Part 18

13.2K 422 0
                                    

Ditempat parkir tidak sedikit orang melihat kearah mobil sportnya erza. Dikampus yang mempunyai mobil sport hanya aku dan arif. Tapi tidak dengan erza. Erza tidak pernah membawa mobil sportnya. Walaupun dengan pacarnya. Malahan erza menggunakan mobil biasanya kayak fortuner dan pajero gitu.

Plat nomer AB 312 ZA yang bisa dibaca AB ERZA hahaha mengundang banyak mata untuk melihatnya. Deva dan erza turun dari mobil tersebut. Banyak yang nggak menyangka bahwa itu deva. Deva memang berdandan berbeda dari biasanya. Terlihat feminim dan cantik sekali. Tak kalah dengan erza,yang biasanya dandan bak berandalan,sekarang seperti direktur perusahhan ganteng sekali.

"Deva!!"panggil seseorang dari arah belakang. Deva menoleh dan didapatnya amel turun dari kemudinya.

"Amel!!"kata deva teriak. Mereka lalu berpelukan.

"Ini beneran kamu dev,sumpah feminim banget...cieee yang sekarang sudah suami istri...ciyeee "ledek amel pada erza dan deva

"Mel...jangan keras-keras kenapa"

"Lha memang kenapa?memang begitu kan??"

"Kita berdua sementara nyembunyiin kalau udah nikah,bilang aja kita deketan gitu...okee?"kata deva

"Okelah dev...halo za...gimana malam pertamanya?"ledek amel lagi.

"Kamu apaan sih mel....udah ayo masuk kelas"bantah deva pada amel...

"Yaelah dev...okedeh ayoo masuk"

Didalam ruang kuliah. Deva dan erza menjadi perhatian seisi kelas. Gimana nggak perhatian,mereka itu nampak serasi duduk berdampingan dan mereka berbeda 180 dari biasanya. Tampak cantik dan ganteng.
"Hai dev?"sapa temen kelasnya. Siapa lagi kalau bukan arif.

"Hai rif..."senyum deva pada arif. Dilain pihak erza sangat geram pada deva. Kenapa juga senyumin arif.

"Haduh kamu cantik banget dev,mau makan siang bareng nggak?"tanya arif to the point. Berani juga dia'batin erza.

"Makan siang??"kata deva sambil melirik ke arah suaminya. Erza memincingkan matanya bertanda nggak setuju dengan ajakan arif.

"Iya makan siang,maukan?"tanya arif lagi.

"Halo za...tumben rapi amat"ledek arif pada erza.

"Harus dong,deva aja cantik gitu,masak pacarnya berandalan"sinis erza membuat arif melotot tajam

"Pacar??"ulang arif

"Iya pacar,malahan bentar lagi tunangan"kata erza bangga. Deva hanya menatap tajam pada erza. Erza tau deva sangat marah padanya. Marahmu urusan nanti sayang'batin erza

"Dev,kalian beneran pacaran??"tanya arif kali ini pada dev. Deva hanya memgangguk.

"Iyaa deva sama arif udah jadian,malahan pada waktu resepsi temen SMAku deva ngajak erza"tambah amel pada arif. Dimata arif,sungguh nampak sedih dan kecewa. Harapan pada deva pupus sudah. Walaupun arif juga punya image yang termasuk idaman wanita,namun erza lebih unggul dalam semua hal.
Arif langsung meninggalkan deva,erza dan amel dengan sedikit berlari.
"Rif??"panggil deva. Tak berfikir panjang deva berlari menghampiri arif. Erza menahan lengan tangannya. Deva hanya menatap tajam pada erza. Erza melepas genggamannya. Deva langsung berlari menyusul arif. Nampak arif menuju parkiran mobilnya.

"Arif!!tunggu!!"teriak deva. Namun arif malah semakin berlari. Arif masuk kemobilnya dan langsung mengemudikannya. Deva langsung menghalanginya.

"Apa yang kau mau sih dev??udah minggirlah!!"bentak arif. Deva tau perasaan arif padanya.

"Kita perlu bicara!!turunlah dari mobil rif!!kumohon kita perlu bicara"ajak deva pada arif. Arif menghela nafas dan mematikan mesin mobilnya. Arif turun dari mobil dan menghampiri dev.

"Apa yang ingin kamu bicarakan??"tanya langsung pada deva.

"Kita bicara dikantin aja"kata deva. Deva memegang tangan arif membawanya menuju kantin. Untungnya sekarang ini jam kuliah,jadinya nggak banyak yang diluar ruangan.

"Duduklah,aku ingin bicara padamu rif..."ajak deva pada arif. Tak disadari deva,erza memperhatikan mereka dari jauh. Tampak sangat cemburu,apalagi deva memegang tangan arif.

Arif masih terdiam
"Aku minta maaf rif..."kata deva

"Apa selama ini perasaanku nggak cukup jelas untukmu dev?hah?aku cinta sama kamu,aku sayang sama kamu...tapi kenapa kamu lebih memilih erza,playboy tengik itu ketimbang aku??!!"arif sedikit berteriak

"Aku tau perasaanmu rif,dari awal aku udah bilang sama kamu,kamu adalah teman aku,aku nggak bisa menjadikanmu pacarku"kata deva menyesal

"Kenapa kamu lebih memilih erza dev?"

"Karena erza lebih melihatkan keseriusannya pada orang tuaku rif. Erza lebih mengutamakan keluargaku ketimbang aku rif,itulah sebabnya aku lebih memilih erza...maafin aku rif"kata deva lagi.

"Kamu mencintai dia?"

"Apa yang dilakukannya padaku dan walaupun menyakitiku aku tetap mencintai dia,"jelas deva lagi. Kali ini sangat membuat arif terluka

"Semoga kalian bahagia...."

"Makasih rif,tapi kita masih berteman kan??"tanya deva sedikit takut

"Kamu pengennya apa?"

"Makasih rif,telah mengerti aku...ayoo kita ke kelas keburu dosennya masuk"ajak deva.

Perfect LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang