Beautiful in White ~ 8

8K 689 42
                                    

Beautiful in White

|•|

Author POV

Beberapa tahun yang lalu...

Sosok anak laki - laki dengan tubuh berisinya berjalan mendekati dua anak kecil berbeda jenis kelamin. Ia melihat bahwa kedua anak kecil itu seperti bertengkar. Dengan cepat ia berjalan menuju dimana dua anak kecil itu tengah beragumentasi.

"Apa yang kau lakukan Logan?" Tanya nya kepada salah satu anak kecil yang sedang bertengkar tadi.

"Bang Al gak usah ikut campur urusan Logan. Sudah sana pergi. Keenakan nanti Ratu karena dia ada yang melindungi" ujar anak yang bernama Logan itu dengan sinis.

"Emangnya kamu sama Ratu ada apa? Apa ini masalah waktu itu lagi?" Tanya Alvian kepada Logan.

"Kalau iya kenapa? Gara - gara dia Papa ku pergi ninggalin aku sama Mama ku" ujar Logan mengebu - gebu.

Ratu yang sedari tadi menjadi topik pembicaraan pertengkaran Alvian dan Logan hanya bisa berdiri diam tanpa ada niatan untuk melerai pertengkaran mereka. Karena menurutnya jika ia melerai mereka Logan akan semakin marah kepadanya.

"Baiklah, Ratu minta maaf Logan. Meski Ratu tidak tahu apa salah Ratu" ujar Ratu lirih.

Logan yang mendengar itu mendenguskan nafasnya kesal. "Maaf gak bisa buat Papa aku kembali lagi sama aku dan Mama. Apa katamu gak tau? Jelas - jelas setelah kejadian itu Papa masuk penjara dan ketika keluar ia menjadi sakit - sakitan karena terlalu merasa memikirkanmu. Dan berakhir Papa meninggalkan ku dan Mama" jelas Logan kesal. Setelah itu Logan pergi meninggalkan Alvian dan Ratu.

Sebelum ia benar - benar pergi. Ia berkata. "Silahkan kalau kakak Gendut melindungi adik kecilmu yang pembawa sial itu. Karena suatu saat nanti aku akan membalas semua air mata Papa ku dan juga Mama ku"

Setelah itu Logan benar - benar pergi meninggalkan Alvian dan Ratu. Alvian menatap Ratu yang sedang menangis tersedu - sedu. Tangannya ia gunakan untuk mengelus Ratu agar Ratu menjadi tenang.

"Sudah jangan pikirkan ucapannya. Abang akan menjaga Ratu" janji Alvian kepada Ratu yang dibalas anggukan kepala Ratu.

***

Alvian menyesap teh nya. Lalu menatap sosok perempuan yang ada di hadapannya.

"Jadi aku telah terlambat?" Tanya nya kepada sosok perempuan itu.

Perempuan itu membalas pertanyaan Alvian dengan tersenyum. "Tentu. Jika tidak aku tidak mungkin menjadi gendut seperti ini" ujar perempuan itu sambil mengerucutkan bibirnya.

Alvian yang melihat itu menjadi tertawa begitu pun perempuan itu. "Aku cuma bercanda Bang. Lagi pula itu memang pantas aku dapatkan. Karena kejadian di masa lalu itu, membuat dia ditinggal Papanya" ujar Ratu dengan tersenyum manis.

Alvian yang menatap itu menjadi sedih. Bagaimana tidak? Perempuan yang di hadapannya ini harus menerima akibat yang bukan dari salahnya sendiri. Melainkan karena kesalahpahaman dalam pengertian arti kehilangan.

"Lalu akan kau apakan Bayi itu?" Tanya Alvian kepada perempuan itu.

"Tentu aku akan merawatnya Bang. Karena dia juga darah daging ku. Lagi pula hanya dia yang aku punya yang berasal dari Logan"

Alvian pun menganggukkan kepalanya. "Ya, rawatlah dia. Dia tidak bersalah. Dia juga berhak hidup. Abang mendukung mu Ratu"

"Lalu, apakah Abang memiliki kekasih? Kenalkan pada Ratu ya Bang?" Ujar Ratu sambil mengerlingkan matanya. Membuat Alvian yang menatap itu menjadi mengerutkan keningnya.

[ML2] Beautiful in WhiteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang