Part 15

15K 504 2
                                    

#deva
Pagi harinya,aku bangun lebih pagi dibandingkan erza. Melihat erza sekamar denganku masih membuatku aneh. Sekarang erza suamiku,apa yang harus kulakukan'batinku. Melihat erza tidur membuat hatiku nyaman. Aku mencium pipinya sebelum bangun dari tempat tidur
'CUP'aku mencium pipi erza.

"Kenapa cuma dipipi?"tanya erza. Erza sudah bangun sejak aku belum bangun,erza tidak mau membangunkanku

"Mas udah bangun??"tanyaku heran.

"Udah dev,sebelum kamu bangun tadi"dengan suara serak,dengan suaranya ini erza sangat seksi'batinku

"Kenapa menatapku seperti itu istriku?"tanya erza dengan menggodaku

"Siapa juga yang menatap mas erza"tanyaku malu.

"Menatapku juga boleh kok,malahan lebih dari menatapku malah kuinginkan. Kenapa?aku gantengkan kalau bangun tidur?"goda erza lagi padaku. Aku benar-benar malu sekarang.

"Nggak usah malu dev,aku sekarang suamimu,aku milikmu,dan kamu sekarang milikku"kata erza lagi

"Aku nggak nyangka aja mas jadi suamiku,padahal dulu mas yang paling kuhindari"kataku sambil manja ke dada mas erza. Sekarang ini kami berdua masih ditempat tidur tepatnya dada mas erza aku buat bantal tidurku.

"Aku juga nggak nyangka,cewek yang selama ini aku mustahilkan dapatkan menjadi istriku"kata erza lagi

"Yaudah...mas udah adzan subuh,ayo sholat berjamaah dulu"kataku pada mas erza.

"Baiklah sayang"aku dan mas erza lalu bangun.

Setelah selesai sholat aku melihat mas erza masih mengantuk. Aku menarik dia kembali ketempat tidur lagi.

"Tidurlah lagi,nanti aku bangunin"kataku pelan.

"Tapi..."

"Udah nggak papa,mereka pasti ngerti kok,ntar jam set 7 baru aku bangunin,aku mau buat sarapan buat keluarga"jelasku. Setelah itu aku meninggalkan mas erza dikamarku. Siang ini aku sudah mulai pindah kerumah mas erza. Barang-barangku juga sudah dipindahkan.

Didapur ternyata sudah ada mama dan ibuku. Mama dan papa memang tidur dirumahku. Rumah ini kan besar,ada banyak ruang tamu.
"Maa...bu..."kataku pada mereka.

"Lho dev,kamu udah bangun"tanya mamaku dengan senyum yang tak dapat kuartikan.

"Udah ma...mama sama ibu mau masak apa?deva bantuin"kataku

"Ini lho masak buat sarapan,deva..."panggil ibuku dengan senyumnya.

"Ada apa ma?"tanyaku heran

"Tadi malam...kalian...apakah kalian sudah itu??"tanya mamaku padaku dengan ragu. Aku tahu diantara para orangtua yang paling ambisius adalah mamaku. Tidak heran dia langsung menanyaiku mengenai hal itu.

"Hah?"aku bengong

Tiba-tiba ada suara yang mengagetkanku dari belakang dan memelukku dengan mesra. Siapa lagi kalo bukan mas erza.
"Ya tentu saja udah dong ma...iyakan sayang?"tanya erza sambil memelukku. Aku langsung melihat mas erza. Dia mengedipkan satu matanya padaku. Dia hendak mencium pipiku

"Jangan sampai mama tau kita belum membuat anak,kalau sampai mereka tau,mereka tidak akan melepaskan kita. Aku tidak suka itu sayang"mas erza membisikkanku namun dengan nada rendah,dan mencium pipiku.

"Ih mas...malu tau"aku melihat mas erza. Nah actingku bagus kan mas'batinku.

"Kenapa malu sayang,kitakan sudah suami istri,ya wajar dong,apalagi mereka yang sudah menikah puluhan tahun...ya kan ma"kata mas erza yang masih memelukku. Dan sekarang mas erza mencium bahuku. Sungguh risih,namun nyaman.

Perfect LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang