Beautiful in White ~ 11

8.6K 671 26
                                    

Beautiful in White

|•|

Setelah ia mengantar Renata pulang, ia pun melajukan mobilnya menuju rumahnya. Rumahnya terasa sangat sepi dan hampa. Rumah yang dulu nya ramai sekarang berubah menjadi sepi.

Dan perubahan itu sangat terasa sekali di dalam kehidupan Logan. Logan melangkahkan kaki nya menuju kamarnya. Lalu menaruh tasnya di kursi belajarnya.

Lalu ia pun merebahkan tubuhnya di kasur empuknya tanpa mengganti seragamnya. Ia pun memejamkan matanya. Tetapi itu hanya sebentar.

Seperti mengingat sesuatu, ia berjalan menuju dimana tasnya berada. Ia mengambil sesuatu dari dalam tasnya.

Undangan pernikahannya. Ia menatap dengan malas undangan itu. Ia merasa tak sanggup menjalani ini semua. Seharusnya nama yang tercantum bukanlah nama Renata melainkan nama gadis yang sudah seharusnya menjadi tanggung jawabnya.

Logan pun menaruh kedua sikunya pada kedua lututnya lalu menundukkan kepalanya. Menjambaki rambutnya dengan frustasi.

"Mengapa ini semua menjadi seperti ini? Seharusnya aku menyadari perasaan ini sejak dulu jika aku tahu akan berakhir seperti ini" rutuknya.

Tinggal hitungan hari Logan dan Renata menikah. Pernikahan yang terlaksanakan hanya karena sebuah janji yang sebenarnya sangat berat dilakukan untuk Logan. Tetapi rasa gengsinya melebihi. Membuatnya harus menerima kenyataan pahit ini.

Bertanggung jawab kepada anak yang bukan darah dagingnya. Sedangkan anak yang benar - benar darah dagingnya ia abaikan.

Terdengar suara nada dering ponselnya. Dengan cepat ia mengambil ponselnya dan melihat siapa yang menelfonnya.

Logan mengernyitkan keningnya ketika melihat yang tertera adalah beberapa nomor yang tak ia kenal. Tetapi tangannya masih saja tetap mengangkat telfon itu.

"Hallo, ini siapa ya?"

"Bisakah kita bertemu sebentar?" Tanya langsung seseorang yang berada di seberang tanpa membalas pertanyaan Logan.

"Lo siapa dulu. Barh gue akan pertimbangkan. Mau ketemu lo atau gak!"

"Nanti gue jelasin. Sekarang jawab pertanyaan saya dulu. Bisakah kita bertemu? Ada yang ingin saya jelaskan pada anda" Logan pun merasa bingung dengan orang yang berada di seberang sana.

"Baiklah gue mau ketemu sama Lo. Sekarang kasih tahu gue. Dimana gue bisa ketemu sama Lo?" Putus Logan.

***

Logan berdecak kesal dengan orang yang sedang menyesap kopinya. Sudah 15 menit orang itu tidak membuka mulutnya sama sekali. Padahal ia harus pulang untuk menyiapkan diri, karena pernikahannya besok sudah terlaksana.

"Jika tidak ada yang ingin Lo sampaikan, kalau gitu gue akan pergi!" ujar Logan lalu beranjak dari duduknya. Tetapi suara orang itu membuatnya kembali duduk.

"Perkenal-kan saya Alviano, saya adalah ayah biologis dari janin yang dikandung oleh Renata. Saya ke sini bertujuan untuk bertanggung jawab atas kesalahan saya-" sebelum orang yang bernama Alviano selesai menjelaskan, Logan sudah memutuskan penjelasan Alviano.

"Cih... bertanggung jawab? Bukankah kau sudah mengabaikannya? Bahkan Renata bilang kau tidak mau bertanggung jawab. Jadi lupakan tujuan anda untuk bertanggung jawab karena saya lah yang akan menikahinya" ujar Logan.

"Siapa yang mengabaikannya? Saya tidak pernah mengabaikannya! Saya sudah berusaha untuk bertanggung jawab! Tetapi dia menolak pertanggung jawaban saya dengan alasan bahwa dia lebih mencintai anda. Tapi ketahuilah bahwa anda sebenarnya tidaklah mencintai Rena. Anda hanya menjadikan Rena sebagai pelarian anda, karena anda sudah melukai hati seseorang yang sebenarnya anda cintai tanpa anda sadari" ucapan Alviano berhasil membuat Logan marah.

[ML2] Beautiful in WhiteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang