Beautiful in White ~ 5

9.8K 776 33
                                    

Beautiful in White

|•|

Author POV

Semua orang yang ada di sana terlihat mondar - mandir di depan sebuah ruangan. Terlihat kegelisahan menyelimuti hati mereka. Terutama Blenda. Ia terkejut melihat kakaknya yang sudah terkapar di kamar mandi dengan keadaan pucat pasi.

Bibirnya terlihat melantunkan doa untuk sang kakak. Tak lama kemudian sosok seorang dokter yang menangani Ratu keluar dari ruangan itu.

"Keluarga pasien Ratu?" Tanya dokter itu. Revon pun berdiri dari duduknya. Menghampiri dokter itu.

"Bagaimana keadaan anak saya dok?" Tanya Revon. Meski ia tak sama seperti yang lainnya -mondar mandir - tapi tetap saja sebenarnya hatinya begitu cemas ketika mengetahui kabar bahwa putri kesayangannya pingsan di kamar mandi sekolah.

"Anak bapak baik - baik saja. Dia hanya kelelahan dan untung saja janinnya dapat diselamatkan." Ucapan dokter itu bagaikan tamparan bagi Rini - mama Logan -

"Baiklah kalau begitu keluarga bisa menemui pasien. Tapi, saya harap tidak menganggu istirahat pasien. Saya permisi" pamit dokter itu. Semua keluarga Ratu masuk begitu pun dengan Rini.

Revon membuka pintu ruang inap putrinya. Ketika sudah terbuka, terlihat wajah pucat pasi yang terdiam sedang tertidur.

Keisha menghampiri putrinya. Sedari tadi ia menangis memikirkan keadaan putrinya. "Ratu sayang, ini Mommy nak" ucapnya sambil mengelus rambut halus Ratu.

Ratu yang merasa mendengar suara yang ia kenal mulai membuka matanya. Meski pandangannya masih begitu buram tetapi ia masih bisa melihat wajah cantik Mommy-nya.

Tangan putihnya yang lemah menghapus air mata Mommy-nya. "Mommy kenapa nangis? Ratu gak papa kok. Cuma kecapekan aja" ujar Ratu dengan lemah.

Keisha yang mendengar ucapan Ratu, membuat tangisnya semakin menjadi. Ia memeluk tubuh lemah di hadapan nya itu.

"Jaga dia ya Sayang. Jangan sesali kehadirannya. Dia gak salah." Ujar Keisha disela tangisnya.

"Jaga dia? Dia siapa Mom?" Tanya Ratu.

Tangan Keisha mengelus perut datar Ratu penuh dengan kasih sayang. "Cucu Mommy" ujar Keisha. Ratu pun mulai paham. Ia sudah pernah memikirkan kejadian ini akan terjadi. Ia juga sudah berfikir dengan jernih, jika di dalam hubungan satu malam itu akan membuahkan hasil, ia akan menerima dengan ikhlas. Bukankah itu darah dagingnya? Jadi sebagai seorang ibu ia harus menerima anaknya. Meski kehadiran anaknya itu salah. Tetapi itu bukan kesalahan anaknya. Itu kesalahan kedua orang tuanya. Jadi Ratu akan menerima anaknya itu. Dan menganggap anaknya sebagai bukti cintanya dengan Logan.

"Ratu tidak akan melakukan sebuah kejahatan Mommy. Anak itu anak Ratu, Mommy. Bukti cinta Ratu dengan Logan. Jadi, Ratu tidak akan membunuhnya melainkan akan menjaganya dengan segenap hati Ratu. Karena hanya dia'lah yang diberikan oleh Logan" Ucapan Ratu membuat hati Keisha merasa legah. Begitu pun juga dengan Rini, ia merasa lega karena Ratu bukanlah orang jahat yang tega membunuh darah dagingnya.

"Terima kasih karena mau menerima cucu ku, anak dari anak bodoh ku. Aku akan menjaga kalian dengan sekuat tenaga yang aku punya. Karena hanya kalian-lah yang aku miliki sekarang.

Aldric sayang, lihat bagaimana buruknya perilaku anak kita. Tega sekali dia menyakiti hati Ratu yang sebaik ini. Apakah kamu setuju jika aku beranggapan bahwa dia bodoh? Bahwa dia adalah lelaki bodoh? Aku harap kamu setuju sayang"

***

Sudah 3 hari Ratu dirawat di rumah sakit dan saatnya ia kembali pulang. Karena kondisinya sudah membaik dan tak perlu dirawat terlalu berlebihan.

[ML2] Beautiful in WhiteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang