Typo bertebaran
Still Daniella POV
Aku terbangun dari tidurku dan duduk di tanah. Tapi tunggu, duduk ditanah? aku tidak berada didalam kamarku maupun rumahku, melainkan aku berada di dalam sebuah hutan yang lebat dan lembab. Mungkin, karena cuaca yang ada disini yang sangat gelap tapi, bukan berarti ini sudah malam, melainkan ada kabut tebal yang menyelimuti hutan ini. Sungguh, aku tidak tahu aku berada dimana ini dan tempat apa ini. Disini gelap, menyeramkan, suasana sangat sunyi, hanya ada suara serangga malam yang saling bersahutan. Kalian tahu? Hutan ini mengingatkanku pada hutan Aokigahara, yang berada di jepang, yang katanya disana tempat bunuh diri. Apa jangan - jangan sekarang ini ada disini? Di hutan itu? Siapa yang membuangku kesini? Oke, Dani. Jangan suka berpikir dangkal, kenapa kau bodoh sekali Daniella!
Aku mulai bangkit dari dudukku, baju yang kukenakan adalah sebuah gaun biru muda tanpa lengan yang panjangnya selutut. Tapi bagian bawahnya tampak kotor oleh tanah.
Aku mulai berjalan di jalan setapak dengan pelan dan sesekali berjengit kaget, takut, dan waspada oleh suara - suara aneh yang ada dihutan ini. Sesekali aku menoleh kearah belakang, aku merasa seperti diikuti oleh seseorang. Tapi, aku tidak menemukan apapun dibelakang ku. Setelah berjalan cukup lama, aku mendengar suara percikan air yang berada beberapa meter didepanku, sepertinya. Tanpa banyak berpikir, aku langsung berlari, ah tepatnya aku sedikit berlari karena kakiku sakit terkena kerikil - kerikil. Ya, aku tidak memakai alas kaki sama sekali.
Saat sampai, kabut yang menyelimuti hutan ini hilang dan aku melihat air terjun yang indah berada disisi tempat ini dan berbagai macam pohon yang terdapat buah tumbuh disana, ada juga bunga - bunga indah disitu dan beberapa hewan yang ada disana. Air terjun ini mempunyai air yang jernih san berwarna biru, mirip seperti warna air laut. Membuat aku ingin sekali menenggelamkan tubuhku disana.
Saat akan mencelupkan kaki kananku ke air, Suara burung - burung yang berkicau dengan merdu, digantikan oleh kesunyian yang menyelimuti mereka.
Cuaca yang tadinya sangat cerah dan membuat kesan hangat, digantikan oleh kegelapan dan menghembuskan angin yang sangat kencang dan dingin, sampai aku bisa merasakan dingin itu menusuk tulangku, karena gaun yang aku pakai.
Pohon - pohon yang tadinya indah menjadi mati, layaknya kehilangan nyawa mereka.
Bunga - bunga disekitarnya ikut layu dan mati.
Aku melihat bulan yang memancarkan sinar berwarna merah dan membuat tempat ini semakin menyeramkan untuk tempat ini.Sampai aku melihat bayangan hitam berada di balik pohon dengan matanya menatapku. Aku mencoba melihat terus kearah nya, sampai aku mengalihkan pandanganku dengan menutup mataku saat melihat mata coklat keemasan menatap dengan tajam, seakan ingin memangsaku. Aku mencoba mengalihkan pikiran itu, aku yakin ini hanya halusinasi.
Sampai bayangan itu keluar dari tempat persembunyiannya dan berdiri lumayan jauh dari tempat aku berpijak. Aku hampir menjerit ketika melihatnya, Aku melihat seekor anjing, ah ralat! Seekor serigala hitam dengan surai perak di kepala sampai ekor dan serigala itu sangat besar, bahkan mungkin besarnya melebihi tubuh kecilku ini. Tapi, aku seperti mengenal serigala ini. Tapi dimana?
Ia berjalan kearahku, aku mencoba mundur dengan pelan dan berhati - hati. Tapi, saat aku melangkahkan kakiku kebelakang untuk kedua kalinya, kakiku seakan beku, kakiku tidak bisa digerakan, bukan kakiku saja. Tapi semua anggota tubuhku, kecuali bibir dan mataku.
" .......!!!!!!!!!! " aku berteriak saat serigala itu berjalan kearahku dengan kecepatan sedang. Tapi, saat dia sudah hampir berada beberapa meter dariku, ia berbalik dan berjalan kearah balik pohon besar. Aku menatapnya dan ia hilang dibalik pohon besar itu. Apa yang ia lakukan? Apa dia takut, dengan teriakanku?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love
WerewolfSemua berawal dari hal yang tidak mungkin, menjadi mungkin. Berawal dari imajinasi belaka, menjadi sebuah bagian yang nyata. Berawal dari dunia fantasi yang dulu sangat ia sukai, menjadikan dunia itu yang paling ia benci. Semua itu membuat diriny...