Chapter 9

2.1K 165 0
                                    

Typo bertebaran

Daniella POV

" Chris? aku ingin pulang, ada sesuatu yang harus aku selesaikan dirumah dan aku juga mendapatkan tugas dari Ms. Banner. Kau.. Emm, tak apa kan? Jika aku tinggal? " ucapku dan aku teringat oleh sesuatu yang.. Oh astaga! Kenapa kau melupakannya Dani!! Kau meninggalkan binatang buas dirumahmu! Bisa saja sekarang ia membawa teman - temannya itu kerumah dan membuat kekacauan!

" Dan ehm, aku juga.. Mm-- " ucapanku terpotong oleh Chris

" Sudahlah Dani, aku tidak apa - apa. Aku baik - baik saja, kau bisa lihat, bukan? " ucap Chris memperlihatkan wajahnya. Ya aku, akui jika memar nya sudah lumayan hilan. Eh tunggu, kenapa memar di wajahnya cepat sekali hilang? Apa Chris menyuntikkan sesuatu ke wajahnya? Ayolah Dani! Kenapa kau sekarang senang sekali membuat kesimpulan seenaknya sedari tadi, heh?!

" Tunggu dulu, sejak kapan lebam itu sudah bisa hilang? Bahkan tadi siang masih terlihat membiru bahkan hampir menyerupai warna kehitaman, Chris. Apa yang kau lakukan dengan memar itu? Eh? " cecarku seraya memicingkan mataku, aku melihat Chris yang sepertinya terkejut dengan apa yang aku tanyakan tadi. Dia aneh.

" Eh.. Itu.. Mm.. Tadi kau memasak dan.. Eh bukan, tadi saat kau tidur siang di apartemenku.. Aku mengompresnya dengan es batu. Ya! Tadi aku mengompresnya. " jawabnya, sungguh aku curiga dengannya. Bagaimana memar itu dapat sembuh begitu cepat?

" Kau yakin? Eh? "

" Ya aku yakin, Dan. "

" Huh! Sungguh aku tidak percaya denganmu. Cepat katakan yang sebenarnya sebelum aku mencari tahunya sendiri, Chris. Kau tahu aku itu bagaimana, kan? "

" Ah bagaimana aku mengatakannya? Ini sulit, sungguh ini sulit. Aku yakin jika aku memberitahu kepadamu, kau tidak akan percaya dan kau hanya mengira bahwa aku gila. " aku semakin memicingkan mataku, kenapa dia sepertinya hari ini aneh sekali? Seperti ada yang disembunyikan dan bicaranya Sedikit melantur. " Oh dengar, Kitten. Suatu saat kau akan tahu. Lebih baik sekarang kau pulang kerumahmu sebelum semakin gelap atau kau ingin menginap di apartemenku, hmm? " tawarnya, seperti pengalihan bicara bagiku.

Jujur aku ingin bermalam disini lantaran aku takut, tapi disisi lain aku meninggalkan seekor anjing besar sialan itu dirumahku. Ah sekarang aku pusing memikirkannya,

" Heh! Aku akan pulang dan jangan mengantarku aku bisa sendiri, aku akan naik-- " ucapanku terhenti oleh nya

" Naik kendaraan umum heh? Dan nanti setelah turun daru situ, kau mau di makan binatang buas? Kau tidak tahu jika rumahmu berada di daerah hutan yang sewaktu - waktu kau akan di mak-- "

" Oke! Oke! Kau boleh mengantarku tapi sampai depan gang saja " aku tidak ingin dia tahu jika aku memelihara binatang buas. Dia membalasku dengan tatapan tajamnya dan aku benci itu, aku merasa jika aku takut bila aku sedang bersama Leo dan Chris

Ah Leo, aku masih memikirkannya. Kenapa aku memikirkannya? Karena tadi ia hampir membunuh Chris, entah karena apa. Aku benci denganya

" Baiklah! Terserah. Pada. Mu. " ucapku malas dan sengaja menekan setiap perkataanku tadi. Lalu  senyum lebar itu menghiasi wajah tampannya yang sudah tidak ada luka lebam lagi. Aku sudah tidak mau tahu, darimana luka itu bisa sembuh dengan cepat. Asalkan Chris sembuh dan itu sudah cukup membuatku senang.

***

" Turunkan saja aku disini, Chris. " ucapku menyentuh lengan Chris, saat aku dan dia sampai disalah satu gang

" Tidak! Tidak, aku harus mengantarmu sampai rumah. Tidak ada bantahan, Dani. Kau mau di jadikan santapan makan malam oleh binatang buas disekitar sini? Huh? " ucapnya menakutiku. sungguh, kenapa Chris hari ini suka sekali menakuti?

My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang