Beautiful in White ~ 6

7.7K 650 19
                                    

Beautiful in White

|•|

Author POV

Beberapa hari sebelum kejadian Renata dan Alvian...

Renata menatap tajam Logan yang sedang menyesap minumannya. Hingar bingar tidak membuat fokus mereka terpecah. Logan malah dengan asik menatap segerombolan orang yang sedang asik bernari riah di tengah - tengah.

"Logan lihat aku!!" Pintah Renata dengan berteriak.

"Apa mau Lo sih sebenernya? Gue lagi gak mood buat bicarain soal hubungan ini!" Balas Logan dengan menatap malas Renata yang berada di depannya.

"Apa kamu udah senang rencana balas dendam kamu berhasil?" Tanya Renata dengan lembut.

Logan pun menatapnya bingung. Apakah Renata tidak melihat wajahnya yang sedang menampakkan kesenangan. "Tentulah"

"Ya udah kalau gitu. Lalu hubungan kita ya apa? Aku sudah cukup membagimu dengan Ratu si tukang rebut itu. Aku gak mau berbagi lagi" rajuk Renata dengan manja. Membuat Logan yang melihatnya menjadi jijik.

"Gue kan udah bilang jangan ngomongin tentang hubungan ini. Gue gak suka!"

"Kamu gak suka? Terus kamu kenapa nembak aku Logan? Kenapa?" Bentak Renata lagi.

Logan pun geram. Ia membanting tangannya ke meja. "Karena Lo maksa gue, oke gue jawab karena gue cuma manfaatin Lo doang. Jadi, mulai sekarang kita putus Renata" jelas Logan dengan penuh penekanan.

Renata menatap tak menyangkah atas apa yang Logan ucapkan. "Jadi kamu cuma manfaatin aku doang buat manas - manasin Ratu?"

"Kalau iya kenapa?"

"Kamu suka sama Ratu?!! Hah?!! Jawab aku Logan?"

"Gak... gue gak suka tuh sama si Ratu - Ratu itu" elak Logan membuat Renata menggelengkan kepalanya. Air matanya sudah jatuh membasahi kedua pipinya.

"Kamu gak bisa ngelak kayak gitu Logan. Kamu suka kan sama Ratu? Tapi jangan harap kamu bisa lolos dari aku. Karena sampai kapan pun kamu milikku bukan miliknya!!" Setelah mengucapkan itu Renata beranjak dari duduknya, meninggalkan Logan yang sedang menggerang frustasi dengan fakta yang telah Renata ucapkan.

"Sebenernya gue sukanya sama siapa sih? Ratu atau Renata? Kenapa waktu Renata bentakkin gue rasanya sakit. Tapi ketika lihat Ratu romantisan sama si Blenda - Blenda itu rasanya malah lebih sakit? Ash.... bisa gila gue"

***

Pagi datang begitu cepat. Membuat tidurnya terganggu. Pada awalnya ia tidak ada niatan untuk membuka matanya. Tapi ketika ia mengingat bahwa hari ini adalah hari terakhirnya berada di sekolah bersama teman - temannya, membuatnya dengan malas membuka matanya. Matanya yang masih belum begitu bisa melihat dengan jelas, memandang jam yang berada di meja sebelah kasurnya.

Jam menunjukkan pukul 5.45 masih ada banyak waktu untuk menyiapkan diri. Batinnya.

Ia pun beranjak dari kasurnya dengan menguncir rambut panjangnya. Setelah itu, ia mengambil handuknya dan masuk ke dalam kamar mandi.

Tak membutuhkan waktu yang lama untuk membersihkan tubuhnya dan menata dirinya. Setelah dirasa sudah pas, ia turun ke bawah. Di bawah, sudah terlihat Daddy nya, kakak - kakak nya dan juga adik - adiknya.

"Pagi..." sapanya ceria. Seakan - akan hidupnya tak ada beban sama sekali.

"Kak hati - hati! Ingat di dalam tubuhmu ada keponakan kesayangan ku" ujar Blenda mengingatkan dengan tegas ketika melihat Ratu sedikit berlari.

Ratu yang mendengar ucapan tegas adiknya itu pun mengerucutkan bibirnya. Ia kesal dengan sifat overprotectif adik tampannya ini.

"Udah, masih pagi gak bagus kalau kalian bertengkar. Ratu, duduk sayang kita akan sarapan!" ujar Keisha melerai kedua anaknya. Agar tidak terjadi pertengkaran.

Ratu pun menuruti perintah Mommy nya. Ia duduk tepat di sebelah Blenda. Dengan perasaan sedikit kesal ia mengunyah roti berselai coklat itu dengan susu putih yang sedikit berbeda dengan susu yang setiap hari ia minum.

"Mom, ini susu apa?" Tanya nya karena merasa aneh dengan rasa susu putih miliknya.

"Itu susu khusus untuk ibu hamil sayang. Mulai sekarang kamu harus terbiasa meminum susu ibu hamil. Itu demi janinmu sayang" jelas Mommy nya yang ia balas hanya dengan menganggukan kepalanya, dan kembali mengunyah rotinya.

***

Ratu menatap sesuatu di depannya dengan bingung. Kemana sepeda motor Blenda? Batinnya bertanya.

"Dimana sepedamu?" Tanya Ratu kepada Blenda.

"Di garasi. Emangnya kenapa kak?" Tanya Blenda sambil berjalan memutari mobil hitam yang ada di depannya.

"Aneh, biasanya kalau ke sekolah pake sepeda motor tapi sekarang gak" ujar Ratu sambil kakinya ia gerakkan masuk ke dalam mobil hitam yang di dalamnya Blenda sudah menunggunya masuk.

"Gak aneh kak. Ini buat kakak dan keponakan kesayangan-ku. Ini juga keinginan aku kok. Dari pada jarang dipakai. Mending mulai sekarang dipakai buat ke sekolah" jelas Blenda sambil mengeluarkan mobilnya dari halaman rumahnya. Lalu melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju sekolah.

Tak lama kemudian, mereka sudah sampai di sekolah. Ratu keluar terlebih dahulu. Lalu disusul oleh Blenda. Mereka berjalan bersama menuju kelas Ratu.

Sesampainya di depan kelas Ratu, Blenda pamit untuk ke kelasnya dan berpesan agar Ratu menunggunya ketika akan pergi ke kantin dan juga pulang nanti yang dibalas Ratu dengan malas.

Setelah Blenda pergi, Ratu masuk. Dan pemandangan pertama yang ia lihat adalah keromantisan Logan dengan Renata. Hatinya bergemuru dan terasa sangat sesak dan sakit.

Apa maksud dari ini semua sebenarnya? Batin Ratu bertanya.

"Ratu!" Suara Raisa memanggilnya. Membuatnya tersadar dari lamunan nya. Ia pun berjalan menuju mejanya dan Raisa.

"Ratu, kamu gak papa kan?" Tanya Raisa penasaran.

"Aku gak papa kok" balas Ratu dengan tersenyum. Raisa bukan orang bodoh yang dengan bodohnya percaya dengan ucapan Ratu barusan. Ia tau bahwa temannya ini menyimpan sesuatu darinya.

"Bohong! Jujur sama aku Ratu! Kita temenan bukan cuma sebulan dua bulan. Kita temenan sudah 3 tahun lebih." Ujar Raisa yang dibalas Ratu dengan hembusan nafas pasrah. Ia memang tak pintar berbohong. Pikirnya.

"Sebenarnya hari ini, hari terakhir aku masuk sekolah" ujar Ratu dengan nada sedih. Dia memang benar - benar sedih. Rasanya berat untuk meninggalkan sekolah yang penuh dengan kenangam baik mau pun buruk.

"Kenapa? Kamu mau pindah? Kemana?" Tanya Raisa dengan gelisah.

"Aku gak pindah kemana - mana. Aku tetap tinggal di sini hanya saja aku tidak sekolah seperti sekarang. Aku akan homeschooling" jelas Ratu.

"Kenapa homeschooling?" Tanya Raisa lagi.

"Karena keadaan ku yang tidak memungkinkan lagi untuk sekolah di sini" jelas Ratu lagi.

"Maksudnya?"

"Aku hamil Rays" balas Ratu yang membuat Raisa diam menatap Ratu dengan tajam.

***

Beautiful in White

Updated : 17 Maret 2015 & 2 Juli 2016

Gimana nih? Please, comment nya guys! Biar aku tahu gimana sih versi barunya. Please, please comment!

Jangan lupa vote dan comment lagi ya...

Makasih.

1. Repost : 2 Juli 2016
2. Revisi : 14 Juli 2017

[ML2] Beautiful in WhiteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang