#Part 18 : Pray & Pinky Promise

395 41 1
                                    

Hanna Pov

Hanna: "Thanks Harris"

Harris: "For ?"

Hanna:"For Anything"

Harris:"Ur Well. But you must thanked To Allah for your 'Good Life' " kata Harris seraya tersenyum ke arah ku.

Dia benar. Aku seharusnya berterimakasih atas semua yang telah Tuhan berikan padaku. Aku seharusnya bersyukur dengan Hidup ini.

Thanks God , Coz You always in beside me when I need You.

Akupun memejamkan mataku dan mulai mengucapkan beberapa kalimat pujian dan kupanjatkan do'a ku.

Hanna:"Allah I wanna thankyou for the Good Life. Thankyou for all of You've done to me. I always thankfull for it."

Harris:"Nice Praying"

Hanna:"Trimakasih Harris kau telah menyadarkanku"

Harris:"Tidak masalah"

Sekarang ini kita sedang menatap langit yang sama. Melihat pergerakan awan dan angin yang berhembus begitu menyejukkan hati. Kehadiran Harris di sini membuat perasaanku kembali tenang. Bahkan aku tak pernah merasa setenang ini sebelumnya.

»So , our life is like seasons that always Change day for day.

***

Harris Pov

Hanna:"Hey Harris" kata Hanna memanggilku

Harris :"Ya ?"

Hanna:"Thanks for being a good friend" katanya seraya menyungging senyuman di wajahnya

Harris :"It's okay. Ya... Kita teman"

entah karena apa aku mengucapkan kata 'Teman' dengan nada yang sedikit melemah.

Hanna:"Kau kenapa Harris ? Kenapa sekarang kau yang terlihat lesu ?" tanya Hanna dengan nada sedikit khawatir.

Harris :"Nothing. Aku hanya sedang berfikir"

Hanna:"Apa yg kau pikirkan ? Kau bisa ceritakan padaku"

Harris :"Tak apa. Bukan hal yang penting. Jadi , bagaimana perasaanmu sekarang ? Sudah lebih baik ?" kataku akhirnya mengalihkan topik pembicaraan

Hanna:"Yeah , I feel Better. And it's because of you"

Mendengar ucapannya aku menggeleng pelan sambil tersenyum

Harris :"Dengar , bukan aku yang bisa membuat perasaanmu lebih membaik , bukan aku juga yang bisa menyembuhkan luka di hatimu. Tapi yang bisa hanyalah waktu dan Tuhan"

Hanna:"Ya kau benar. Sudah berapa kali ya kau menyadarkanku ?"

Harris :"Entahlah memang kau hitung ?"

Hanna:"Ya tidak lah , hmm sudah berkali-kali mungkin" katanya sambil melihat ke atas mencoba mengingat-ingat. Haha Hanna terlihat lucu saat begitu.

Harris :"Kau jangan bersedih lagi ya Hanna"

Hanna:"Hmm baiklah" kata Hanna dengan sedikit nada keraguan di dalamnya

Harris :"Jangan buat orang lain khawatir lagi Han , kasihan Emily juga , dia pasti sedang bingung mencarimu sekarang"

Hanna:"Oh iya Emily , aku sampai lupa padanya. Dia pasti khawatir sekali"

Harris :"Maka dari itu ayo keluar dari persembunyianmu. Dan tunjukkan bahwa kau kuat"

Hanna:"Ya kau benar. Untuk sekian kalinya kau selalu benar"

Harris :"Sudahlah jangan kau pikirkan lagi. Biarkan waktu yang menghapus rasa sakitmu. Let the time wipped out the pain" kataku menyemangatinya

Hanna:"Baiklah.." dia menjawab dengan senyuman yang kembali merekah di wajahnya

Harris :"Pinky Promise ? You never cry again after this ?"

Hanna:"Yeah ... Pinky Promise"

Kamipun saling menautkan jari kelingking kami , pertanda bahwa kami sudah membuat perjanjian. Aku sungguh tak ingin melihat Hanna bersedih lagi ...

***

Hanna Pov

Setelah melakukan Pinky Promise yang tak berlangsung lama dengan Harris tadi , Akupun akhirnya berdiri dari dudukku dan memutuskan untuk kembali. Kali ini aku jadi meninggalkan 2 jam pelajaran hanya untuk menyendiri. Sebenarnya tidak benar-benar sendiri karna Harris juga ada di sini. Baiklah saat aku kembali pasti aku akan di omeli habis-habisan oleh guru dan tentu saja oleh Emily.

Hanna:"Umm Harris maaf ya gara-gara aku kau jadi melewatkan jam pelajaran" kataku dengan kepala menunduk karna sungguh aku tak enak hati dengannya

Harris :"Sudahlah lagipula aku juga butuh sedikit refreshing"

Hanna:"Tapi kan tetap saja aku jadi merasa bersalah"

Harris :"kenapa harus merasa bersalah ? Kan aku tadi yang mengejarmu bukan kau yang memintanya bukan ? Jadi tidak usah merasa bersalah seperti itu" kata Harris dengan nada yang santai

Hanna:"Baiklah Thanks"

Harris :"No Prob. Lagipula 5 menit lagi sudah akan bel pulang. Jadi kita tak akan di hukum oleh guru"

Hanna:"Ya semoga saja seperti itu"

Aku dan Harris pun akhirnya berjalan menuju kelas dengan langkah yang sedikit kita perlambat agar tidak bertemu guru kami saat tiba di kelas. Aku bersyukur hari ini , setidaknya bebanku kali ini bisa sedikit berkurang karna perkataan Harris barusan. Aku senang bisa mengenalnya. Awalnya ku kira dia sama dengan Justin , tapi dugaanku salah.

He's better and maybe he can fix this pain...

*****

Vote+Comment Please JJ's...
Give this story Feedback :)

Pinky Promise Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang