Chapter 17

2K 148 1
                                    

Typo(s)

Pria muda itu berjalan dengan tergesa bahkan ia hampir berlari di lorong itu. Dinding yang berwarna putih dan bau obat - obatan yang menguar di sekitarnya. Saat ia sudah sampai pada pintu di depannya, ia membuka pintu itu dengan pelan walaupun ia sangat ingin mendobrak pintu itu dan mengeluarkan segala amarahnya kepada siapapun yang ada di situ. Didalam kamar itu terbaring gadis cantik dengan selang infus di tangannya dan juga selang oksigen yang berada di wajahnya.

Pria itu mendekati ranjang yang di tempati oleh gadis itu. Wajah gadis itu terlihat pucat, bahkan sangat pucat. Dengan bibirnya yang berwarna merah muda itu menjadi kering dan tidak berwarna, pipinya yang merona sekarang terlihat tirus dan juga matanya yang mempunyai kantung mata yang sangat terlihat. Pria itu-Leo hanya bisa menatap gadisnya-Daniella yang sekarang terbaring lemah. Leo merasa jika ini semua adalah salahnya, seharusnya ia tidak meninggalkan Daniella begitu saja tanpa kabar. Dan bukannya Leo sudah memberi tahu kepada seluruh Maid dirumahnya untuk menjaga dan merawat Daniella nya? Daniella sekarang, dihadapannya terlihat seperti tidak terurus. Ia marah sangat marah. Siapapun yang membuat Daniella terbaring disini dengan keadaan seperti ini, ia akan memberi hukuman tak terkecuali.

" Apa kau tidak memberinya makan, Alpha? Dan apa kau tidak menjaga Luna dengan baik? " pertanyaan tenang tetapi ada nada sinis dari Dokter di seberang ranjang Daniella membuyarkan lamunannya.

" Seharusnya aku yang menanyakan itu padamu, Valent. Kenapa dia bisa ada disini dengan keadaan seperti ini? " tanya Leo kembali kepada Dokter yang di ketahui bernama Valent, sambil terus memperhatikan gadisnya.

" Well.. Saat itu aku sedang berada di ruanganku, disini, di rumah sakit pack ini. lalu saat seorang Maid-mu atau siapa aku tidak tahu itu. Menghubungi ku bahwa Luna-mu ini tak sadarkan diri dikamarnya. Lantas aku mengirimkan ambulan ke kediaman mu Alpha. " jelas Dokter Valent, ia menjelaskannya dengan datar dan tidak mempedulikan wajah Alpha nya itu dengan rahang yang mengeras.

" Dan kau tahu betapa terkejutnya aku? Saat memeriksanya, aku menyadari jika Luna-mu ini, Mate-mu depresi ringan. Dan mungkin ia tidak makan selama beberapa hari, dan juga sepertinya waktu tidurnya kurang. " lanjut Valent lagi. Ia bukannya tidak ingin menambahkan tentang kondisi Luna nya yang sekarang melemah kepada Alpha nya. Ia hanya tidak ingin melihat Alpha nya itu mengeluarkan amarah dan menghancurkan Rumah Sakit pack ini, hanya karena Alpha nya itu mungkin sangat murka dengan Maid-nya yang tidak bisa menjaga Mate-nya, Luna-nya.

" Hanya itu yang bisa ku beritahu padamu, Leo. Aku harap kau tidak memecat atau membunuh atau paling parah mengamuk di Rumah Sakit ini. Hanya karena mungkin yah.. Maid-mu. Mungkin. Aku pergi dulu, ada jadwal operasi sekarang. Jika terjadi sesuatu pada Luna kau bisa segera menghubungi ku. Permisi Alpha. " setelah Valent mengatakan itu dan pergi, Leo duduk di kursi yang di sediakan di samping ranjang samping Daniella tertidur. Ia memandang wajah Daniella dengan tatapan menyesal, menyesal karena meninggalkan Daniella dan juga tidak bisa menjaga Mate-nya ini dengan baik.

" Maaf.. " ucap Leo lirih lalu mengenggam tangan mungil Daniella.

Andai waktu bisa diulang. Ia tidak akan langsung meninggalkan Daniella dan juga Daniella tidak akan seperti sekarang ini.

'Apa mungkin Daniella seperti ini karena dirimu? Apa mungkin Daniella depresi karenamu? Apa mungkin dia merasa kehilangan karena kau meninggalkannya?' Sesuatu dalam diri Leo bertanya.

Ya apa mungkin?

'Mungkin dia depresi karena kau tiba-tiba merenggut kehidupannya dan membawa kehidupan Daniella kedalam duniamu yang gelap dan mungkin orang tidak akan mempercayainya. Mungkinkan?' Lagi

Kau terlalu percaya diri Leo.

Leo berperang dengan pikirannya. Ia merasa jika Daniella seperti ini karena ia membawa masuk Daniella kedalam dunianya. Tapi sisi lain nya merasa jika itu tidak mungkin. Entah kenapa pikirannya yang pertama sangat masuk akal. Jika Daniella-nya seperti ini karenanya. Tapi ini sudah di takdirkan oleh MoonGoddes. Dan apapun itu, pasti MoonGoddes memberikan yang terbaik untuk nya! Tegas Leo dalam hati.

" Aku mohon bangunlah.. Aku berjanji tidak akan memaksakan kehendakku kepadamu. Aku akan memberimu kebebasan, asalkan kau selalu berada di sisiku. Kau boleh memukulku, mencaciku, apapun itu asal jangan menyiksaku seperti ini. Aku mencintaimu Daniella. Luna-ku. " ucap Leo lalu mencium satu persatu jemari Daniella.

***

My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang