Chapter 6

2.8K 205 2
                                    

WARNING!! TYPO's bertebaran

Look into my eyes and you will see how bad i want it - Cleonardo

Author POV

Kemarin setelah Daniel bertemu dengan Leo, ia merasakan perasaan yang aneh tapi tidak bisa diungkapkan dengan untaian kata sekalipun. Jadi setelah kemarin bertemu Daniel dari kampusnya langsung memutuskan untuk pulang, tapi bukan pulang melainkan bekerja disalah satu cafe sebagai pelayan disana. Cafe itu milik seseorang wanita paruh baya yang bernama Grace salah satu wanita yang dianggapnya sebagai pengganti ibunya, ia sangat baik kepada Daniel karena mau mempekerjakan dirinya disalah satu cafe nya.

" Sore Grace, aku minta maaf karena telat tadi sedikit pelajaran tambahan " ucap Daniel merasa bersalah karena memang belakangan ini tugas kuliahnya memang meningkat karena sebentar lagi ia juga akan lulus.

" Oh it's okay baby, yang penting kau datang dengan selamat kemari dan tidak lupa dengan pekerjaanmu ini " ucapnya dengan sedikit bercanda

Betapa baik wanita paruh baya dihadapannya ini, bahkan dirinya sudah dianggap sebagai anaknya sendiri, setelah tahu orang tua Daniel meninggal 5 tahun yang lalu dan menemukan Daniel yang melamar pekerjaan dicafe nya walau pegawai dicafe nya sudah cukup tapi melihat tampang Daniel waktu itu yang kelelahan ia membawa Daniel masuk ke ruang kerjanya dan menyuruh Daniel untuk duduk sebentar dan memberinya minum. Setelah Daniel merasa tenang Grace menyuruhnya untuk pulang dan beristirahat tapi Daniel tetap pada pendiriannya, ia memohon pada Grace dan menceritakan semua yang dia alami selama beberapa tahun belakangan ini. Mendengar semua itu ia merasa kasihan dan memberi sebuah pekerjaan part time pada Daniel, dan juga dia senang memiliki perempuan manis dan tegar seperti Daniel.

***

Setelah menyelesaikan pekerjaannya ia pamit untuk pulang pada Grace, dan berjalan menyebrangi dingin dan basahnya jalanan karena tadi ada hujan yang turun dengan deras nya.

Untung dia membawa mantelnya dan memakainya lalu mulai berjalan menyebrangi angin dingin yang menusuk sampai ketulang dengan sedikit mengeratkan mantelnya karena saking dinginnya.

Saat berjalan ia melihat sebuah anjing yang besar bahkan melebihi besar anjing pada umumnya. Daniel sedikit takut melihat anjing itu, ia mengingat dirinya yang trauma pada binatang yang bernama anjing karena dirinya pernah digigit dibagian lengan kirinya dan itu menyebabkan trauma

Daniel mencoba bersikap tenang pada anjing itu dan mengusirnya secara halus

" Huss.. Huss sana pergilah " ucapnya pelan

Tapi anjing itu mendekat kearahnya yang ada dibawah lampu jalan yang redup, ia melihat anjing itu memiliki bulu berwarna hitam seperti langit malam tapi ada garis berwarna perak dari ujung kepala sampai ujung ekornya

' Cantik.. ' batin Daniel

Lalu anjing itu mendekat lagi kearahnya sangat dekat, bahkan tinggi anjing itu lebih tinggi darinya. Daniel hanya bisa mengusir pelan dan ia semakin takut oleh anjing itu. Ia ingat oleh perkataan mendiang ibunya ' jika ada anjing berjongkoklah mungkin anjing itu akan pergi ' tapi Daniel tidak yakin, dan dijalan ini tidak ada orang yang berlalu lalang, untuk bisa ia mintakan tolong.

Saat anjing itu mendekat, reflek Daniel berjongkok.

" Aku mohon pergilah, jangan ganggu aku. Kau tidak tahukan kalau aku trauma dan takut oleh anjing apalagi kau sangat tinggi dan besar " ucapnya pada anjing dihadapannya

' kenapa aku bodoh sekali, aku mengajak bicara binatang yang tidak bisa berbicara ' batinnya

Anjing itu mendekat dan mengendus wajah Daniel yang menunduk takut, lalu ia menjilat wajah Daniel. Saat Daniel mendongak pelan anjing itu menyembunyikan wajahnya di lekuk lehernya dan sedikit menggeram. Daniel yang terkejut, ia mencoba tenang dan mencoba memberanikan diri mengelus anjing itu saat ia mencium bau harum kayu - kayuan dan wangi musk yang menjadi satu dan membuatnya tenang. Daniel mencoba mendorong tubuh besar anjing itu pelan dan berdiri.

" Aku harus pergi, selamat tinggal " ucapnya pada anjing itu dan berlalu dari hadapan anjing itu

Dalam hati ia merasakan hal yang aneh, biasanya ia akan takut pada anjing tapi kali ini ia tidak takut dengan anjing itu dan itu aneh.

Tanpa Daniel sadari anjing itu mengikuti Daniel dari belakang tanpa suara sampai kerumah Daniel. saat Daniel sadari jika anjing itu mengikutinya sampai depan pintu rumahnya, ia mengusir halus anjing itu

" Syuhh.. Syuhh.. Hush.. Hush pergilah.. Ayo pergi " usirnya lagi

Tapi anjing itu tidak pergi, melainkan malah masuk kedalam rumah Daniel dan Daniel hanya pasrah dan berdoa agar nanti pagi ia masih menjadi manusia dan tidak menjadi arwah yang melihat tubuhnya penuh darah karena dilahap dan dicabik - cabik oleh anjing besar ini. Memikirkan itu membuatnya waspada pada anjing itu dan merapalkan doa setiap saat dan detik, takut nanti terjadi apa - apa. Daniel hanya bisa menghela nafas panjang dan berhenti memikirkan yang tidak - tidak

Daniel melepaskan mantelnya dan meninggalkan baju kerja yang tadi ia pakai, dan berlalu kearah dapur dan mengambil segelas air minum untuknya dan duduk disofa ruang tamu dan mencari remote televisi dan menyalakannya. Saat Daniel merebahkan dirinya di sofa, anjing besar itu duduk disebelah nya dan merebahkan kepalanya di pangkuan Daniel, Daniel sedikit terkejut tapi dia bisa mengendalikan tubuhnya lagi dan mencoba mengusap kepala anjing itu dengan pelan.

***

Daniella POV

Aku terbangun dengan tubuhku yang pegal dan sedikit sakit karena mungkin aku tertidur dengan posisi duduk dengan memangku kepala seekor anjing besar. Aku ingat dengan anjing ini, yang dengan seenaknya menerobos masuk rumahku dengan seenaknya. Huft...

Aku mengangkat kepala anjing ini dengan perlahan, bermaksud untuk bangun dengan pelan. Saat berhasil aku langsung berjalan kearah kamar mandi untuk menjalankan ritual mandiku setiap harinya, setelah mengambil hoddie coklat dan jeansku itu, aku memakainya untuk bersiap - siap pergi ke kampusku. Setelah selesai dengan memakai baby powder milikku sebagai sentuhan terakhir diwajahku aku membuka pintu kamar, tapi sebelum itu aku mengambil tas coklatku dan berlalu dari kamar dan menutup pintu kamar.

Saat aku keluar dari kamar dan berjalan menuju dapur yang bersebelahan dengan ruang tamuku, aku melihat anjing itu dengan manis duduk di sofa dan memandang kearahku, aku sedikit bergidik melihat tatapan itu tapi aku menghiraukannya dan terus berjalan kearah dapur untuk minum segelas susu. Yeah.. Kebiasaanku setiap pagi.

Merasakan ada sesuatu yang menggelitik di bagian kanan betisku, aku menengok kearah bawah kanan dan mendapati anjing itu sedang mengusapkan kepalanya di situ dengan pelan dan.. Sedikit manja menurutku.

" Aku harus pergi ke kampus, dan maaf tidak bisa membuatkanmu makanan, aku tidak mempunyai persediaan makanan dan hanya ada sekotak susu di lemaru pendinginku. Jadi.. Anjing pintar bisakah kau menjaga rumahku sementara aku pergi beberapa waktu dan lagi.. Aku mohon jangan membuat kekacauan dirumah ini ya.. " ucapku seperti orang gila yang mengobrol dengan binatang, aku tahu kalau itu bentuk komunikasi antara si binatang dan si majikan. Tapi memang aku belum pernah mempunyai binatang dan aku juga takut. Yah jadilah seperti ini.

" Bye.. Oh ya, i'm gonna call you mmm.. Zac? Yeah Zac! That's a good name right? Ok then, bye Zac!! " ucapku sambil menamainya dan berjalan kearah pintu rumah lalu mengunci pintu rumah dari luar.

Aku minta maaf, soalnya lama update..

Kemarin ada tragedi dirumah wkwk
Maaf banget ya

Love, Axela

My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang