Beautiful in White ~ 18

7.2K 634 89
                                    

Beautiful in White

|•|

Renata menatap lembaran yang tadi Logan berikan kepadanya. Melihat betapa bahagianya Logan dengan Ratu membuatnya marah setengah mati.

Membuat perasaannya mulai goyah akan mempertahan-kan rumah tangganya ini. Ia berfikir jika hanya satu pilar saja yang mempertahan-kan rumah, maka rumah itu akan dengan mudahnya runtuh dan mungkin ketika rumah itu baru setengah jadi saja sudah runtuh duluan. Maka dari itu, rumah itu membutuhkan pilar - pilar yang lain. Agar rumah itu dapat berdiri kokoh.

Tanpa ia sadari air matanya sudah turun membasahi pipinya. Ia memejamkan matanya sejenak. Menenangkan hatinya yang benar - benar sakit. Andai saja di dunia ini dapat ditemukannya obat yang dapat menyembuhkan rasa sakitnya, maka ia akan membeli obat itu berapapun itu harganya.

Ia pun menatap betapa asiknya putranya dengan mainannya sendiri. Mengandung di usia yang masih belum muda dan juga menikah diusia dini membuatnya mendapatkan pandangan buruk dari orang lain. Pandangan yang dapat menyakiti perasaan putranya apalagi dengan perpisahannya dengan Logan.

Ia tahu bahwa Logan bukan-lah ayah kandung Andra. Ia cukup tahu itu. Tetapi perasaan yang ia miliki sekarang hanyalah untuk Logan. Buksn untuk lelaki yang mau bertanggung jawab atas Andra. Putranya.

Lelaki itu Alvian. Lelaki yang ternyata diam - diam mendekati putranya tanpa ia sadari. Bahkan nama yang Logan berikan kepada putranya adalah nama titipan yang lelaki itu titipkan kepada Logan agar dirinya mau menerima nama pemberiannya itu.

Lelaki itu sebenarnya baik menurunya, hanya saja perasaannya tak bisa memilih lelaki itu.

Ia berjalan mendekati Andra yang sedang asik bermain itu. Lalu mengelus rambut tipis Andra membuat Andra menatapnya.

Mata yang Andra miliki sama seperti ayahnya. Mata yang sungguh indah. Apalagi badannya yang gempal itu sungguh sangat mirip dengan masa kecil ayahnya. Tetapi ketampanan yang Andra dapatkan dari ayahnya membuatnya memancarkan pesona yang sungguh membuatnya jatuh cinta kepada anaknya.

"Andra ganteng ya. Tapi Andra berat. Mama lama - lama nggak kuat buat gendong Andra" senyum tipis keluar dari bibirnya. Membuat Andra tertawa.

***

Logan menatap Ratu yang sedang memakaikan baju untuk Dasha lekat - lekat.

"Yang" panggilnya. Tetapi salah satu dari perempuan yang sangat ia cintai itu tidak ada yang mau menatapnya.

"Sayang" lagi ia memanggil. Tetapi tetap sama. Membuatnya kesal.

"Ratu Sayang kalau dipanggil itu jawab dong" kesalnya. Ratu yang merasa namanya disebut pun menatap Logan yang sudah mengerucutkan bibirnya.

Lucu. Batinnya tertawa. Tetapi ia harus menyembunyikan itu. Agar Logan tidak terlalu geer bahwa ia akan mengucapkan kata 'iya' dengan mudah.

"Apa?" Cueknya. Membuat Logan kesal setengah mati.

"Kamu jangan cuek - cuek dong sama calon suami sendiri"

"Calon suami? Yang ada kamu itu masih suami orang Logan" ingatnya. Membuat Logan menghembuskan nafasnya kasar.

"Tapi kan aku sedang proses perceraian Yang. Setelah itu kita akan menikah. Tidak ada penolakan!! Ingat itu!!!"

Ratu yang mendengar itu pun mendengus kesal. Menurutnya Logan ini sungguh mengganggu dirinya yang sedang asik mendandani Dasha.

[ML2] Beautiful in WhiteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang