Part 20

22.6K 467 0
                                    

#Deva
Aku terbangun dini hari. Aku melihat suamiku tidur disandaran sofa,laptopnya masih terbuka dimeja dan beberapa dokumen. Aku menghampiri suamiku. Dan menyelimutinya

"Makasih mas...sudah menemaniku...jangan terlalu memaksakan diri bekerja..."aku mengecup pipi kirinya dan menyelimutinya. Aku meninggalkan mas erza dan menuju dapur. Pagi ini pukul 3 pagi. Aku melangkah menuju meja pantry dan membuat coklat panas kesukaanku.

"Kamu sedang apa sayang...kenapa nggak dikamar saja..."kata mas erza tiba-tiba. Mas erza duduk disampingku memelukku dari samping.

"Ada apa mas?"tanyaku pelan.

"Kamu membuatku jantungan sayang,tak kirain kamu menghilang kemana"kata mas erza memelukku erat.

"Aku nggak kemana-mana mas,aku hanya ingin cari udara segar aja"kataku menjelaskan

"Tapi kenapa tadi nggak bilang padaku,aku kan bisa nemenin kamu disini"

"Kamu sedang tidur mas,aku nggak mau ganggu tidurmu mas"aku dan mas erza diam sesaat.

"Mas..."

"Hmmm"

"Aku tau mas marah kejadian kemarin pagi kan?karena aku pingsan mas melupakan kemarahan mas..."

"Memang,kekhawatiranku menghilangkan kemarahanku deva sayang"

"Mas erza,aku minta maaf kemarin pagi aku membentak kamu mas,aku menyesal..."kataku menyesal. Aku sangat menyesal telah menyentak pegangan tangab mas erza dan membentaknya. Waktu itu diluar kendaliku,difikiranku hanya ada perasaan bersalah pada arif.

"Kamu tahu...aku sangat marah kamu lebih peduli pada arif,tapi aku juga marah sama diriku tidak tahu perasaanmu yang sebenarnya...maafin aku sayang"kata mas erza dan mencium keningku. Ada satu hal yang paling kusukai dicium sama mas erza,entah mengapa itu membuatku sangat nyaman.

"Aku maafin mas...aku sayang kamu mas..."akhirnya aku tahu perasaanku sekarang

"Kamu bilang apa sayang??"tanya mas erza. Aku tahu mas erza hanya menggodaku. Aku menatap mas erza dan mencium bibirnya sedikit lebih lama.

"Aku sayang kamu mas,aku cinta kamu..."aku menciumnya lagi. Kali ini dibalas dengan bibirnya mas erza. Bibirnya yang lembut membuatku sangat ingin lebih dan lebih. Kami saling beradu bibir sampai nafas kami tersenggal-senggal.

"Aku juga sangat cintaa kamu sayang"kali ini gantian mas erza mengatakan perasaannya.

"Mas...hari ini kita nggak kuliah kan?atau kamu ada acara?"kataku pada mas erza. Aku tau pasti,mas erza menahan gejolak pada dirinya. Sudah saatnya aku menyerahkan apa yang menjadi haknya mas erza. Aku tidak tega membuat mas erza menunggu lebih lama lagi.

"Kenapa?aku nggak kuliah,dan mungkin aku kekantor siang,ada rapat buat sorenya"kata mas erza lagi. Mas erza masih ingin menciumku. Dasar mesum'batinku

"Mas...ayo kita kekamar saja..."ajakku,kali ini aku menggandeng mas erza menuju kamar kita. Aku mengunci kamar tidurnya.

"Kenapa kamu kunci sayang?"tanya mas erza heran.

"Nggak bolehkah,aku nggak mau ada yang mengganggu kita mas..."aku mendekati mas erza.

"Mengganggu kita?"melihat sebelah alis mas erza terangkat membuatku sedikit geli.

"Iya...mas...peluk aku...cium aku"godaku pada mas erza. Aku mendekati mas erza dan melingkarkan kedua tangabku keleher mas erza. Bibir kami hanya berjarak beberapa senti saja.

"Deva sayang...kalau kamu begini,aku takut nggak bisa menahannya sayang,kamu taukan adikku ini mudah mereaksi"kata mas erza vulgar. Aku menatap mata mas erza. Sejak ciuman diruang tengah tadi aku sudah tau mas erza mati-matian menahan hasratnya.

Perfect LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang