Part 14

12.9K 494 4
                                    

#Erza
Hari ini hari H dimana aku dan deva akan menikah. Akad nikah dilaksanakan pukul 7 dirumah deva. Tidak banyak teman kampus yang kuundang. Hanya amel dan nico. Deva dan aku sementara merahasiakan pernikahan kami,itu karena deva yang memintanya.
Sekarang aku sudah diperjalanan menuju rumah deva. 30menit perjalanan berasa 2 jam saja. Aku tidak sabar menjadikan deva istriku. Deva adalah wanita impianku. Mobilku memasuki pelataran rumah deva. Disana sudah disambut keluarga deva. Tidak dengan deva. Deva masih disembunyikan pihak keluarga.
"Selamat datang menantuku"sapa ayah padaku

"Terima kasih ayah telah menyambutku"balasku pada ayah.

"Mari acara akan segera mulai"kata WO

Acara sudah mulai. Dari awal sampai akad nikah.
"Saya terima nikahnya devalia putri wardhana dengan mas kawin tersebut tunai"kataku lantang

"Sah!!!"teriak semua tamu undangan. Alhamdulillah dalam hatiku. Lalu pengantin perempuanpun datang padaku. Aku tak menyangka yang sekarang didepanku adalah deva. Yaah deva istriku,sungguh cantik sekali,pangling banget.

"Ada apa za?"kata deva lirih. Akupun tersadar oleh lamunanku.

"Kamu cantik banget dev,sampai aku nggak ngenalin kamu"jawabku lirih.

"Makasih"

Dan acara seserahan dan lain-lain selesai. Acara sungguh lancar. Dan sekaranh acara keluarga saja.
"Selamat adikku atas penikahanmu,semoga menjadi keluarga sakinah,mawadah dan warahmah,semoga cepet dapat momongan"kata kak azka sambil memeluk deva. Deva berlinang air mata.

"Makasih kakak,semoga kakak juga cepet nyusul deva"kata deva

"Makasih sayang"kata kak azka. Dan bergantian dengan Rara,dan seluruh keluarga deva. Tak lupa keluargaku juga. Dari tadi ketika acara sungkeman deva benar-benar menangis membuatku juga menangis. Jangan kira orang sepertiku tidak mudah terharu. Apalagi yang membuatku terharu adalah istriku.

"Ayooo sekarang acara lempar bunga"kata MC pada kita semua.

"Ayooo"teriak deva membuatku kaget. Aku tertawa dengan cepatnya perubahan emosi deva.

"Kok malah tertawa sih za..."kata deva lagi

"Deva,wajahmu itu cepet banget berubah bikin aku tertawa"

"O iya aku belum bilang sama suamiku ini..."kata deva tiba-tiba. Dan deva mencium pipiku mendadak.

"Hari ini suamiku ganteng banget"kata deva setelah mencium pipiku.

"Kok cuma dipipi sih dev,harusnya disini dong"tunjuk bibirku.

"Ogah,malu tau diliatin banyak orang,ayoo kita kesana za,acara lempar bunga nih"

"Yaudah ntar malam ya..."kukedipkan mataku pada deva.

Acara lempar bunga dimulai
"Okee...aku mulai ya,siap-siap"teriak deva. Aku hanya geleng-geleng kepala.

"1...2...3..."dilemparnya seikat bunga itu. Dan jatuh pada tangan kakaknya deva, kak azka. Semua langsung bertepuk tangan. Dan yang paling bersorak senang adalah deva dan adinya Rara. Mereka sepertinya sudah sengkongkol untuk memberikan seikat bunga pada kakaknya itu.

"Yes...kak azka yang dapet"sorak gembira deva.

Setelah acara selesai kamipun kekamar pengantin.
"Za...kamu mau ganti baju kapan?aku mau langsung ganti aja deh,ini sanggul berat banget za..."kata deva sesampai dikamar deva. Aku tau deva sangat keberatan dengan sanggul itu. Tapi bagiku dengan dandanan jawa ini deva terlihat seperti bangsawan.

"Aku tau sayang...yaudah ganti aja,aku juga mau ganti kok"kataku lagi

"Kamu ganti disini?"

"Yaiyalah,emang mau ganti dimana?deva kita sekarang suami istri"kataku sambil memeluk istriku dari belakang.

Perfect LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang