03

1.7K 134 0
                                    

Erhhh

Dasar cewek gak mau kalah! Udah kalah juga gak mau ngaku!

Bagas semakin geram saja dengan tingkah laku musuh bebuyutannya itu. Selama satu tahun ia selalu dihantui masalah dengan si Cat.

Sebenarnya dibenaknya ada keinginan untuk berdamai dengan Cat saat ia sudah lelah bertengkar. Tapi keinginannya itu selalu musnah setiap ketemu Cat, karena dia selalu naik darah setiap bertemu dengan Cat. Begitu juga dengan Cat.

"Prince Bagas..."

Ah! Ini lagi satu orang yang paling dibenci Bagas! Bahkan, ia lebih membenci orang ini dibandingkan Cat. Siapa lagi? Mila si cewek centil.

Bagas menghela nafas lalu mencoba kabur dari Mila. Namun, tangan Mila lebih dulu sampai dilengan Bagas sebelum Bagas pergi.

"Mau kemana sih? Buru-buru banget."

"Mau ke asrama! Ngantuk! Mau tidur!"

"Ih, Bagas. Gak bagus tau tidur jam segini. Mendingan kita jalan-jalan aja yuk. Ke taman sekolah yuk?!"

"Suka-suka gue! Mendingan tidur dari pada jalan sama lo!"

Bagas melengos pergi meninggalkan Mila.

Lagi-lagi seperti itu!!!

°°°

Hari sabtu.

Yeay, ini hari free di SMA SBS. Di SMA SBS ada yang namanya hari free disetiap hari sabtu dan minggu. Kalau di hari free itu semua anak murid bebas dibolehin kemana aja keluar asrama. Boleh pulang, boleh juga jalan-jalan. Tentu, itu hari yang ditunggu-tunggu semua anak murid!

Hari ini rencananya Cat akan bertemu dengan teman lamanya, Dandi. Lebih tepatnya...mantan pacarnya di SMP. Jujur, sampai sekarang...Cat belum bisa melupakan Dandi. Namun, ia menyimpan perasaannya sendiri, tidak mungkin dia mengaku kepada Dandi bahwa ia belum bisa melupakan Dandi. Gengsi shayyy!

Awalnya Cat juga kaget pas dia nerima WA dari Dandi yang ngajakin ketemuan. Udah lama banget padahal mereka gak kontekan. Tapi, Cat seneng banget! Dia langsung mengiyakan ajakan Dandi. Dan sekaranglah mereka akan bertemu.

Cat sudah menunggu Dandi di kafe yang telah mereka janjikan. Cat mengetuk-ngetuk meja dengan jari-jemarinya. Ia sudah tidak sabar menunggu kawan lamanya itu, jujur, Cat sangat merindukannya.

Cat langsung sumringah ketika melihat seorang pria berparas tampan, bertubuh tinggi, berkulit putih, berambut pirang yang mendekatinya.

"Hai Cat."

Cat tersenyum, "Hai, Dandi. Ayo duduk."

Dandi duduk dikursi yang ada dihadapan Cat. "Gimana kabar lo?"

"Gue...baik. Lo gimana?"

"Gue juga baik kok."

Dandi mengangkat tangan kanannya, memanggil pelayan kafe. Pelayan kafe pun langsung datang seperti besi yang tertarik magnet.

"Coffe latte nya satu ya. Lo mau apa, Cat?"

Cat berdehem, "Gue Vanilla latte deh."

"Oke, coffe latte satu, vanilla latte satu?" pelayan kafe mengulang pesanan Cat dan Dandi.

Setelah itu, pelayan kafe pergi meninggalkan Cat dan Dandi.

"Jadi gimana nih, ada apa lo ngajakin gue ketemuan disini? Tumbenan amat."

"Nanti aja deh ngomongnya nunggu orangnya datang."

Cat bingung, "Emang kita masih nunggu orang lagi?"

"Iya."

"Oh okay."

"Gimana disekolah asrama lo? Nyaman kan?"

Cat berdehem, mencoba berfikir, dia sendiri juga tak tau dia nyaman atau tidak tinggal di asrama. "Gimana ya, di asramanya sih nyaman. Tapi, ada yang bikin gue gak nyaman."

"Oh ya? Apa?"

"Tuh, si Bagas."

"Bagas? Kenapa? Dari namanya sih kelihatannya keren tuh orang."

"Iya sih, orang-orang rata-rata beranggapan begitu. Bagas itu cowok tenar disekolah gue gitu. Banyak banget cewek-cewek yang naksir sama dia, malahan ada yang sampai fanatik banget lagi naksirnya. Tapi yang bikin gue sebel itu, tingkahnya! Ew, sumpah deh, sok kecakepan banget!!!"

"Iya? Lo gak suka sama dia? Dia kan cakep banget tuh kayaknya."

Ih, Dandi gimana sih, gue kan sukanya sama elo!!!

Cat tertawa garing "Engga lah."

"Jangan-jangan nih, lo belum move on ya dari gue." goda Dandi.

Cat pipinya langsung memerah. Sialan ketangkep basah!!!.

"Dih, apaan sih lo! Pede banget."

Tiba-tiba seorang perempuan yang sepertinya sebaya dengan Cat menghampiri Cat dan Dandi.

"Hai sayang.."

Hah? Sayang?

"Eh, kamu lama banget sampenya?"

"Iya sayang, maaf ya, aku kejebak macet tadi."

"Oh yaudah, nih kenalan dulu sama teman aku."

Perempuan itu mengulurkan tangannya, "Hai, gue Clara, pacarnya Dandi."

Pacar? Jadi....Dandi udah punya pacar baru? Jleb!!! Cat benar-benar terkejut. Dia kira, hubungannya dengan Dandi akan kembali lagi. Tapi..sekarang..semuanya musnah!! Ah Cat tidak bisa mengerti keadaan ini.

Rasanya Cat ingin sekali menumpahkan kekecewaannya lewat airmatanya, tapi, tidak! Dia tidak boleh! Tidak boleh terlihat lemah dimata orang lain. Apalagi...didepan Dandi!

Cat berusaha menahan airmatanya agar tidak jatuh. Tegar.

Cat tersenyum sendu sambil menjabat tangan Clara. "Cat."

"Jadi, gini Cat, Ayahnya Clara tuh butuh model. Jadi, dia ngadain casting gitu. Tiba-tiba aja gue kefikiran sama lo, lo kayaknya cocok deh buat jadi modelnya. Lo berminat gak? Banyak kok yang ikutan."

Jadi...cuma masalah casting? Whatever!! Gue gak perduli sama casting!!

"Gue gak bisa ikutan."

Cat bersiap untuk pergi dari sana. Dia sudah tidak tahan lagi. Dia tidak mau air matanya terjun didepan wajah Dandi.

"Cat lo mau kemana?"

"Balik ke asrama! Ada urusan mendadak. Duluan ya!"

Cat pergi begitu saja dari kafe. Terserah!!!

"CAT, MINUM LO KAN BELUM DATANG?"

Argh.

Terserah!!! Cat tidak perduli lagi. Disaat seperti ini bisa-bisanya Dandi masih memikirkan minuman? Geram rasanya.




>>>>Next<<<<

Like dan komen ya sebelum lanjut ke page berikutnya.

Follow akun wattpad: rhmbllghn
Follback just ask me.

BAPER (Jariana)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang