DEVA POV
Sudah 2 bulan yang lalu aku melahirkan arsen berarti arsen sekarang berumur 2 bulan. Ih lucunya anakku ini. Semakin hari semakin gemas aku sama arsen.
Hari ini masih pukul 3 pagi,aku bangun karena arsen menangis. Aku mau beranjak dari ranjangku tapii...aku tak bisa bergerak kenapa?karena aku dipeluk erat sama suamiku. Dan kalian tau aku masih tidak memakai sehelai benangpun. Biasalah suami istri. O iya mas erza udah kembali bekerja lho karena aku paksa hehehehe.
"Mas...tangan kamu jangan meluk aku kayak gini...aku mau bangun mas...arsen nangis tu"ucapku membangunkan mas erza. Mas erza hanya berguman saja. Pengen rasanya aku mencium bibirnya tapi nanti malah membangunkan yang lain. Aku tau mas erza sangat lelah karena mengelola perusahaannya tapi menurutku dia juga masih lelah karena olahraga tadi malam betapa ganasnya suamiku ini. Aku hanya geleng-geleng kepala menuruti apa mau suamiku."Mas!!arsen nangis itu"nah bener kan. Mas erza akan mengendorkan pelukkannya setelah ku bentak.
Oek oek oek...aku mendengar tangis arsen. Aku langsung mengambil jubah piyamaku dan menuju kekamar arsen. Oiya setelah 1 bulan ini box arsen dipindahkan ke kamarnya sendiri.
"Sayang...anak mama bangun ya...lapar ya"aku terus mengoceh pada arsen. Gemasnya,lucunya....aku menciumi pipi gempil arsen. Menenangkannya dan menggendongnya mengayunkan.
"Sayang udah dong nangisnya ya...cup cup cup"arsen semakin lama reda tangisannya. Huft aku menghembuskan nafasku. Arsen memang sulit ditenangkan kalau sudah kagol. Itu karena mas erza tadi.
"Lapar ya sayang..."aku memposisikan duduk dan akan menyusui arsen. Dikamarnya memang disediakan tempat tidur kecil untuk memudahkan aku menyusui. Aku melihat sebagian tubuhku benar saja disana sini banyak tanda yang dibuat suamiku itu. Buset ganasnya suamiku itu.
"Puk puk puk...anak mama nggak boleh nangis ya...mama disini sayang"kataku menenangkan arsen. Dia meminum asinya dengan semangat. Membuatku juga mulai mengantuk. Akhirnya aku tidur di kasur arsen.
~~~~~
Jam menunjukkan pukul 5 pagi. Aku masih mengantuk,lelah,capek,sedikit kesal. Aku malas bangun tidur,akhirnya aku hanya bangun,mandi,kembali tidur dikasur arsen. Tampaknya mas erza mulai bangun,tapi aku hiraukan dia.
Aku masih melihat tidur pulas. O iya kegiatanku setiap pagi itu mendede kan arsen di taman belakang. Aku bersiap menggendong arsen menuju taman belakang.
Sampai di taman aku duduk di tempat yang sudah disediakan. Nah benerkan arsen mulai bangun,anakku ini selalu tau situasi sekitarnya. Kalau menurutku ya,menurut seorang mama,ketika besar nanti arsen bakalan menyukai taman. Ah aku jadi keingat tempat rahasiaku dan kak azka. Waah jadi ingat kak azka nih,sudah 2 bulan ini kak azka pergi dari rumah ibu,tinggal disini,dan sering kali dia pergi keluar negeri. Aku heran ada apa diluar negeri itu. Jangan - jangan kak azka menyembunyikan sesuatu padaku. Tapi sering aku bertanya padanya tapi hanya dijawab urusan bisnis. Kan semakin aneh gitu.
"Haloo keponakan om yang ganteng..."suara kak azka membuyarkan lamunanku. Panjang umur kamu kak batinku."Haloo om azka"jawabku kubuat seimut mungkin
"Erza mana dev??"tanya kak azka.
"Tuh masih tidur dikamar..."o iya hari ini kan hari minggu hehehe. Makanya kak azka masih enakan dirumah. Biasanya kalau hari kerja ya,kak azka maupun mas erza udah siap jam 6 pagi. Kalau aku sih masih enak menggendong arsen.
"Hahahaha...habis tempur ya tadi malem"godanya padaku. Aku sungguh malu. Bapak ibu taruh dimana mukaku ini batinku berteriak.
"Hahahaha nggak usah malulah...nggak papa lagi...o iya minggu depan aku ke Surabaya ya..."kata kak azka
"Lho...emang diSurabaya ada apa kak ?"tanyaku heran. Setauku ya,perusahaan disana baik-baik saja,dan nggak ada masalah. Waaah ada yang disembunyikan pasti...kepoo ah

KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Love
RomanceSeorang mahasiswi tiba-tiba dilamar teman kampusnya yang sangat tidak diinginkan. Walaupun dikampusnya laki-laki itu terkenal keren,tampan,dan kaya, banyak temen ceweknya yang menginginkannya sebagai kekasihnya namun bagi si gadis tidak membuatnya t...