13. Teror

594 47 2
                                    

(3rd P.O.V)

Setelah membunuh satu isi rumah milik Lordya, rombongan [Y/N] pun kembali ke mansion. Seperti biasa, jika [Y/N] dikendalikan kekuatan gelapnya pasti akan tak sadarkan diri. Dengan teleport milik Ben.

Sesampainya di Mansion

[Y/N] membuka matanya secara perlahan. Ia sekarang berada dikasur yang berukuran queensize dikamarnya.

[Y/N] mencoba untuk duduk akan tetapi, kepalanya masih terasa sakit.

Drrt drrt

Iphone milik [Y/N] bergetar. [Y/N] mengambil Iphonenya yang berada di saku hoodienya.

"Sepertinya ada pesan"gerutu [ Y/N] dengan suara yang masih lemas.

[Y/N] membuka pesan tersebut. Terdapat pesan dari nomor yang tidak dikenali

11.00 pm

Hey, sudah lama aku tak menghubungimu, sepertinya kau berulah. Aku ingin kau melakukan hal tersebut pada sahabat-sahabat lamamu.

[Y/N] sangat bingung, siapa yang mengirim pesan jam 11 malam? Gila. Dan lagi, apa maksud dia? Melakukan hal yang sama? Pada sahabat lama?

'Tch, apa sih maksud dia? Melakukan hal yang sama? Apa-apaan coba"gerutu kesal [Y/N]. Lalu [Y/N] melempar Iphonenya sembarang di atas kasur.

"Kau terlihat kesal" Akashi tiba-tiba sudah bersandar ditembok kamar [Y/N].

[Y/N] tersentak kaget. 'Sejak kapan si absolute ini disini?'pikir [Y/N] yang keheranan.

"Sejak tadi" Akashi seperti terlihat membaca pikiran [Y/N]. "Ada yang menerormu?"tanya Akashi sembari menghampiri [Y/N].

"Ya" jawab singkat [Y/N]. Manik [E/C] milik [Y/N] tertuju pada Iphonenya.

"Mana Iphonemu?"tanya Akashi yang tatapan matanya seperti mengintrogasi.

[Y/N] memberikan Iphonenya pada Akashi. Dia tak tau apa yang dioikiran Akashi.

Jemari jemari tangan Akashi mulai bergerak, menuliskan sebuah pesan pada peneror. Amarah terlihat dari raut wajahnya.

"Sudah ku balas pesan dari peneror itu" ujar Akashi sembari memperlihatkan pesan yang ia tulis.

Hoy Baka, kau baka atau aho? Berani-beraninya menggangu [Y/N]-san. Jika aku berhasil menangkapmu, aku akan memotong-motong jemari tanganmu menggunakan guntingku ini.

Dan satu lagi, jangan kau dekati sahabat [Y/N]-san, atau ku bunuh kau.

[Y/N] membacanya dengan seksama. Akashi sungguh tegas jika menghadapi masalah. [Y/N] menghembusan nafas lega. Jika tidak ada Akashi, dia harus membalas pesan apa pada peneror aneh itu.

Drrt drrt

Iphone milik [Y/N] kembali bergetar. Terdapat pesan balasan.

Hey, jangan menjadi orang lain [Y/N]. Aku tau itu kau.

"Dia membalas?"tanya Akashi. [Y/N] hanya mengangguk dan memberikan Iphonenya pada Akashi.

"Hhh"Akashi menghela nafas. "Aku akan menelefon dia saja, jika dia mau bersuara, dia hanya iseng mengerjaimu, jika dia tidak bersuara, dia memang benar-benar menerormu"lanjut Akashi yang memencet tombol telefon.

Telefon itu diangkat oleh sang penerima telefon. Hanya ada desiran angin yang berhembus dan suara nafas seorang itu.

"Siapa kau? Jangan meneror [Y/N]-san. Jika kau meneror lagi, aku akan membunuhmu"ancam Akashi dengan nada kesal.

Tapi, seseorang tersebut membisu. Tidak ada jawaban darinya.

"HOY, ANDA SIAPA?"teriak kesal Akashi.

"..."

"Tch, membuang waktu" Akashi langsung menutup saluran telefon ke orang tesebut.

"Ada jawaban?"tanya [Y/N] yang sangat khawatir.

"Tidak"jawab singkat Akashi. Wajahnya terlihat kesal sekali. Emosi sudah menguasai dirinya.

"Akashi..."panggil [Y/N] dengan nada lirih.

"Apa?"saut Akashi dengan nada yang masih kesal.

"Aku takut, aku takut aku tidak bisa melindungi para sahabatku, aku takut tidak bisa melindungi kalian, aku takut aku tidak bisa,-"

"Tidak perlu takut, ada aku disini. Aku dan kawan lainnya yang siap melindungimu. Kau tahu? Kau ini gadis yang baik, kuat, dan berkarisma. Jangan takut pada orang tersebut. Takut lah pada Tuhan"potong Akashi yang langsung memeluk [Y/N] dengan hangat.

[Y/N] menangis di pelukan Akashi. "Hiks... Akashi... hiks"isak tangis [Y/N].

Akashi melepas pelukannya dan memegang kedua pipi hangat milik [Y/N] yang masih kotor oleh darah.

"Hey, jangan menangis, kau adalah wanita kuat! Jangan sia-siakan air matamu itu!"ujar Akashi.

Akashi menghapus air mata yang jatuh di pipi [Y/N] dan mengusap mata basah milik [Y/N].

"Sudahlah, jangan menangis ya"

***
Hohoho~
Author kembali
Author cuman bilang kalau pemain yang tandanya **** cmn OC aja.

Bye bye author kealam author dulu.

Akashi : bye sayang

Author :*dalam hati* KYAAAAAAA!!!

Psychopath LovesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang