Setelah makan, Bagas dan Cat berkeliling mall.
Cat sedang sibuk dengan fikirannya. Ia harus berhasil mengerjai Bagas.
Cat melihat kedai es krim. Banyak anak-anak yang sedang mengantri untuk membeli es krim.
"Sayang, gue mau beli es krim itu!" tunjuk Cat.
Bagas menoleh, "Yaudah ayo." Bagas menggandeng Cat untuk ke kedai es krim itu.
Cat tersenyum miring. "Sayang, lo mau beliin kan?"
Bagas mengangguk. "Pesen aja yang mana aja, terserah lo sayang."
"Beneran nih?"
Bagas mengangguk.
"Ok. Adek-adek, mau pada beli es krim ya?" tanya Cat.
"IYA!!" Jawab anak-anak itu serempak.
"Simpen aja ya uangnya buat ditabung, nih nanti kakak ini yang bayarin." tunjuk Cat kepada Bagas. "Iya kan kakak?"
Bagas menaikkan kedua alisnya. "Oh, boleh, ayo pilih aja nanti kakak yang bayar." kata Bagas.
"YEAY!!!" Sorak anak-anak itu.
Lho? Kok dia keliatannya kayak gak kesel gitu? Malah seneng banget lagi main sama anak-anak. Ini bagian akting? Tapi kok kayak asli ya? Ck, gagal dong misi pertama gue. Batin Cat.
"Cat, lo kok bengong aja, ayo pesen mau es krim rasa apa?" tanya Bagas.
Cat tersenyum kaku dan masih berdiri kaku dengan bingung.
Bagas menarik tangan Cat, "Ayo pesen."
Cat tersenyum tipis. "Rasa coklat ya Mas."
Sang penjual es krim itu mengangguk lalu membuat es krim untuk Cat. Setelah itu, ia memberikannya kepada Cat.
Cat menerimanya, "Makasih." Cat melamoti es krimnya.
°°°
Ck, rencana pertama gue gagal! Pokoknya yang kali ini gak boleh gagal.
Cat berfikir keras. Kira-kira...apa ya yang harus dia lakuin buat ngerjain si Bagas?
AHA!!!
Cat mengajak Bagas ke sebuah time zone. Ia mengajak Bagas ke sana.
"Sayang, ngapain kesini? Lo mau main?"
Cat menggeleng. "Bentar ya, gue kesitu bentar."
Bagas mengerutkan dahinya. "Ok."
Cat pergi dan mencari tempat yang tidak dapat dilihat Bagas. Seorang anak kecil melewati Cat.
"Eh eh dek, sini deh!"
Anak kecil itu menghampiri Cat dengan tampang polosnya. "Kenapa Kak?"
"Kamu mau ini gak?" Cat menunjukkan dua batang coklat.
"MAU!!!" Anak kecil itu girang.
Cat menyembunyikan coklat itu, "Tapi ada syaratnya!"
"Apa Kakak?"
"Mm, tapi sebelumnya. Orang tua kamu mana?"
"Lagi sama kliennya di cafe."
"Kamu disini sendirian? Kalau ilang gimana?"
"Engga Kak, aku udah biasa kok."
"Oh oke bagus. Kalau kamu mau coklat dari kakak, kamu harus ikutin apa kata kakak."
"Apa emang?"
Cat merangkul anak kecil itu, "Tuh tuh liat tuh kakak yang itu." Cat menunjuk Bagas dari kejauhan.
Anak kecil itu ngangguk.
"Kamu pura-pura nangis didepan dia, terus kalau dia nyamperin kamu, kamu bilang aja kalau kamu misah sama orang tua kamu, nanti kamu manja aja sama dia. Minta apa aja sama dia. Pokoknya terserah kamu deh mau diapain itu orang!"
Anak kecil itu berbinar, "Beneran aku boleh minta apa aja sama kakak itu?"
"Iya beneran!!! Gimana?"
Anak kecil itu mengangguk. "Oke!"
Cat memberikan coklat itu kepada anak kecilnya, "Nih hadiahnya."
"Makasih kakak!"
"Sama-sama, yaudah sana laksanain tugas kamu."
Anak kecil itu mengangguk.
°°°
Bagas menunggu Cat yang dia tak tahu kemana. Dari tadi dia mencoba menelpon Cat, tapi Cat gak mengangkatnya. Kemana sih ini Cat?! Batin Bagas.
Tiba-tiba ada seorang anak kecil sedang menangis didekatnya. Bagas dengan segera menghampirinya.
Yes! Kena jebakan! Batin Cat yang sedang mengintai dari kejauhan.
"Dek, kamu kenapa?"
Anak kecil itu terus menangis. "Mami..hiks. Mami...hiks."
"Kamu kepisah sama Mami kamu?"
Anak kecil itu mengangguk-angguk.
"Yaudah, sini sama kakak, jangan nangis ya. Kamu mau apa?"
Aih, itu beneran Bagas? Dia kok baik banget? Apa dia tau ya gue lagi ngintai dia? Makanya dia akting! Iya begitu? Tapi kayaknya gak mungkin deh. Batin Cat.
"Aku mau main. Hiks."
"Mau main? Yaudah ayo main. Bentar ya kakak beli kartunya dulu. Kamu tunggu sini, jangan kemana-mana."
Anak kecil itu mengangguk.
Bagas pun pergi membeli kartu timezone.
Anak kecil itu melirik Cat sambil menunjukkan jempolnya. Cat balas menunjukkan jempolnya.
Bagas pun datang, anak kecil itu mulai merengek lagi.
"Nih kakak udah punya kartunya. Ayo main!"
"YEAY!!!"
Anak kecil itu sangat bahagia, Bagas ikut bahagia dan mengajak anak kecil itu kesana-kemari.
Kok dia malahan seneng! Cat menggerutu kesal. Kalau begini caranya, dia gak akan berhasil ngerjain dia.
"Duh, cape kak." kata anak kecil itu.
"Iya nih. Kakak juga sama."
"Udahan ah kak."
Cat menggerutu sebal lalu menghampiri Bagas dan anak kecil itu. Ia mulai tersenyum palsu.
"Hai sayang."
"Eh,Cat. Lo kemana aja sih?"
"Itu, tadi gue kebelet banget."
"Oh gitu."
"Eh, ini anak siapa Gas?" Cat menunjuk anak kecil itu.
"Gatau juga ya, tadi dia nangis, yaudah gue ajak main."
Cat mengangguk mengerti. "Terus orang tuanya mana?"
"Justru itu! Gue juga gak tau!"
"Kakak, itu Mami aku disana. Aku duluan ya, makasih ya kakak!" anak kecil itu langsung berlari begitu saja.
"Lho? Kok main kabur aja. Kalau hilang gimana?"
"Gak mungkin lah sayang." kata Cat. "Balik yuk?"
"Lho? Kenapa minta balik? Emang lo gak mau ngapa-ngapain gitu? Shoping?"
Cat menggeleng, gue bete gagal ngerjain lo!
"Bete banget kayaknya, kenapa?"
"Gatau nih, tiba-tiba ilang mood. Ayo balik..."
Bagas menghela nafas, "Yaudah ayo."
Akhirnya mereka berdua pulang.
>>>>>>>>>Next<<<<<<<
Vote dan komen;)

KAMU SEDANG MEMBACA
BAPER (Jariana)
FanfictionGimana rasanya kalau lo bawa perasaan alias suka sama orang yang pada awalnya lo benci? || || || || || || Casting: Ariana Grande as Cat Justin Bieber as Bagas Alexa Luria as Fani Hailey Baldwin as Mila Ricky Alvarez as Dandi