Chapter 3

3.6K 256 1
                                    


Author POV

Setelah turun dari mobil Maggie, Daniel dan Maggie meninggalkan area parkiran, dan berjalan ke sebuah cafetaria terdekat di universitas nya.
Setelah sampai, mereka mencari tempat duduk yang tidak jauh dari jendela cafe, yang menyajikan pemandangan mahasiswa yang berlalu lalang di depan cafetaria tersebut.

" Jadi.. Apa yang ingin kau pesan Dan? " tanya Maggie dengan mata yang menatap ke buku menu

" Eh? Aku tidak jadi memesan Mag, Kau saja yang memesan. hmm, selera makan ku hilang " ucap Dani yang mendapatkan tatapan tajam dari Maggie

Daniel hanya meringis melihat sahabatnya yang sudah memberi tatapan itu, ia tahu pasti nanti Maggie akan menceramahinya, karena belum sarapan

' 3 '

' 2 '

' 1 '

Hitung Dani dalam hati

" Dani! Jika kau tidak sarapan nanti bagaimana jika nanti kau tidak fokus saat belajar? Dan bagaimana jika kau pingsan seperti tempo hari lalu yang menyebabkan aku jantungan hanya karena kau tidak makan. Aku tahu kau tidak punya uang, tapi kau jangan suka tak enak hati padaku.. " ucap Maggie sambil menahan amarahnya

' tumben sekali dia bisa menahan amarahnya, biasanya dia akan meledak jika aku mengatakan itu ' batin Dani

" Aku bukan nya tak enak hati Mag, tapi aku tahu diri, aku tidak mungkin meminta terus kepadamu. Kau tahu? Aku jadi seperti orang yang memanfaatkan kekayaan sahabatnya sendiri hanya untuk yang seperti ini. " ucap Dani

" Ok ok, tapi paling tidak pesanlah sesuatu, aku hanya tak ingin kau sakit. Jadi.. Pesanlah, jika tidak aku akan memaksamu memakan semua yang aku pesan agar perutmu itu terisi. Mengerti? " ucap Maggie final

Dani hanya menghela nafas berat dan menganggukan kepala sekali

Setelah pesanan mereka datang, Maggie melihat apa yang sahabatnya pesan itu dengan memicingkan matanya

" Kau yakin akan memakan itu? Hanya salad? Tidak ada makanan lain? " tanya Maggie

" Oh ayolah baby.. Ini masih pagi dan memakan sayur - sayuran itu sehat bukan? Jadi tutup mulut manismu itu dan makanlah makanan mu Mag " jawab Dani sambil memasukan saturan itu menggunakan garpunya kedalam mulutnya

Maggie mendesah pelan melihat sahabatnya yang keras kepala ini. Ya sahabat nya ini memang amat sangat keras kepala. Jadi.. Agak susah jika mengendalikannya.

" Terserah padamu Dani, tapi jika aku melihatmu terkapar lemas tak berdaya lagi di salah satu tempat di universitas ini, aku tidak segan - segan memaksa dan membelikan makanan yang banyak dan aku akan jejali itu ke bibir seksi mu itu, baby " ancamnya

" Iya, iya. Kenapa kau cerewet sekali sih? Kau sedang dalam masa period ya? " canda Dani dengan senyum kecil

Maggie yang melihat itu hanya menghela nafas dan memakan makanannya dalam diam. Ia hanya tak ingin membuat sahabatnya itu pingsan lagi di setiap sudut universitas ini yang sudah sahabatnya jelajahi hanya untuk terkapar lemas atau pingsan, karena penyakit maag nya yang kadang - kadang suka kambuh, jika sahabatnya itu tidak makan dengan tepat waktu.

" Let's go Mag, aku sudah selesai. Kau sudah selesai bukan? Aku ingin menemui Mr. Raymond untuk memberi presentasi ku. " ucap Dani

" Ok, let's go " jawab Maggie lalu meraih tas nya dan mensampirkan taa selempangnya itu di bahu kiri, sedang kan Dani menyampirkan tas nya di bahu kanan nya

Setelah keluar dari cafetaria dan membayar makanan yang tadi di pesan nya dan Maggie. Mereka menyebrangi jalan raya, karena Universitas Winter ( nama universitasnya ) berada di sebrang jalan.

Setelah memasuki area Univ, mereka berjalan melewati koridor univ. Dani mencari tugas presentasi nya di tasnya dengan mengacak ngacak isi tasnya dan Dani tidak melihat jalan bahkan tidak menyimak apa yang dibicarakan Maggie.

Tepat saat Dani mendapatkan Flashdisk nya, ia menabrak sebuah benda keras dan terjatuh dengan posisi duduk.

Cleonardo POV

Aku sedang terburu karena Stefan menghubungiku melalui mindlink jika sekelompok rogue sedang menyerang packku saat ini.

' Siapa yang menyuruh mereka menyerang packku? ' batinku

Tepat pada saat aku sedang terburu - buru ada seseorang menabrak dadaku, tapi itu tidak sakit bagiku melainkan orang yang sedang menabrakku itu sampai - sampai orang itu jatuh terduduk

" Hey kau! Kalau jalan lihat - lihat dong! Punya mata tidak? Jalan kok tidak lihat - lihat. " ucapnya marah, sepertinya dia wanita

Siapa dia berani sekali memarahiku bahkan membentakku? Jelas - jelas jika dia yang menabrakku karena dia berjalan sambil mengutak - atik tasnya.

Baru aku ingin membalas memarahinya aku dikejutkan dengan wajah cantik dengan mata bulat berlensa coklat dan ada sedikit garis disekitat lensanya yang berwarna hijau, apa dia memakai kontak lensa? Tidak mungkin, itu seperti nya asli. Dan oh ya, rambut panjang bergelombang berwarna coklat yang membingkai wajah cantiknya, hidung yang mancung Dan bibir yang seksi.

' Ahk! Aku ingin sekali mencicipi bibir berwarna softpink itu! '

" Mate! Mate! Mate! Itu mate kita Leo! Mate kita!!! " teriak Zac didalam pikiran ku

Aku tidak tahu pasti, tapi aku mencium bau harum vanilla dan strawberry dari tubuh wanita itu, dan aku merasakan getaran aneh dalam diriku.

" Heh! Dasar pria bodoh! Bukannya meminta maaf, malah memandangku aneh seperti itu! Minggir, Aku mau lewat! Dasar-- " wanita itu membentakku lagi tapi aku hanya diam tak bergeming

" Sudahlah Daniella.. Ayo cepat, kau akan telat jika tidak mengantarkan tugasmu pada dosen cerewet itu. Ayo! " satu lagi suara wanita yang mungkin itu adalah sahabat dari wanita ini.

Jadi namanya Daniella? Nama yang cantik.

" Tapi aku belum-- " wanita itu kembali menjawab ucapan sahabatnya tapi di potong terlebih dahulu oleh sahabatnya itu

" Sudah ayo Dani.. Maaf ya, atas kecerobohan sahabatku ini? Permisi.. " ucap sahabatnya dan berlalu dari hadapanku, yang membuat ku kembali ke bumi lalu aku menengok kebelakang dan tatapan kami bertemu, aku menatapnya lembut tapi dia balas menatapku tajam dan dia memutuskan kontak matanya.

" Itu mate kita bodoh! Kenapa kau melepaskannya?! " tanya Zac melalui mindlink

" Sabar Zac sepertinya kita mendapatkan mate yang pemarah sepertimu " balas ku memutuskan mindlink

' Tenang Zac kita akan bertemu dengan Daniella lagi besok dan menjadikannya milik kita berdua selamanya ' batinku dengan senyum yang merekah di bibirku karena aku telah menemukan mateku dan Zac.

Hi! Part 3?

Vomentnya ya..
Kritik saran? Mungkin. :D

And then.. It's Maggie di Mulmed
Bye.....



Love you Axela

My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang