#Part 12 : Complicated

391 38 0
                                    

Harris Pov

Sudah seminggu ini Hanna mengacuhkanku. Dia seperti tak ingin berlama-lama berbicara denganku. Memang aku masih bisa berbicara dengannya. Tapi itupun hanya untuk membahas soal pelajaran / tugas. Selebihnya ia akan langsung pergi jika aku menanyakan tentang masalah apa yang mengganggunya akhir-akhir ini.
Rasanya ada yang aneh jika Hanna bersikap seperti itu padaku. Dan 1 lagi , perempuan yang bernama Alexa itu tak henti-hentinya mendekatiku. Itu sangat mengganggu sekali. Tiba-tiba orang yang baru saja ku bicarakan itu datang entah dari mana.

Alexa :"Hai Harris"

Harris :"umm Hai"

Alexa :"kau mau tidak makan di kantin bersamaku"

Harris :"maaf kurasa aku tidak bisa"

Alexa :"Ayolah.. itu pasti akan sangat menyenangkan" rayu Alexa dengan menarik lenganku

Aku melepaskan tangannya dari lenganku secara halus tapi malah ia eratkan pegangannya

Harris :"maaf Alexa , aku harus ke perpustakaan sekarang" kataku masih sambil mencoba melepaskan pegangan tangannya dari lenganku.

"Aduh apa yang harus kulakukan untuk menyingkirkan Alexa" pikirku dalam hati

*****

Hanna Pov

Sudah seminggu ini aku tak merasakan ada yang aneh. Alexa bahkan tidak menggangguku ataupun membully ku. Tapi sudah seminggu ini juga aku mengacuhkan Harris. Aku hanya tak ingin mendapat masalah lagi. Tapi kurasa ini terdengar pengecut . Ya memang , aku sangatlah pengecut. Aku takut kejadian dulu terulang kembali. Selagi aku belum jatuh , aku tak akan pernah membiarkan diriku terjatuh lagi apalagi karena alasan yang sama.

Saat berjalan melewati koridor , aku mendapati pemandangan yang sungguh tidak mengenak kan. Aku melihat Alexa yang bergelayut manja di lengan Harris. Ku kira Harris tak akan membiarkan hal itu terjadi , tapi kenyataannya ...

Sudahlah kemudian aku melewati mereka berdua dengan tatapan terus mengarah ke depan. Ku dengar Harris menyerukan namaku.

Harris :"Hanna !!! Tunggu"

Seruannya tak ku hiraukan malah aku semakin mempercepat langkahku

Alexa :"sudahlah Harris. Kau kenapa mengejar gadis seperti dia. Lebih baik kau menghabiskan waktu bersamaku"

kata-kata Alexa yang berusaha membuat Harris berhenti sangatlah menusuk. Apa maksud nya dengan gadis 'seperti dia'

Harris :"aku lebih memilih menghabiskan seluruh waktu ku bersama Hanna daripada bersama mu Alexa"

Perkataan Harris barusan membuatku tersentak dan berhenti melangkah. Ada perasaan senang di sana saat Harris mengucapkannya . Tapi ada perasaan bahwa aku harus mengacuhkan nya. It's complicated

*****

Harris Pov

Harris :"aku lebih memilih menghabiskan seluruh waktu ku bersama Hanna daripada bersama mu Alexa" bentak ku pada Alexa.

Akhirnya gadis ini diam juga dan akupun melepas tangannya dari lenganku dan kemudian bergegas menyusul Hanna. Kulihat Hanna berhenti. Baguslah

Harris :"akhirnya kau berhenti juga Hanna. Aku lelah mengejarmu" kataku dengan nafas yang tersengal-sengal sambil memegangi kedua lututku.

Hanna:"siapa suruh kau mengejarku" kata nya dengan cuek

Harris :"entahlah. Hatiku berkata bahwa aku harus mengejarmu"

Hanna:"sudahlah kau membuang waktu ku" katanya yang langsung melenggang pergi. Tapi sebelum itu aku sudah menarik tangannya

Harris :"kenapa kau menjauhiku Hanna ?"

Hanna:"Lepaskan tanganku" katanya dengan nada memerintah

Harris :"tidak akan jika kau belum menjawab pertanyaanku"

Hanna:"aku tidak menjauhimu . Okay kau puas"

Harris :"jika tidak kenapa kau bersikap acuh padaku ?"

Hanna:"mungkin hanya perasaanmu saja"

Harris :"benarkah ?"

Yang kutanya hanya mengedikkan bahu. Sementara aku bingung harus berkata apa lagi

Hanna:"ehem. Sudah selesaikan ? Bisakah kau lepaskan tanganku itu sangat sakit bodoh"

Deheman dan perkataan nya barusan telah menyadarkanku. Ternyata benar aku masih menggenggam tangannya. Buru-buru aku melepaskan pegangan tanganku pada Hanna.

Harris :"eh iya maaf Hanna aku tak bermaksud seperti itu" kataku gugup. Kenapa juga aku bisa gugup ya ?.

Hanna:"sudahlah tidak apa-apa" kata nya sambil tersenyum.

Senyuman itu , senyuman yang sangat ku rindukan akhir-akhir ini. Apa yabg ku pikirkan ternyata aku benar-benar bodoh.

Hanna:"hey kenapa kau ? Sakit ya ?" tanya Hanna yang sedang memperhatikan ku

Harris :"eh tidak kok" jawabku dengan tersenyum kikuk

Hanna:"Hahaha sekarang kau terlihat benar-benar bodoh. Lihatlah wajahmu tadi. Sungguh lucu"

Hanna tertawa lepas. Tawanya ini juga yang ku rindukan darinya. Melihatnya tertawa aku hanya bisa tersenyum. Setelah tawanya reda ia berkata.

Hanna:"kenapa kau senyum-senyum begitu ?"

Harris :"Tidak. Aku hanya senang bisa membuatmu kembali tersenyum dan tertawa seperti semula"

Hanna hanya menatapku sambil tersenyum lalu membuka suara

Hanna:"Harris maaf ya jika akhir-akhir ini aku menjauhimu dan mengacuhkanmu. Padahal kau tak salah apa-apa"

Harris :"Tak apa. Lain kali jika kau ada masalah ceritakan saja pada ku"

Hanna:"yeah okay"

*****

Semoga suka sama ceritanya ya. Makasih yg udah baca :)

Pinky Promise Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang