05

1.4K 131 0
                                    

Cat menghampiri Bagas yang sedang duduk tenang sambil memainkan handphone-nya di kursi panjang yang ada di lapangan Basket. Fani terus mengekori Cat. Ia takut, mereka akan membuat keributan.

"BAGAS!!!"

Bagas yang mendengar suara lengking itu langsung terkejut. Ia sudah tau pasti Cat ingin memarahinya akibat kejahilannya. Yaps, ia sengaja membuat kertas bertuliskan 'Minggir, orang gila mau lewat!' yang akan ia tempel di punggung Cat ketika Cat menyebalkan.

"Eh! Sialan. Lo bikin gue malu! Gue gak akan biarin. Gue bakal balas!"

Bagas menaikkan alisnya. "Bales apaan sih? Gue gak pernah bbm lo, sms lo, whatsapp lo atau apapun." Bagas pura-pura tidak tahu menahu.

"Gausah pura-pura bego deh lo!!!" Cat semakin sewot dibuatnya.

"Oh jadi gue pinter gitu? Iya sih emang gue pinter."

Cat merutuki dirinya sendiri. Kenapa dia harus menghadapi orang semenyebalkan Bagas?

"Nih!" Cat menunjukkan kertas yang bertuliskan 'Minggir, orang gila mau lewat!'. "Apa maksud lo nempel beginian di punggung gue hah?!"

Bagas mentertawai tulisan yang ada dikertas itu, yang sebenarnya memang tulisannya.

"APA YANG LUCU?!" Gertak Cat.

Bagas mendengus sebal. Ini orang gak bisa diem dikit apa? Bawel banget.

"Kenapa lo diem? Bener kan elo yang nempel ini dipunggung gue?!"

Bagas mengelak, "Kok lo nuduh gue sih? Emang lo punya bukti?"

"Tanpa bukti juga gue udah yakin kalau ini perbuatan lo!"

"Eh kalau nuduh itu harus ada bukti!!"

"Ini udah jelas-jelas kerjaan lo. Gak ada lagi orang yang iseng sama gue selain elo dan cabe lo itu."

"Cabe gue? Maksud lo?"

"Itu si Mila! Cabe elo kan?"

"Enak aja lo. Eh lagian kenapa elo curiganya sama gue? Kenapa gak sama si Mila?"

"Karena hari ini gue belum ketemu sama dia! Gue baru ketemu elo!"

"Bisa aja dia nempelinnya diem-diem?"

Iya juga sih. Fikir Cat.

"Gak mungkin! Pokoknya gue yakin ini kerjaan lo!"

"Bukan!"

"IYA!"

"Bukan! Udah gue bilang bukan!"

"Pokokmya elo!"

"Bukan!"

"Elo!!"

"Bukan!"

"El--"

"STOP!!!" Fani yang sedaritadi menyaksikan aksi perdebatan mereka akhirnya turun tangan.

Fani berhasil. Bagas dan Cat langsung diam dibuatnya.

Selalu begitu. Fani selalu menjadi pelerai diantara mereka berdua.

"Kalian bisa gak sih sehari gak ribut?" tanya Fani. "Pusing gue dengernya!" lanjut Fani.

"Dia yang bikin gara-gara sama gue Fan!" ujar Cat.

"Enak aja lo! Lo yang datang-datang langsung nuduh gue!" Bagas membela diri.

"Eh gue gak bakal nyamperin lo kalau lo gak nyari gara-gara sama gue!!"

"Tapi lo nuduh gue!"

"Gue gak nuduh! Emang lo yang lakuin!"

"Mana buktinya?"

"Tanpa bukti juga gue udah tau pasti elo pelakunya!"

"Itu namanya nuduh!"

"Batu banget sih lo!"

"Elo yang gak mau ngaku!"

"Elah, mulai lagi." gumam Fani. "STOP!!!"

Lagi-lagi teriakan Fani berhasil membuat mereka bungkam.

"Dia yang mulai Fan!"

"Cat...jangan mulai lagi! Gue capek!"

Cat manyun. Kenapa sahabatnya tidak mau membelanya?!

"Duh, gue harus apa ya biar kalian gak ribut terus.." Fani berfikir keras.

Memang membingungkan. Kenapa Fani yang harus berfikir keras? Ya tentu. Demi ketenangan hidupnya.

"Gimana kalau kalian...PACARAN?"

"HA!" Cat dan Bagas terkejut ketika mendengar ide konyol dari Fani.

"Iya, kalian pacaran aja! Ini tantangan dari gue! Siapa yang duluan jatuh cinta dia yang kalah, dan siapa yang duluan mutusin, dia juga yang kalah!"

"Konyol, gue gak mau pacaran sama orang sok cakep kayak dia!!"

"Eh emang lo fikir gue mau pacaran sama barbie boncel kayak lo!!"

"Apa lo bilang?!"

"Gue bilang,Barbie boncel. Kenapa hah?"

"Sok cakep lo!"

"Woi udah dong ributnya! Jadi gimana, setuju kan?"

"Enggak!" yash, untuk kali ini Cat dan Bagas kompak.

"Jadi...kalian takut jatuh cinta satu sama lain? Atau jangan-jangan diem-diem kalian nyimpen rasa ya?!" Fani memang pandai merayu.

"Siapa bilang! Oke, gue berani terima tantangan lo."

Fani tersenyum miring, "Lo gimana Cat? Atau lo mau nyerah aja ngebiarin Bagas yang menangin tantangan ini?"

"NO! Gue gak mungkin ngalah sama dia. Gue terima tantangan konyol elo Fan!"

"Oke, bagus kalau begitu. Tantangan ini akan berakhir jika salah satu dari kalian jatuh cinta, atau menyerah untuk putus. Kalian harus bersikap layaknya pasangan sungguhan! Kalian harus membuat lawan kalian jatuh cinta, tantangan ini dimulai dari detik ini juga."

Bagas melipat kedua tangannya didada. "Gue bakalan bikin lo jatuh cinta sama gue, Sayang." Bagas sengaja menekankan kata 'sayang'.

Cat ikut melipat tangannya di dada. "Gak usah terlalu pede, SAYANG! Gue yang bakal bikin lo jatuh cinta duluan."

Bagas tertawa kecil, "Gue? HAHA. Itu gak mungkin, sayang!"

Fani tertawa kecil melihat tingkah Cat dan Bagas. Ini pasti akan berjalan lucu. Cat dan Bagas...berpacaran?! Fani yang menjadi sutradaranya.

"Udah, kalian gak usah saling percaya diri. Mendingan kalian usaha biar lawan kalian jatuh cinta duluan. Gak usah kebanyakan pede deh." ujar Fani.

Bagas dan Cat saling bertatapan sinis.Keduanya sama-sama ingin menaklukan hati lawannya masing-masing. Mereka akan menjadi pasangan yang benar-benar konyol. Siapa yang akan jatuh cinta duluan? Cat? Atau Bagas? Atau keduanya? Atau bahkan...tidak ada yang jatuh cinta? Entahlah! Ikuti saja alurnya. Drama akan dimulai.

>>>>>>>Next<<<<<<<<

Sebelum Next, Vote dan komen dulu ya!!!

Follow akun wattpad gue: rhmbllghn

BAPER (Jariana)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang