Part 4

15K 597 1
                                    

#deva
Sesampai dirumah orang tuanya. Deva memarkirkan toyota sportnya kegarasi khusus untuknya. Dirumah ini memang dibuat garasi khusus untuk mobil masing-masing.

"Assalamu'alaikum deva pulang" sapa deva pada orang rumah.

"Wa'alaikum salam deva,anak ibu sudah pulang. Bagaimana tadi ketemu dosennya?"tanya seseorang yang paling dev cintai itu ibunya.

"Alhamdulillah lancar bu...lho bapak mana bu?"tanyaku pada ibu.

"Bapak baru di kebun dev,coba aja kesana"jawab ibu

"Baiklah,o iya bu,nanti bapak sama ibu akan ada tamu temen deva ya,jadi jangan pergi. Dan deva juga diajak makan malam sama dia"

"Siapa dev?pacar kamu?"tanya ibu penasaran

"Bukan bu,lihat saja nanti. Aku kekebun dulu ya bu" teriak deva pada ibunya. Ibunya merasa ada yang berbeda dari anak perembuannya ini. Apakah deva sedang jatuh cinta ya?

Sesampai dikebun

"Bapak, deva pulang"sapaku hormat pada bapakku

"Ooh kamu udah pulanh dev,sini bantuin bapak panen buah" perintah bapakku. Aku pun mendekati bapakku dan menyalaminya terlebih dulu.

"Ada apa dev,bapak tau kamu ingin bicara sesuatu pada bapak, apa apa nduk?"bapakku memang selalu tau. Entah punya indra keenam atau ketujuh bapak selalu tau apa yang kubutuhkan.

"Bapak,nanti sore temen deva akan kesini,dan mau ngajak deva makan malam. Boleh kah?" Tanya deva hati-hati, takut bapaknya marah.

"Siapa orang itu?laki-laki atau perempuan?"tanyanya berwibawa. Padahal yang sekarang deva lihat itu. Bapaknya hanya menggunakan kaos biasa dan celana pendek. Namun tetap berwibawa sekali.

"Namanya Erza pak, Galvino Erza Pradana. Dia yang ngajak aku makan malam pak. Nanti dia minta izin ke bapak kok. Kalau bapak tidak suka bisa ditolak saja nggak papa. Aku nggak keberatan. "

"Dia pacar kamu?"

"Bukan bapak,aku tidak mau jadi pacarnya dan menjadi salah satu koleksi pacarnya. Aku belum ada hubungan apa- apa padanya pak. Tapi yang jelas aku memberi kesempatan pada erza untuk mendekatiku. Erza tau pak,bapak orang yang selektif memilih pasangan buat deva. Aku mohon liatlah duli erza seperti apa ya bapak?" Deva memohon pada bapaknya.

"Baiklah sesuai keinginan putri pertama bapak." Aku adalah anak pertama keluarga Wardhana. Aku memiliki 1 kakak laki-laki namanya Azkanio Putra Wardhana dan 1 adik perempuan namanya Keira Putri Wardhana.

"Jam berapa si siapa itu?"tanya bapakku sambil mengingat namanya

"Erza bapak, sekitar jam empat"jawabku

"Yaudah sana kamu bilang sama ibu buat siap-siap kalau ada tamu spesial dari putriku ini"perintah bapak padaku

"Aku udah tau yah."semua memanggil bapak dengan ayah kecuali aku aku memanggilnya bapak. Karena apa karena lebih enak saja.

"Kamu telefon Azka dan Rara agar pulang cepet sana. Mereka bakalan marah pada bapak kalau mereka nggak diberitahu tentang pacarmu itu" perintah bapak padaku lagi. Kak Azka memang terkenal protektif pada adik-adiknya aku dan Rara. Kak Azka menggantikan bapak diperusahaan sejak 5 tahun yang lalu. Kak Azka kuliah dijurusan manajemen internasional Dan adikku Rara dia baru masuk universitas jurusan kedokteran. Beda denganku yang mengambil jurusan Teknik Sipil.

"Baiklah bapak" aku hendak pergi sambil mencium pipi bapak dan ibuku. Itulah tanda sayangku pada mereka.

Diruang keluarga yang klasik ini,aku menelefon Kak Azka dan Rara supaya cepet pulang dan mereka menyetujuinya.

Jam menujukkan pukul 3 sore. Aku mulai bersiap-siap mandi dan sedikit berdandan. Sebenarnya aku tidak mau berdandan,tapi karena dibujuk erza melalui telefon supaya menggunakan gaun jadi alhasil aku harus dandan semuanya. Rarapun kagum melihat gaun yang kupersiapkan untuk acara makan malam ini.

"Kak Dev, sebenarnya itu ini acara apa sih?kenapa kakak jadi berubah 180 de-ra-jat dengan memakai gaun seperti ini. Tidak seperti kakak tau nggak" rara penasaran. Rara anak ayah sama ibu yang paling fashionable seperti ibu beda denganku aku terkesan tomboy dikeluarga ini. Namun juga terlihat feminim.

"Yang membuat ku dandan itu orang yang sangat keras kepala. Liat aja ntar dek. Kakak capek,kakak mau mandi dan siap-siap,keburu dia datang."

"O iya Kak Azka belum datang?"tanyaku

"Belum kak,katanya masih diperjalanan"jawab adikku Rara.

"Baiklah kalau begitu"

"Kak...kakak bisa pakai make up kan?"

"Bisalah dek,berpakaian tomboy bukan berarti tidak bisa berdandan ya" timpalku pada Rara. Rara hanya senyum penuh arti padaku.

Perfect LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang