13

3.7K 177 8
                                    

"Tey... pulang bareng aku yah" Adit menghampiri Taeya yang sibuk memberesi perlengkapannya.

"Aku kan biasanya sama Desti Dit" balas Taeya tidak enak.

"iya aku tau, makanya aku udah ngomong sama Desti, dia bilang sih terserah kamu"

Taeya menggigiti bibirnya bingung.

"Kamu udah sering nolak aku loh Tey, masa yang ini juga aku ditolak lagi" lanjut Adit.

" Gimana yah Dit..."

"Tey, please..."

"Aku nggak enak ngerepotin"

"Aku nggak mungkin segencar ini kalau emang ngantar kamu pulang itu ngerepotin"

Akhirnya dengan berat hati, Taeya mengangguk. Dia udah nggak peduli lagi bakal gimana nanti reaksi Adit begitu tau kalau dia ternyata adalah anak panti asuhan. Toh Adit juga kan yang memaksa.

"Nah gitu dong" ujar Adit sumrigah.

Dalam perjalanan, Adit terlihat berusaha membuka obrolan sedangkan Taeya sibuk tegang memikirkan bagaimana reaksi Adit nanti begitu tau kalau dia sebenarnya adalah yatim piatu.

"Tey..."

"Yah?" Taeya menoleh pada Adit yang sedang mengemudikan mobilnya.

"Kamu kok kayaknya tegang banget, kenapa?"

Taeya cuma menggelengkan kepalanya sambil tersenyum tipis.

"Kamu nggak penasaran siapa sebenarnya yang moto kamu?" Tanya Adit lagi, senyum tipis Taeya langsung hilang seketika mengingat kejadian di lapangan tadi.

Dia nggak habis pikir, sepertinya Iram punya kekuatan untuk membaca pikirannya. Sebenarnya Taeya tetap berniat akan menolak hadiah untuk pemenang lomba itu, dia nggak peduli mau dikemanakan hadiah itu, kalau Iram nggak mau nerima, dia juga tidak. Toh hadiah itu memang bukan haknya.

Tapi lagi-lagi, Iram berhasil membuatnya tidak punya pilihan.

From : Iram

diambil sendiri yh Ya'...

Nggak perlu aku kn yg naik k pnggung buat

ambil hadianya trus ngasih ke km?

Begitu isi pesan dari Iram yang membuat Taeya akhirnya naik keatas panggung dan menerima hadiah itu dengan hati dongkol setengah mati.

From : Iram

Hdiahnya duit yh Ya'?

Ckup buat beli tupai terbngnya nggk?

Saking dongkolnya Taeya membalas pesan terakhir dari Iram itu.

To: Iram

Berhenti hubungin aku!

Gadis itu semakin jengkel begitu kembali membaca balasan dari Iram.

From: Iram

Jangan marah lama2 sama

pacarnya ya' L

"Tey.."

"Yah..." Taeya tersentak dari lamunannya "Sorry Dit, aku malah jadi mikir siapa yah orang itu" bohong Taeya.

"Iram Tey" ujar Adit sambil tetap focus mengemudikan mobilnya.

"Hah???"

Sepertinya Taeya butuh stok jantung untuk malam ini, dia sudah terlalu banyak dibikin kaget.

To you I belongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang