(3rd P.O.V)
Fajar yang dingin, sunyi yang mencengkram di lorong gelap mengisi suasana aura sang pembunuh.
"Kumohon, jangan, aku minta maaf [name], aku salah"
Suara minta ampun yang dilontarkan dari seorang gadis yang sudah terpojok oleh gadis lainnya yang membawa sebuah gunting.
"Terlambat"
Crasss
Semakin dekat maut gadis tersebut. Gunting milik [name] yang siap mendarat di mana saja. Ya, gadis yang membawa gunting tersebut bernama [full name]. Hasrat untuk membalas dendamnya semakin tinggi jika gadis di hadapannya terus meminta ampun.
"Sebelum aku mengambil nyawamu secara perlahan, aku ingin tanya sesuatu. Mengapa kau sangat benci terhadap game? Game bisa membuatmu puas, game tak salah, tapi mengapa semua orang yang membenci game membuat gamers bodoh? Kenapa?"tanya [name] secara bertubi tubi.
"... a-aku tak ta-tau..."jawab gadis itu dengan ragu.
"Ku tanya sekali lagi, KENAPA ORANG MEMBENCI GAME? KENAPA?"ulang [Name] yang kali ini berteriak.
"A-"
"Dan, ke-kenapa kau memfitnah diriku cupu ha? Ka-kau juga merebut orang yang kusuka. Hahaha itu lelucon yang sangat lucu Gilberty. Lucu sekali sampai-sampai aku ingin MEROBEK MULUTMU!!!!!"teriak [name] dengan kesal. [Name] langsung merobek mulut yang diketahui bernama Gilberty.
"ARGGHHH"
"Itu untuk memfitnah dan menjelekkanku"
Cep
[Name] menancapkan guntingnya di mata Gilberty dengan kasar.
"Itu untuk merebut orang yang kusuka""Hiks a-aku mohon"tangisnya.
"Tidak ada kata ampun padamu Bil" ujar [name]
CROOOT
Gunting milik [name] pun menacap pada jantung Gilberty. Darah Gilberty bercipratan kemana-mana termaksut di baju seragam milik [name].
Gilberty hanya kejang sebentar dan nyawanya sudah melayang. Mungkin hati [name] sudah puas akan dendamnya.
"Itu untuk menghancurkan perasaanku"kata kata terakhir untuk Gilberty yang terucap dari mulut mungil milik [name].
.
.
.
.
.
.
.Sudah tujuh hari setelah [name] membalaskan dendamnya terhadap Gilberty. Sejak kejadian itu [name] merasa dibuntutin oleh seseorang. Tapi [name] tidak peduli.
[name] berjalan mengarah ke kelasnya yaitu kelas 2-A. Dia berjalan malas ke bangkunya sambil memainkan PSPnya. Game yang dia suka Basara Heroes. Tapi entah mengapa game itu merasa janggal dan menyenangkan.
KRIIIING
bunyi bel masuk. [Name] masih memainkan PSP nya. Karena semua guru sudah terbiasa akan kelakuan [name].
Bu Skivictore membawa salah satu murid dengan surai pirang sambil memainkan sebuah PSP yang sama seperti [name].
"Anak-anak, kita kedatangan murid baru. Jangan menganggap dia aneh, dia memang seorang gamers akan tetapi dia memiliki nilai tinggi. Dia bernama Ben Drowned." jelas Bu Skivictore.
"Ya bu"jawab serempak anak sekelas kecuali [name] yang masih memainkan PSPnya.
"Nah Ben, silahkan duduk di sebelah perempuan yang sedang bermain PSP."suruh Bu Sikivictore.
Ben hanya mengangguk iya dan berjalan menuju bangku yang dimaksud guru tersebut.
"Hai"sapa Ben yang melihat [name] yang asyik bermain PSP.
"Hn"jawab singkat dan tak pasti yang dilontarkan dari mulut [name].
"Kau tidak memperhatikan pelajaran?"tanya Ben dengan hati-hati.
"Tidak"
"Mengapa?"
"Itu bukan urusanmu, lagi pula kau saja baru kenal denganku dan tak tau namaku. Enyahlah saja"jawab [name] yang terbilang kasar itu.
"O-oh, namamh siapa?"tanya Ben.
"[Full name], sekarang diamlah dan perhatikan pelajaran yang menurutmu penting itu"jawab [name] yang masih asyik bermain.
"Kau suka game?"
"Ya"
"Kau punya Xbox dirumah?"
"Hn"
Ben mengambil sesuatu dari dalam tasnya. "Kalau kau mau, mainkan game ini"tawar Ben.
[Name] mempause gamenya dan memperhatikan game yang di berikan Ben. "Untukku?"tanya [name].
"Ya"
"Thanks"
[Name] mengambil yang diberikan Ben padanya. Dan melanjutkan bermain gamenya.
.
.
.
.
.
.
Malam tiba. Lolongan anjing tetangga berbunyi sangat keras. [Name] memperhatikan sampul game. "Game macam apa ini? Mask Majora?"bertubi-tubi [name] melontarkan pertanyaan.
"Masa bodo"[Name] pun memainkan permainan tersebut. Di game tersebut ada 'Load game'
Tanpa berfikir panjang [name] menekan tombol 'load game' tersebut. Menunggu loading, [name] mengambil camilan dan gunting kesayangannya jaga-jaga saja karena dia merasa ada yang janggal pada game yang di berikan Ben.Game yang ditunggu [name] sudah tidak loading. [Name] pun bermain dengan santai sambil memakan snake kesukaannya. Seseorang muncul dengan rambut pirang, berakainan kurcaci berwarna hijau dan
matanya seperti ghoul."Haha lucu, matanya seperti ghoulnya Touka. Dan tunggu, rambutnya, dan ukuran badannya seperti... BEN!?" [Name] segera menyambar guntingnya. Orang yang berada di tv nya keluar.
"Kau sangat sigap"
"Ha? Kau Ben kan?"tanya [name] yang memegang gunting kesayangannya dengan santai.
"Ya aku Ben"jawab Ben. Ya itu adalah Ben versi psychopath.
"Lalu, kenapa kau muncul dari tv ku ha? Tidak mengenakan saja, aku sedang asyik main tau. Dan lagi, mengapa kau bisa seperti ghoul? Kau digigit oleh Rize?"tanya [name] yang bertubi-tubi.
Ben menyeringitkan alisnya, dia tak paham apa yang dikatakan [name]. "Hahaha, kau bodoh sekali"ejek Ben.
"Ha?"
"Aku, aku hanya ingin bilang. Aku sudah mengenalmu lebih lama sebelum aku datang kesekolah" ujar Ben yang berdiri dihadapan [name].
"Dan? Apa urusanmu dengan perkataan itu?"tanya [name] dengan heran.
"Aku selalu mengintaimu"lanjut Ben.
"Pantas"gerutu [name].
"Aku memaksa pemimpinku ah tidak, Slendy untuk bersekolah denganmu"
"Slendy? Slenderman?"tanya [name].
Ben hanya mengangguk. "Dan, aku ingin mengatakan, aku cinta kamu, mau kah kau menjadi pacarku? Dan ikut organisasiku?"tawar Ben sambil mencium punggung tangan [name].
[name] luluh dengan perkataan Ben. [Name] berdiam diri memikirkan keputusannya. "Ya, aku menerima tawaranmu"
.
.
.
.
.
.
.
.
Omake~"Hoi! Kita kedatangan anggota baru dan dia adalah kekasihku! Aku bukan jomblo lagi..... yay!"sru Ben yang membuyarkan suasana keheningan di mansion.
"WHAAAAAT!?"teriak penghuni mansion karena shock.
***
Bentar ya yg req Jef... author bingung ok
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath Loves
Fanfiction[Y/N] diperebutkan oleh 7 cowok. Semua cowok itu rela melakukan apa saja. Walau [Y/N] bersikap dingin pada mereka, mereka tetap mengejar [Y/N]. OC: Firman as Alexander Fordio James Jeff the Killer as Jeff The Killer Ben Drowned as Ben Drowned Akashi...