Beautiful in White ~ 17

7.4K 646 76
                                    

Beautiful in White

|•|

Renata menatap selembar kertas yang sudah berada di hadapannya. Lalu menatap tajam sang suami.

"Apa ini Logan? Apa maksudmu dengan surat perceraian?" Tanya Renata dengan nada sedikit membentak.

Logan menatap Renata. Menghela nafasnya sejenak lalu memulai menjawab pertanyaan Renata. "Aku ingin kita bercerai. Bagiku semua ini hanya akan menyakitimu. Jadi lebih baik kita berpisah"

"Gak Logan! gak semudah itu. Kita ini saling mencintai. Di antara kita juga ada Andra yang membutuhkan papanya. Kamu gak boleh egois seperti ini Logan. Pikirkan Andra yang membutuhkan sosok seorang Papa" ujar Renata dengan sedikit membentak.

"Begitu pun juga dengan Dasha. Dia juga membutuhkan sosok seorang papa. Dan itu berarti dia membutuhkanku. Andra pun juga, dia membutuhkan Al menjadi sosok seorang papa untuknya. Jadi jangan egois terhadap Al yang ingin menemui anak kandungnya sendiri!!" Jelas Logan mengebuh - gebuh.

Renata hanya diam ketika mendengar penjelasan Logan yang terdengar seperti bentakkan.

Dari mana Logan tau bahwa Alvian ingin bertemu dengan Andra selama ini? Pikirnya dalam hati.

"Mulai bukalah mata hatimu Ren, kasihan Andra. Dia tidak bisa bertemu dengan ayah kandungnya. Dia membutuhkan ayahnya Ren. Meskipun dia laki - laki tetap saja. Dia juga butuh sosok ayah yang bisa membuatnya bangkit dari keterpurukan"

"Dan ayahnya itu kamu Logan"

Renata masih bersikuku mempertahankan Logan. Karena perasaannya sudah ia serahkan kepada Logan semua. Dan Logan tidak akan bisa pergi dengan mudah setelah mendapatkan semua hatinya.

"Tidak Ren. Dia adalah Alvian" setelah mengucapkan itu Logan keluar dari kamar mereka.

Tetapi ketika sampai di depan pintu.

"Pikirkan kembali Ren. Pernikahan kita hanya akan membuatmu terus terluka" setelah itu Logan benar - benar pergi meninggalkan Renata yang masih terdiam di kamarnya.

***

"Dashaaa"

Merasa namanya dipanggil. Dasha mencari suara yang memanggil namanya itu. Lalu senyum mengembang di bibirnya. Ia merangkak mendekati sosok lelaki yang memanggil namanya itu.

Dan lelaki itu pun menggendong Dasha dengan senyum yang amat lebar.

"Anak Daddy. Hemm.. wangi" membuat Dasha tertawa sangat lebar karena merasa geli di perutnya.

"Di Gan" sambil tangannya memukul - mukul wajah ayahnya itu.

"Sakit sayang. Aduh.."

Logan pun menurunkan Dasha. Membiarkan Dasha kembali bermain dengan mainannya.

Tanpa sengaja ia baru sadar di sana juga ada Andra yang sedang asik bermain. Ia mendekati Andra. Mengelus rambut tebal Andra dengan pelan. Membuat sang pemilik rambut menatap ayah tirinya itu.

"Kamu sangat mirip sekali dengan kak Vino, Ndra. Sangat mirip sekali. Apalagi tubuhmu sama gendutnya dengan kak Vino" ujarnya sambil tersenyum. Membuat Dasha ikut tertawa. Padahal Dasha tak tau apa maksud dari ayahnya itu.

"Dasha ngapain ketawa? Dasha juga ndut lohh. Lebih ndut dari Andra bahkan. Kamu emang makan apa aja sayang" goda Logan yang membuatnya mendapatkan pukulan lagi dari Dasha.

Dasha sepertinya tidak terima dibilang gendut. Apalagi itu di depan Andra. Mungkin dia merasa malu.

Dasha yang mendengar tawa Andra pun mengerucutkan bibirnya.

[ML2] Beautiful in WhiteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang