[Sebelas]

4K 185 2
                                    

Berpakaian biasa saja, Karine siap menemui keluarga Adrick yang sudah ada di bawah untuk makan malam. Setelah memoleskan wajah dengan tipis, pintu diketuk dengan pelan. Muncullah Adrick di depan pintu dengan tatapan yang datar. Tidak seperti Karine yang tidak dapat menyembunyikan kekecewaannya. Ini pertama kalinya ia menangis lagi bukan dengan alasan karena seseorang di masa lalunya. Tetapi karena orang yang entah dengan teganya memporak-porandakan hatinya. Padahal orang itu hanya bosnya. Mungkin ia terlalu takut dipecat. Bila ia dipecat, ia tidak akan mampu membayar biaya rumah sakit ayahnya. 

Adrick diam melihat penampilan Karine, ia memberikan kotak berwarna silver dan meminta Karine masuk dan kembali bersiap-siap. Karine melebarkan matanya saat melihat gaun selutut berwarna putih bercampur soft pink yang sangat indah. Begitu pula flatshoes yang sangat pas dengan kakinya. Ia juga mengenakan gelang yang terdapat di kotak itu.

Karine membuka pintunya dan melihat Adrick sudah di depan menunggunya. Ia yang sedang melihat ke arah lain, mengalihkan pandangannya kepada Karine. Matanya melebar, sepertinya ada kerinduan disana? Karine tidak tahu. Adrick menuntunnya menuju meja makan yang besar, masih di lantai yang sama dengan kamarnya. Sepertinya mereka memang sering datang makan bersama di rumah Adrick untuk berkumpul. Terdapat orang-orang ramai sedang duduk dan berbincang-bincang. Ada tiga perempuan dan tiga laki laki. Salah satu dari laki-laki di sana duduk di tempat khusus kepala keluarga. Karine menebak-nebak bahwa pria itu pasti komisaris di tempat bekerjanya, tidak lain adalah ayah dari Adrick. Alias bosnya bosnya.

Salah satu wanita muda yang sedang duduk berbincang-bincang, mengalihkan perhatiannya ke arah mereka yang sedang berjalan ke sana. Wanita muda itu sepertinya baru berumur 20 tahun. Kalau tebakannya benar, maka Karine lebih tua lima tahun darinya. Sekali lagi, tatapan itu kembali ditujukan padanya. Tatapan kekagetan yang tidak dapat disembunyikan dan tidak percaya kembali padanya.

"Lissa!" Ujar wanita itu langsung berlari ke arah Karine dan memeluknya erat. Karine hampir saja terhantam ke belakang, tapi dengan cepat ia mempertahankan posisinya. Seketika semua orang yang duduk di meja makan, kecuali si kepala keluarga langsung melihat ke arah mereka berdua. Tepatnya Karine.

"Ka-Kamu-" Ujarnya kaget menatap Karine. Sedangkan ia malah benar-benar bingung dengan situasi di sini. Tiba-tiba tatapan kerinduan itu menghilang saat ia melihat Karine dengan jelas. "Kau bukan Allyysa" Gumamnya pelan sambil melepaskan genggaman tangannya.

"Kau benar" Ujar Adrick membenarkan pernyataan wanita muda ini. "Perkenalkan, dia Karine Arlyson. Teman dekatku" Ujarnya sambil tersenyum tipis pada semua orang yang sedang menatap mereka. Teman? Aku tidak sanggup berteman denganmu, Son. Apalagi berteman dekat. Ujar Karine dalam hati.

Karine diiring oleh Adrick menuju duduk di salah satu kursi, lelaki itu kemudian duduk di sebelahnya. Meski bingung, mereka tetap diam dan tidak ada yang membuka suara. Sampai seorang wanita paruh baya yang duduk dekat sang kepala keluarga angkat bicara. "Kamu bukan Allyysa?" Tanyanya pada Karine. Harapan tergambar dengan jelas dari matanya. Anggukan memberikan jawaban pasti. Seketika itu, harapan itu seakan lenyap dari pandangan Karine. "Baiklah, Karine. Makanan sedang disiapkan. Kami harap kamu bersedia menunggu" "Tentu saja tidak masalah, Mam" Ujar Karine tulus. Tentu saja ia akan menjawab demikian. Tidak mungkin ia mengatakan tidak. Melihat bahwa ia adalah istri dari komisaris tempatnya bekerja. Istri bosnya bosnya. Karine jadi pusing sendiri.

"Apa motifmu?" Tanya seorang wanita yang sepertinya sudah berumur 30 tahunan. Lebih tua dari Adrick. Karine menatapnya penuh tanya. "Apa kau melakukan operasi wajah?" Tanyanya langsung. Menohok hati Karine yang kaget dengan pertanyaan yang sebenarnya lebih ke tuduhan. Ingin sekali ia menjawabnya, tapi bibirnya malah diam. Tidak dapat menjawab apapun. Semua orang juga hanya diam dan melihat saja.

Unlock My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang