Anggota Baru? Lagi?

19.4K 1.3K 43
                                    

"Kirame?"

"..."

"Kirame!"

"Heh?Ya?"

"Kamu kenapa sih? Setelah dari pom bensin, wajahmu jadi lebih pucat dari sebelumnya, kamu sakit?"

"...Enggak kok, hanya...Kaget saja tadi..."

"Kaget karena apa?"

"Melihat...Melihat kecoa"

Rikato mengernyitkan dahi, tak percaya dengan perkataanku.

"Kecoa?"

"Aku memang takut kecoa ya!"

"Hm..Ya sudah deh..."

Lalu, mulai menyembul lah kepala Kimura dari belakang.

"Kakak! Kita mau kemana sekarang?"

"Hm...Tidak tau nih, Kimura ada ide?"

"....Ke toilet?"

"Yaelah...Kenapa gak sekalian tadi?"

"Hehe, lupa!"

"Hmm! Kita kemana ya...?"

"Gimana kalau ke pantai?" Usul Kouta yang tiba tiba merespon.

"Lagi ada bencana Dease, malah ke pantai. Lagipula, kita gak ada baju ganti lho?"

"Yah karena itulah, aku ingin lihat cewek cewek-"

Ucapan Kouta terpotong karena aku telah menghajarnya duluan.

"Aw!Sakit tau!"

"....Mesum"

"Mesum apaan? Itu kan bisa menjadi semacam edukasi, ya kan Rikato?"

Rikato yang tengah menyetir, dengan mata datar sambil nyengir mengucapkan...

"Iya juga sih"

Dan pada saat itu juga lah, aku menghajar Rikato.Juga.

"Uuh! Kirame nganggu aku nyetir!"

"Jawaban mu itu yang mengganggu tau!"

Rikato hanya diam, sampai suara Yatta memecah keheningan.

"Awas!!"

Rikato yang baru tersadar, segera mengerem mendadak. Kami nyaris menabrak seorang pemuda yang sepertinya masih seorang manusia.

Aku, yang berlaku sebagai ketua, segera berlari keluar dari mobil dan menghampiri pemuda tersebut.

"Hey, apa kau tak apa apa?"

Pemuda tersebut langsung menatap ke arahku, dengan ekspresi terkejut. Mata nya yang sayu dan kelam, berubah menjadi cerah, dan...Dia mirip....Mirip sekali dengan Hugo.

"Ma-masih ada manusia...?"

"Ya, siapa namamu...Nii-san?"

"Ah, namaku Sam Archite, panggil saja aku Sam, aku tidak terlalu suka dipanggil Onii-san..."

Sekarang, giliranku yang terkejut.Archite...

"Kau...Abangnya Hugo?"

"Eh! Kamu temannya ya?! Di mana Hugo?!"

Sam mencengkram pundakku, dengan mata berharap dia menatapku, walaupun begitu, jawabannya tetap sama...

"....Maafkan aku...Dia..."

Sam langsung mengerti, perlahan Sam melepaskan cengkramanku.

"Ah...Aku mengerti..."

Kemudian, keluarlah seluruh anggota yang berada di dua mobil, mungkin karena percakapan yang terlalu lama...

"Kirame?Ini siapa?"

"Ah teman teman...Ini"

~

Perkenalan Sam Archite berakhir dengan memasukkan Sam ke dalam mobil, maksudnya ke dalam kelompok bertahan hidup kami. Sam berada di mobil Ray, Ray yang memaksa. Mungkin karena Ray yang tidak ada teman mengobrol.

"Duuuh!Kita kemana nih kaaaak!Udah kebelet banget niiih!"

"Ke-kemana ya? Uuuhh..."

Mataku mulai melihat sekeliling, dan menangkap sebuah bangunan kecil yang menarik perhatianku.

"Eh!Itu itu! Ayo ke situ!!"

"Hm..?"

Rikato melihat ke arah bangunan tersebut, dengan ekspresi datar, kemudian berubah menjadi ekspresi gembira.

"Ayo ayo!"

Kimura hanya memandang bengunan tersebut dengan datar.

"Toko buku?"

~

"Hwaaa! Sudah lama banget gak kesini!"

"Ambil buku sebanyak banyaknya!hlHehehe...Mumpung gratis!"

"Hush! Ambil secukupnya saja!Anastasia, tolong temani Kimura ke kamar mandi"

"Okay!"

Kami segera memilih buku, agar kami tidak bosan diperjalanan. Aku sesekali melirik Sam yang juga memilih buku, sampai kakiku bergerak sendiri menuju orangnya.

"Lagi lihat buku apa Sam?"

"Oh, ini"

Sam menunjukkan sebuah buku yang betul betul membuatku semakin merasa bersalah.Judulnya 'My Beloved Brother'

"....Apa kamu sungguh tak merelakan kepergian Hugo, Sam?"

"Aku tak pernah rela dia pergi. Tapi, dengan seluruh bencana mengerikan ini...Aku pastinya dengan sukarela melepaskannya"

Aku tersenyum dan segera memilih milih buku lagi.

"Eh? Buku apa ini?"

U-udah panjangkan?!Author dah berusaha banget looo!(っ˘̩╭╮˘̩)っApalagi sekarang lagi ujian...Hehehe.Exam never bothered me anyway!ヽ('▽`)/

Vote for Sam!(*'∀`*)Let me read your comment people!(⌒▽⌒)


School TestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang