2

5.4K 330 20
                                    


From: Iram

Slam sama bu cit yh...

Yoga medesah malas membaca pesan singkat dari sahabatnya itu.

Dasar tuh kutu kupret, bolos nggak ngajak-ngajak! batin Yoga.

"De, Iram bolos" ujar Yoga pada Ade yang duduk di sebelahnya.

"Lah? katanya dia lagi malas" tanya Ade keki.

"Tau tuh si labil!" balas Yoga sama kekinya, tau begini mereka juga ikut bolos. Sekarang mana sempat mereka cabut, apalagi diliatnya bu Citra sudah memasuki kelas.

"Kemana lagi Iram?" tanyanya begitu sadar bangku keramat milik Iram yang kosong.

"Bolos bu, Iram titip salam aja buat ibu" jawab Yoga masih keki karena ditinggal bolos.

"Dimana dia sekarang?" tanya bu Citra marah.

"Saya nggak tau bu" jawab Yoga lagi.

"Telpon dia, suruh kembali ke kelas sekarang juga" perintah bu Citra.

Yoga menurut dan mulai menghubungi Iram, tapi langsung dimatikannya begitu mendengar suara Iram yang mengatakan lagi nggak pengen di ganggu di seberang sana. "Nggak aktif Bu" ujar Yoga, Bu Citra hanya memijit pangkal hidungnya pusing, kapan si bandel satu itu bisa tobat?

"Yasudah, buka buku kalian"

Sementara itu di tempat lain, tepatnya di atap sekolah, Iram masih menatap ponselnya, pada pesan yang diterimanya waktu jam istirahat kedua tadi.

Pesan dari Taeya...

Gadis itu pasti melihatnya merokok tadi.

Iram menghembuskan nafasnya keras, itu adalah pesan keduanya dari Taeya setelah selama beberapa bulan belakangan ini selalu dia yang menghubunginya, walaupun baik SMS dan juga teleponnya nggak pernah mendapat respon dari gadis itu.

Pikirannya melayang ke lima tahun yang lalu, waktu peristiwa itu terjadi... peristiwa yang memaksa Iram untuk meng-klaim Taeya jadi pacarnya dan cowok itu juga bahkan berjanji bakal nikahin Taeya kalau waktunya tiba nanti.

Tapi cuma sebatas itu, karena setelah peristiwa itu juga Iram nggak pernah lagi berani menemuin Taeya secara langsung, cuma hadiah-hadiah beserta surat untuk Taeya yang datang setiap bulannya dari Iram, sisanya cowok itu cuma bisa menjaga Taeya dari kejauhan, memastikan kalau gadis itu baik-baik saja.

Iram juga nggak pernah tau tanggapan Taeya seperti apa tentang keputusan sepihaknya mengenai hubungan mereka, yang Iram tau Taeya selalu nerima semua hadiah dan surat dari Iram yang datang untuknya.

Sampai beberapa bulan yang lalu Taeya jadi murid baru di sekolahnya...

Iram benar-benar kaget waktu ngelihat Taeya, awalnya dia pikir sedang berhalusinasi waktu melihat gadis itu pertama kali. Tapi pesan pertama dari Taeya akhirnya meyakinkan Iram kalau Yaya'nya itu memang bersekolah di sekolahnya sekarang.

From:085794xxxxxxx

Ini Taeya..

Kalau aku memang pacarmu, tlong jngan tegur aku disekolah,

Anggap aja kta nggak kenal..

Iram memang selalu menyelipkan nomornya di setiap surat yang dikirim untuk Taeya, berharap suatu hari gadis itu bakal menghubunginya, dan seperti harapannya akhirnya pesan itu datang.

Tanpa permintaan dari Taeya pun sebenarnya itu yang akan dilakukan Iram.

Berpura-pura untuk nggak mengenal gadis itu.

To you I belongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang