12

1.3K 108 0
                                    

Bagas baru saja membeli nasi goreng untuk Cat, namun, ketika ia ingin buru-buru untuk ke klinik, si Mila menghampirinya.

Mendadak mimik Bagas berubah menjadi malas.

"Prince! Gue kangen banget sama lo."

Terus gue perduli gitu? Batin Bagas.

"Gas, kok lo diem aja sih? Lo gak kangen apa sama gue?"

Idih, males banget! Ngapain gue kangen sama orang beginian. Batin Bagas lagi.

"Gas, akhir-akhir ini kita ja---"

"Maaf ya Mil gue lagi buru-buru! Mau ke klinik."

"Ah? Ke klinik? Lo sakit? Sakit apa? Yang mana yang sakit? Em---"

"Bukan gue! Tapi pacar gue!"

Mila melongo, "Pacar lo? Ah? Siapa? Em---oh! Si Cat barbie pasar itu?"

"Cat bukan barbie pasar. Jangan asal ngomong."

"Ya terserah lah! Emang dia sakit apaan sih? Ah palingan dia carmuk doang tuh sama lo Gas."

"Eh, Cat beda ya sama lo."

Mila mengerutkan dahi, "Maksud lo gue carmuk gitu?"

Bagas mengangkat bahunya.

Tiba-tiba Fani datang menghampiri keduanya. "Gas, lagi ngapain lo sama Mila? Selingkuh ya? Gue bilangin nih sama Barbie Cat."

"Eh kaga! Mana mungkin gue selingkuh sama dia. Dari tadi juga gue mau pergi, eh dia nahan gue mulu! Padahal gue buru-buru."

"Buru-buru? Mau kemana emang?"

"Klinik, Cat sakit."

"HAH? CAT SAKIT?" Fani langsung terkejut. Yaiyalah, bagaimana bisa teman satu kamarnya tidak tahu?! "Sakit apaan? Kok gue gak tau?"

"Iya tadi gue nemuin dia pinsan ditengah taman, terus gue bawa dia ke klinik."

"Lo gendong dia? Ah sweetnyaaaa" Fani sengaja memanas-manasi Mila.

Mila sudah manyun saja sedaritadi.

"Yaiyalah, gimana lagi."

"Kok dia bisa pinsan?"

"Iya ternyata maagnya kambuh akibat dia belum makan dari kemarin, makanya ini gue beliin dia nasi goreng."

"Ah sweetnyaaaa. Eh btw, bukannya, lo sama Cat abis JALAN kemarin? Emang gak makan?" Fani sengaja menekankan kata 'jalan' sambil melirik Mila.

Mila semakin naik darah saja. Argh.

"Iya, kemarin gue tawarin makan, dia malah pesen minum doang."

"Dih songong ye tuh orang, yaudah yuk jenguk si Cat."

"Yo."

Bagas dan Fani pergi dari sana meninggalkan Mila.

"Lah? Kok gue ditinggal sendirian? WOI PRINCE BAGASSSS! WOI!!! Ah, ditinggalin mulu gue!" gerutu Mila.

°°°

BRUG!!!

"BARBIE CAT!!! Lo kenapa woi? Pake masuk klinik segala. Lo baik-baik aja ya kan? Lo udah baikan? Makanya kalau udah tau punya penyakit maag tuh jangan telat makan! Songong sih lo jadi orang! Panik nih gue panik!"

Cat hanya menganga lebar saja mendengar semua ocehan-ocehan Fani.

"Duh, Fan. Orang gue gak apa-apa. Lebay lo "

"Udah udah, nih mendingan lo makan dulu. Mau gue suapin?" Bagas menyodorkan sebox nasi goreng.

Entah kenapa hati Cat geli saat Bagas menawarinya untuk disuapi. Cat menyadari, sebenarnya Bagas adalah orang yang sangat baik, berhati mulia, dan penyayang. Apalagi kalau sama anak-anak. Idaman para cewek banget! Astaga Cat, apa yang dia bilang tadi? Cat buru-buru menggelengkan kepalanya.

"Kenapa lo geleng-geleng? Gak mau makan? Atau gak mau gue suapin?"

"Eh, anu, mm, gak mau lo suapin lah, mana mungkin gue gak mau makan. Orang gue lapar." ujar Cat lansung merebut nasi dari tangan Bagas dan langsung melahapnya sampai habis.

°°°

Malam harinya di kamar Fani dan Cat.

"ASTAGA CAT!!!"

"Apaan sih, Fani."

"Gue lupa beli buku buat tugas besok! Lo udah beli?"

"Gue sih udah kilis."

"Ah! Lo bukannya ngajakin gue!"

"Lah gue mah asal lewat aja kalau jalan, lo kan gak mau kalau diajakin jalan."

"Terus gimana ini! Ayo beli sekarang juga anterin gue!" Fani memaksa.

°°°

Saat ini, Cat dan Fani sedang menunggu taksi didepan toko buku. Cat baru saja mengantar Fani membeli buku.

Tiba-tiba Cat melihat seseorang yang sepertinya ia kenali. Orang tersebut berada sekitar dua meter dibelakangnya. Orang itu sedang berkumpul dengan anak-anak jalanan dan membagikan makanan serta mainan kepada anak-anak jalanan tersebut. Mulia banget tuh orang. Batin Cat. Cat menyipitkan matanya, ia ingin memastikan siapa orang itu. Ternyata orang itu...

"Bagas?" gumam Cat.

"HAH? Siapa? Bagas? Mana bagas?" tanya Fani.

"Lo liat deh Fan, itu Bagas bukan sih?" tunjuk Cat.

Fani menyipitkan matanya, mencoba melihat jelas objek yang Cat tunjukkan. "OH IYA BENER! BAGAS TUH!" Fani terkejut.

"Biasa aja kali lo Fani ngomongnya! Budeg nih gue bisa-bisa. Btw, itu dia lagi ngapain sih? Ngasih makanan ke anak jalanan?"

Fani mengangguk, "Iya tuh Barb, mulia banget ya hatinya. Kayaknya selama ini lo salah deh menilai Bagas. Dia tuh baik banget kan orangnya ya, tadi dia nolongin elo pas pinsan, eh sekarang dia ngasih anak jalanan makanan sama...mainan tuh. Ih asli, sempurna tuh Barb cowok kayak gitu. Jangan lo sia-siain ya Barbie Cat."

Cat blushing, "Ih apaan sih lo Fan."

Eh tapi, Fani bener juga ya. Selama ini kayaknya gue salah menilai Bagas. Gue selalu mikir dia negatifnya aja! Padahal tuh liat, aslinya orangnya baik banget. Jarang-jarang ada orang ganteng, kaya, tenar, yang cinta rakyat bawah kayak Bagas gitu. Eh eh! Bentar deh! Tadi gue muji si Bagas? Ah? Jangan-jangan...ah engga, gue gak boleh kalah ditantangan ini!

"Kenapa lo Barb?"

Cat menggeleng, "Tuh ada taksi, yuk balik."

Mereka menghentikan sebuah taksi untuk mengantar mereka pulang.

>>>>>>>Next<<<<<<<

Vote&Komen.

BAPER (Jariana)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang