimana keadaan Rani???" Tanya Arum

"Belum ada pemberitahuan" jawab Ayu

Tya menghampiri Ibu Rani

"Yg sabar ya,Bu. Kita yakin kok Rani kuat!" Kata Tya

Gila. Cewek sebrutal dia bisa empati juga yaa.

"Iyaa,Bu!" Tambah Ana dan Arum

Ibunya hanya mengangguk

"Restu?? Ngapain lo kesini!?" Tanya Tya ketus

"Gue mau jenguk Rani juga" jawabku

"Rani gak butuh lo!"

"Ya terserah! Gimana pun juga gue sayang sama dia. Salah klo gue mau jenguk dia??" Tanyaku ketus

"Udah,Ty. Jangan mulai. Kasian Rani." Kata Ana

"Viktor udah dikasih tau??" Tanyaku

"Dia udah tau. Soalnya sebelum kecelakaan,Rani nelpon dia. Dan gue rasa Vik otw kesini" jawab Bamz

Aku mengangguk.

Gak lama kemudian,orang itu muncul.

"Bamz,gimana keadaan Rani?? Dia gapapa kan? Dia baik-baik aja kan??? Bamz,jawab pertanyaan gue!!" Tanyanya panjang lebar

"Vik,tenang dulu okee!?? Lo duduk dulu!" Kata Bamz

Vik dan Bamz pun duduk

"Jawab pertanyaan gue!"

"Belum ada pemberitahuan lagi,Vik. Dokter belum keluar UGD daritadi"

"Ya Allah....!" Respon Vik frustasi

Apa dia abis nangis?? Matanya sembap!

"Restu??"

"Ya?"

"Lo disini juga??' Tanyanya

"Iyaa. Gapapa kan??" Tanyaku

Dia menggeleng. Baru aku sadar. Ternyata Vik bersama ortunya kesini

"Bu,yg sabar yaa! Saya yakin Rani kuat kok!" Kata ibu Vik menenangkan

"Iyaa,Bu. Makasih. Minta doanya yaa buat Rani" jawab ibu Rani

"Pasti saya doakan!" Jawab Ibu Vik tersenyum. "Muka Ibu pucat,ibu pasti belum sarapan kan?"

"Gimana mau sarapan,saya gak mikir apa-apa bu pas tau Rani kecelakaan!" Jawab Ibu Rani

Tiba-tiba dokter keluar dari UGD

"Pasien akan kami pindahkan ke ruang perawatan." Katanya

Dapat ku lihat para perawat memindahkan Rani.

"Gimana keadaannya,Dok??" Tanya Ibu Vik

"Keadaannya tidak terlalu baik. Kepalanya mengalami geger otak ringan,karna benturan yg cukup keras yg dialami. Tapi itu jangan di khawatirkan. Hanya saja kondisi fisiknya yg tidak terlalu memungkinkan. Banyak luka di tubuhnya. Dan kekurangan darah juga. Tapi ada persediaan darah disini. Jadi kalian jangan khawatir. Mungkin Rani akan suka sakit kepala karna benturan keras yg tadi saya bilang. Walaupun geger otaknya tidak parah. Dalam beberapa hari,Rani tidak sadarkan diri. Jadi tolong jangan membuat pasien terganggu istirahatnya"

"Baik,Dok. Terimakasih atas informasinya" kata Vik

"Kalau terjadi apa-apa dengan pasien,segera beritahu saya!" Tambah Dokter itu

"Baik,Dok!" Kataku

"Apa Rani boleh di jenguk???" Tanya bapaknya Rani

"Boleh. Tapi jangan terlau banyak yg menjenguk. Karna akan mengganggu pasien. Saya permisi dulu" jelas dokter

"Makasih,Dok!" Kata Ana

Dokter itu pun pergi.

"Maaf,saya yg masuk duluan yaa!" Kata ibu Rani

"Iya,Bu. Silahkan!" Kata Arum

Ibu dan bapaknya Rani masuk ke dalam. Sekitar 10 menit. Lalu ortu Vik. Sekitar 10 menit juga.

Ortu Vik pamit pulang. Dan ortu Rani kami paksa untuk sarapan dulu.

"Siapa selanjutnya??" Tanya Ana

"Gue dulu!" Kataku

"Okee. Jangan lama-lama!" Pesan Tya

Aku mengangguk dan masuki kamar rawat Rani. Kabel infus,oksigen ada di tubuhnya.

Astaga.. separah inikah??
Aku pun duduk disamping ranjangnya

"Hai! Ran,lo gapapa kan?? Gue harap lo baik-baik aja. Yg kuat yaa! Gue yakin lo pasti bisa melewati ini semua. Lo kan cewek kuat. Cepet sembuh yaa,Ran! Gue kangen sama lo! Cepet sembuh dan kembali kuliah. Walaupun sekarang gue bukan pacar lo lagi,rasa sayang gue masih ada buat lo. Maaf dulu gue pernah nyakitin lo."

Aku gak bisa nahan air mataku

"Yaudah,Ran. Gue pamit dulu yaa! Gue gak boleh lama-lama sama Tya. Cepet sembuh yaa!"

Aku pun mengusap air mataku dan keluar dari ruangan ini.

"Gue pamit yaa. Gue ada urusan yg harus gue kelarin" kataku

"Iyaa. Thanks ya,Tu!" Kata Vik

Aku mengangguk dan tersenyum
Aku tau,ini bukan saatnya aku bertengkar dengan Vik.

Aku pun keluar dari rumah sakit ini. Semoga lo cepet sembuh,Ran!

***

Uhhh... maaf yaa baru update. Sebenernya mah udah lama,cuma baru di share. Tetep mangat yaa bacanya. Votenya jgn lupa ;)

My Cool Senior or My First Love??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang