Bab 66

2.2K 25 4
                                    

Viktor pov

"Kak,kita mau kemana sih??"

"Nanti aja liat" jawabku singkat

"Kok gitu?? Mau kemana gak!??" Desaknya

"Lo jangan berisik deh! Ganggu konsentrasi gue tau!" Jawabku

Dia pun diam

Aduh gimana yaa?? Aku mau nembak Rani,tapi jadi deg-degan gini sih!

Okee Vik. Tarik napas... keluarkan...

Aku akhirnya memutuskan untuk meminta bantuan Bamz dan teman-teman Rani lainnya.

Aku tau pasti Tya ngomel-ngomel padaku. Tapi aku juga tau,dia gak bakal berani bersikap begitu padaku. Semacho-machonya dia,dia tetap takut padaku. Hanya cewek nyebelin yg duduk di jok belakang motorku yg membalasku dengan kejutekkannya

Kami pun sampai di tempat yg udah aku,Bamz,dan teman-teman Rani rencanakan

"Kita ngapain kesini kak??" Tanyanya bingung

Ya,aku mengajaknya ke taman dekat rumahku. Kata Ayu,Rani gak suka yg terlalu mewah.

"Ayo masuk!" Kataku sambil menarik tangannya

Kami pun memasuki taman itu hingga ada di tengah-tengah taman.

"Kita mau ngapain sih?? Kok tamannya sepi? Biasanya kan rame" Katanya

"Berisik deh"

"Kak,seriusan ini...!?" Tanyanya panik

"Lo jangan takut Ran" kataku menenangkannya

"Gue gak takut,cuma aneh aja. Sepi,disini. Di luar ada beberapa orang sama tukang jajanan. Ngapain kita ke tengah taman gini??"

Aku gak menjawab. Kami pun udah berada di tengah taman. Aku dapat melihat beberapa pasang mata mengintai kami.

Ya,siapa lagi klo bukan Bamz dan yg lainnya. Sial!! Aku ingin tertawa melihat wajah mereka.

"Lahh... Ini kok ada piano sih?? Punya siapa dah sayang banget! Mending buat gue aja" katanya saat melihat pianoku di tengah taman.

Ya,tadi aku menyuruh seseorang untuk memindahkan piano dari rumahku ke taman ini.

"Emang lo bisa maen piano?? " tanyaku

"Yehh, jangan ngeremehin gue dong. Yaa emang gak bisa sih, tapi kan ada elo,hahaha" jawabnya

Aku tersenyum mendengar jawabannya. Aku pun duduk di bangku piano itu. Disusul Rani.

"Kak,gue denger katanya lo bisa main piano yaa?"tanya Rani

"Iyaa. Kenapa??"

"Mainin 1 lagu dong buat gue!" Pintanya

Padahal aku memang mau begitu

"Bayar yaa!" Ledekku

"Dasar! Masa bayar sih??"

"Okee-okee.. nih gue mainin 1 lagu yaa. Khusus buat lo. Gratissss tiss tisss" kataku

"Yehh,biasa aja kali ngomong gratisnya" katanya bete sambil memukul lenganku.

"Haha,yaudah. Jadi gak nih?"

"Sambil dinyanyiin yaa!" Pintanya lagi

"Duh,ribet deh. "

"Please...."

"Yadeh. Biar lo tau bagusnya suara gue" jawabku

"Terserah lo dah yaa. Yaudah cepet"

My Cool Senior or My First Love??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang